25. He Is Mine

190 24 2
                                    

Happy reading


Pagi yang gelap karena matahari masih bersembunyi dibalik awan putih dan suara rintikan hujan. membuat suasana bukan nya dingin malah panas karna emosi. sooji sekarang tengah duduk bersama kedua keluarga nya

Semua menatap dirinya seakan akan ingin membunuh nya apakah gue akan berakhir disini pikir nya.

"Sekarang jelas maksud foto ini!! Apa bener ini doah dijebak. Atau emng dia sengaja melakukan itu "

"Ayo jawab!!"

"Jangan takut nak kalau memang itu tidak benar katakan saja!,"

Mereka terus menerus bertanya membuat sooji bingung harus menjawab pertanyaan yang mana dulu "ampun bisa kah kalian diam" tegas sooji

Karena dirinya pusing mendengar cekcok antara kedua keluarga nya "aku akan menjawab semua!! Tapi Kalian diam dan dengarkan penjelasanku "

Bagaimana bisa kedua keluarga mendadak terpaku diam saat mendengar nada bicara anaknya itu yang terlihat begitu kesel

"Sooji akan jelas in" memperlihatkan foto itu "mah, pah dan yah ini emng doah dia dicangkok minuman sama anak angkat papah sendiri, dan menyetujui Kalau doah boleh dibawa dayeon untuk bersenang-senang waktu itu!!"

"Dan satu hal lagi!! Anak angkat papah udah berani berani nya menjual istri ku pada laki-laki hidung belang "

"Gak!! Gak mungkin dia begitu. Dia selalu baik sama saya, dan tidak terlihat nakal tak seperti anak saya sendiri " elak tuan seo

Entah apa yang dia pikirkan terus saja membela anak angkat dari pada anak kandung nya sendiri

Plak..

Tamparan keras mendarat dimuka papah doah membuat mukanya menengok kesamping "Jaga ucapan anda!! Saya tidak suka anda menjelek jelek dia didepan saya" tegas mamanya Sooji

"Dan lagi pula anak saya tidak akan pernah berbohong soal ini!! Jika anda tidak menginginkan dia biar saya saja yang menjaganya "

Adu mulut antar kedua keluarga nya membuat ruang itu penuh dengan emosi "pah aku punya bukti nya!!, dimana harin menukarkan doah dengan sejumlah uang yang tidak terlalu banyak itu !!"

Papah terpaku diam melihat itu dirinya kembali duduk dan menutup mukanya dengan kedua tangan nya. Rasa kecewa dan kesal campur jadi satu

"Doah sekarang dimana?".

"Ada dirumah mah dia masih tidur. Waktu aku tinggal tadi" saut sooji

Drett drett drett

Ponselnya berdering terdapat notifikasi pesan masuk sooji membuat pesan dari lisa.

"Udah beres. Lo tinggal datang aja ketempat itu nanti gue kasih lokasi nya"

Lokasi 📍
_________________________________________

Sooji setelah membaca itu dirinya menyimpan ponselnya tanpa membalas pesan itu

"Antar mama kesana!! Mama mau ketemu sama doah " ucap mamanya beranjak menghampiri dirinya

Srekkk..

Mamanya merobek surat cerai itu didepan muka tuan seo. "Anak saya tidak anak pernah meninggalkan istrinya jadi surat ini tak perlu ada!! Dan anda jangan pernah menemui putri anda lagi"

"Sayang!! Kenapa kalau bicara seperti itu"

"Orang tua mana yang tega mengurung anaknya dikamar berminggu minggu!! Tanpa mendengar penjelasan nya" ketus mamanya memasang muka marahnya melihat tuan seo

Sedangkan yang diomongin nya hanya diam dan menunduk tanpa menjawab apa-apa "Udah mah!! Mama mau ketemu doah kan ayo sooji antar" ucap sooji mencoba menenangkan suasana diantara keduanya

"Pah sooji pamit pulang dulu" ucap sooji dengan sopan. Kedua orang tuanya lebih dulu keluar menunggu nya diluar

"Maaf papah ya ji". Sooji mengangguk, dirinya keluar menyusul kedua orang tuanya.

○○○○○

Disatu sisi doah yang baru bangun Dirinya melihat sekeliling ruang itu. Dirinya kenal betul tempat ini dan herannya kok bisa ada disini bukan kemarin malam pergi bersama harin untuk menemui papahnya Rumah Sakit.

Doah yang hendak ingin bangun tapi kepalanya tiba-tiba sangat pusing "Apa yang harin berikan padaku semalam membuat kepalaku sangat pusing!".

"Sayang..." panggil mamanya yang baru datang langsung memeluknya. Beruntung banget Dirinya bertemu dengan keluarga sooji yang begitu peduli dan sayang sama Dirinya.

"Mama kok tau aku disini??"

"Apa kamu sakit sayang Pucat sekali muka kamu??" Mamanya bukan menjawab pertanyaan nya malah balik nanya

"Annie!! Doah hanya pusing sedikit aja mah"

"Ya udah kamu istirahat, mamah buatin makan iya" beranjak pergi

Tatap doah beralih pada sooji yang sedari tadi hanya diam tak bicara apa-apa. "Apa dia marah" batin doah

Sooji memalingkan mukanya dirinya memilih keluar dan duduk diruang tv bersama ayah. Membiarkan mamanya yang mengurus doah dikamar

Padahal dirinya ingin berada disamping nya dan memeluknya. Tapi kejadian kemarin membuat dirinya tidak bisa mengontrol emosi nya

"Mah apakah sooji marah sama aku??" Tanya doah yang baru melihat mamanya datang membawa bubur dan minuman di atas nampan

"Udah jangan pedulikan itu!!. Sekarang kamu makan dulu biar ada tenaga"

Doah mengangguk dan mengambil alih nampan ditangan mamanya. Dirinya makan pelan pelan tapi pikirnya terus pada sooji

"Kenapa gak habis sayang??"

"Doah udah kenyang mah" balas sembari meletakkan nampan itu di meja sampai tempat tidur nya.

"Jangan gitu sayang. Kamu harus banyak makan biar bisa kasih mamah cucu yang sehat"

Uhukkk Uhukkk.

Perkataan terakhir mamanya membuat dirinya tersedak minuman "Astaga kamu gapapa sayang??".

"Apa yang mamah bilang tadi!"

"Emm.. mama salah kah bilang itu??. Apa kamu tidak ingin memiliki itu dengan sooji."

Doah hanya diam tak ada niat untuk menjawab pertanyaannya "Kenapa tiba-tiba banget, disaat hubungan bersama sooji sedang tidak baik-baik aja saat ini!" Batin doah.....












Jangan lupa like bintang
dipojok Kanan
Gue maksa ni🫵🫵

Typo...

He Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang