29. He Is Mine

110 15 1
                                    


HAPPY READING

○●○●○●○

Sooji kembali mencium bibir doah. Dimana doah juga membalasnya dan memeluk punggungnya. Jari sooji kembali turun menyentuh bagian inti tubuhnya. Sekarang pelukannya semakin erat pada sooji.

"Hmmmhh"

Desahannya tertahan dalam ciuman itu. Sooji melepaskan ciumannya beralih pada kening doah dan menciumnya dengan lembut. Lalu pada kedua pipinya dan berakhir menyerukkan dirinya pada lekukan leher doah.

"Kamu harus bis menahan nya untukku. Aku tidak akan berhenti setelah ini."

Doah tersenyum tipis dan mengangguk menjawabnya. Debaran jantungnya semakin cepat ketika sooji kembali menyentuh miliknya dengan inti tubuhnya.  Mengaitkan satu kakinya pada pinggang sooji.

"Akhh..."

Doah mendongak kembali meremas bantal yang ia tiduri untuk melampiaskan rasa perih pada bagian tubuhnya. Sedangkan sooji ia masih mencoba untuk menembus masuk. Seperti waktu pertama kali ia menyentuh nya. Susah pikir?.

"Akh!" Doah memekik ketika dalam satu hentakan keras, sooji berhasil menyatukan tubuh keduanya. Napasnya memburu saat merasakan dirinya begitu penuh malam itu.

Sooji belum bergerak. Membiarkan miliknya tertahan disana. Tangannya menyentuh helaian rambut doah yang tertempel karena peluhnya. Lalu mencium kembali kening itu dengan lembut. Berpindah menyentuh tengkuk doah. Memaksa doah menatap dirinya.

"Buka matamu doah " Doah menurutinya. Masih terdengar napasnya yang sedikit cepat. "Aku ingin kau merasakan semua cintaku untukmu. "

Dan sooji mulai bergerak. Masih menahan tengkuk doah agar terus menatapnya. Sedangkan doah hanya menurutinya tak sekalipun mengalihkan pandangannya dari sooji yang bernapas tepat diwajahnya.

"Kau terlihat sangat cantik, doah. Dan itu semakin membuatku mencintaimu. "

Doah tak terlalu menanggapinya. Mulai menikmati gerakan sooji dibawah sana.

"Kau boleh lakukan apapun padaku, doah.  Ugh kau benar-benar sangat nikmat. "

"Soojiiihhh...."

Doah memeluknya. Menekan kuku-kuku jarinya pada punggung sooji ketika gerakannya semakin cepat. Desahan dan erangan keduanya mulai terdengar nyaring dikamar itu. Untung nya kamarnya kedap suara.

Sooji mengambil kedua tangan doah yang memeluknya. Menautkannya dengan kedua tangannya. Mencium tautan tangan itu dengan lembut.

"Aku mencintaimu, doah. Kamu harus tahu itu."

"Jiiihh aku mencintaimu. "

Sooji menghentikan gerakannya. Menarik doah untuk bangun dari berbaringnya dan membuatnya kini berada diatas pangkuannya.

Doah mengerti dengan apa yang sooji mau. Ia memeluk sooji dan mulai menggerakkan tubuhnya. Ia sedikit merunduk. Menyampirkan helaian rambutnya sebelum mencium sooji dibibirnya.

Doah terus bergerak. Dengan sooji yang memegang tubuhnya untuk membantunya bergerak. Kecupan-Kecupan kecil sooji berikan pada doah.

Ia terlalu menyukai bagaimana doah saat ini. Desahan doah begitu berpengaruh padanya raut wajah, tubuh doah semuanya ia bener-benar menyukai semua yang ada pada doah.

Kembali sooji menghentikan gerakannya. Membuat doah kembali berbaring dengan posisi doah membelakanginya.

Ia mencium punggung doah. Sedikit mengangkat satu kaki doah sebelum kembali memasuki miliknya.  Sedangkan doah kembali mendesah. Meremas bantal yang ia tiduri ketika sooji mulai bergerak kembali.

"Soojiiihhh..."

"Aku disini, doah.  Tidak akan kubiarkan kamu jatuh sendiri. "

Doah tanpa sadar melengkingkan Desahannya ketika gerakan sooji semakin cepat. Dan dalam beberapa kali hentakan keras, keduanya mencapai puncak mereka bersama. Sooji memeluk doah dengan cepet.

Napas keduanya memburu setelah kegiatan panas mereka. Tubuh doah menegang merasakan cairan keduanya bersatu didalam rahimnya.

"Sung Sooji..."

"Terima kasih doah aku mencintaimu, sayang kamu yang terbaik. "

Sooji mengecup berkali-kali pundak doah. Lalu pada pipinya dan pelipisnya. Sebelum akhirnya akhirnya semakin menarik doah mendekat padanya. Bahkan tubuh bagian bawah mereka bersatu. Keduanya masih terdiam menetralkan napas keduanya.

Doah memilih untuk menutup matanya lebih dulu. Sedangkan sooji memilih menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya. Mencium keningnya sebelum ikut terlelap disamping nya.













Awas Typo

Segini dulu ya sampai jumpa lagi, Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak komen & Votenya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang