- Perkembangan si Yiga -

3K 276 13
                                    

Sebelum pundung, Jee kasih tau duluan ya kalau mungkin di part ini banyakan fotonya okeii.. terus juga book ini akan Jee tutup sampai Riga punya dede 🙏

-
"Santai banget anak papa." Algi yang baru saja ikut bergabung duduk di samping sang anak yang saat ini tengah duduk juga, tapi bedanya bayi kecil berusia 6 bulan itu masih di letakkan bantal di belakangnya sebagai sandaran.

"Yiga anakku sayanggg. Asik ngapain ituu? Mam.. mam tangan? Ihh jolok yaa jolok!" Algi curi satu kecupan pada pipi gembil sang anak, menoleh pada Iyel yang sedang berkutat di dapur.

"Kamu udah bisa duduk apa belum sih dek, di kasih sandaran mulu." Algi terkekeh lalu jauhkan bantal dari belakang sang anak dengan pelan-pelan. Pastikan apakah anaknya ini memang benar-benar sudah bisa untuk duduk dengan sempurna.

"Lohh, bisa.. bisa ini sayang!"

Wajah sumringah Algi tercetak begitu jelas, ia hadapkan wajahnya pada sang anak lalu berikan apresiasi berupa kecupan kembali.

"Pintarnya anak papaa, coba bilang pa..pa.." Senyum Algi belum jua pudar, sedang sang anak lama menatapnya lalu satu kata yang ia ucapkan berhasil buat Algi syok bukan main.

"Pa..pa." Katanya sambil tunjukan senyuman dengan gigi yang baru mau tumbuh itu.

"SAYANGGGG!!!"

Teriak Algi excited buat Auriga menatapnya terkejut, tapi ia tak menangis justru tertawa ketika sang papa bawa tubuhnya tinggi-tinggi, kakinya bergerak-gerak lincah.

"Kenapa? Kenapa?" Iyel datang bersama dengan sendok di tangannya, wajahnya panik bukan main.

"Anak kita kok pinter banget? Duhh, dia udah bisa duduk tanpa sandaran lohh. Terus dia tadi panggil aku Papa."

Iyel hela napas nya lega ketika mendengar penuturan Algi, ia lalu tersenyum, "Kalo duduk emang udah bisa, tapi tadi aku takut dia jatuh kebelakang karena kan abang mandi. Tapi soal dia yang bisa bilang Papa aku belum tau."

"Coba bilang nak, mana.. Papa.."

"Pa-pa."

Iyel yang mendengar itu jelas melebarkan matanya, sama terkejutnya dengan Algi tadi.

"Astaga, coba sekali lagi sayang. Pa-pa?"

"Pa-paaa."

Algi tertawa senang, ia peluk tubuh sang anak yang kini sudah tertawa sebab Iyel sudah loncat-loncat kecil karena rasa bahagianya.

"Kalo papi, bisa gak?" Algi kembali bertanya, sebutkan kata Papi perlahan agar si buah hati mampu mengikutinya.

"Piiii... Pah-pi!"

"Hmmmm sayangggg." Iyel kini sudah mencebik, peluk sang anak yang berada di gendongan sang suami.

"Pintarnya." Satu kecupan Iyel daratkan pada pipi Auriga, malam ini keluarga kecil itu penuh dengan tawa juga bahagia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] You're Cute Too! | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang