14 a

4.6K 631 75
                                    

Sebetulnya Mingyu jarang sekali menangani perselisihan medis selama karirnya yang hampir 6 tahun jadi pengacara. Dia lebih sering menangani kasus-kasus kriminal dan juga kasus perdata, serta paling banyak adalah perceraian dan pembagian harta waris. Perselisihan medis itu rumit, bukan bidang yang Mingyu tekuni dengan penuh karena melibatkan banyak sekali element di dalamnya. Namun melihat Seungcheol sendiri lah yang membuatnya harus berada di sana maka Mingyu dengan senang hati akan mendampinginya.

Proses dari pelimpahan berkas menuju pengadilan memerlukan waktu yang panjang, rumit, dan juga menyita tenaga. Ada pelimpahan berkas perkara, konsultasi, pengumpulan barang bukti, penyusunan tuntutan, pra sidang, hingga akhirnya sidang dan putusan. Waktunya lama, paling cepat memakan waktu 2 minggu hingga satu bulan.

Jadi untuk mempercepat semuanya, selagi pihak seberang belum menyusun tuntutan Mingyu berencana menganalisis berkas perkaranya lebih cepat agar dia bisa menemukan celah. Seungcheol bisa bekerja sama dengan baik, semua hal-hal penting yang diminta Mingyu kepadanya langsung terpenuhi dalam satu siang. Dari mulai bukti yang dipercaya bisa meringankan mereka hingga berkas-berkas penting lainnya sudah Mingyu arsip dengan baik di kantornya.

Mingyu cenderung tenang, perkara yang lebih besar dari ini pernah dia tangani, namun sebagai pihak terdakwa Seungcheol terus menerus meunjukan wajah tidak bersahabat ketika mereka membahas perkara ini di rumah.

"Kuncinya jangan bohong sama gue ya, Kak. Mau gimanapun bentuknya satu-satunya orang yang harus lo jawab jujur pertanyaannya cuma gue. Lo boleh ngibul ke pihak sana, tapi kalo sekali lo ngibul ke gue, gue mundur," kata Mingyu ketika mereka membahas persoalan ini untuk kedua kalinya di halaman rumah.

"Iya ih, lo kayak gak percaya amat sama gue. Udah gue tumpahin semuanya, gak ada yang ditutup-tutupin," jawab Seungcheol sewot. Ya bagaimana dia tidak seweot, Mingyu sudah mengulang omongan ini lebih dari sepuluh kali. Dia sudah muak mendengarnya.
"Kalo emang jujur, kenapa lo masih gelisah gitu? Kasusnya gak begitu berat, kita bisa menang,"balas Mingyu sambil melihat ke arah Seungcheol.

Ayah dua anak itu berdecak pelan,"Gue cuma bingung gimana jelasin ini semua ke orang-orang rumah..

Benar, urusan orang rumah memang sedikit rumit. Mungkin lebih tepatnya Jeonghan saja. Chan dan Wonwoo sudah tahu sejak malam itu. Kini tinggal Suami Seungcheol lah yang belum tahu. Karena itulah kenapa mereka memilih berdiskusi di luar rumah. Seungcheol masih memproses kejadian ini, Mingyu pun masih meraba-raba. Semua permasalahan ini belum cukup bukti untuk membuktikan Seungcheol tidak bersalah.

"Nanti lo ngomong soal ini ke Ayahnya Dimi ya, gue gak tega," Ujar Seungcheol untuk mengakhiri obrolan mereka malam ini.

Mingyu diam, dia tidak bisa menjawab, tidak pula menolak. Kabar dan berita yang dia bawa tidak mungkin menyenangkan Jeonghan. Tapi Mingyu juga tidak bisa berdiam diri saja, cepat atau lambat berita ini harus sampai di telinga Jeonghan.

Mingyu membuang nafasnya kasar, dia bersender di bangku taman sambil memijat pelipisnya. Daniel, oh Daniel. Sejujurnya mudah sekali menyingkirkan dia dalam kasus ini, tapi kaitan hubungan di antara dia dengan Wonwoo lah yang sedikit membuat rumit semuanya. Status mereka yang masih menjadi pasangan bisa memberatkan tuntutan untuk Seungcheol kedepannya. Mungkin bukan hanya tuduhan malpraktik namun juga perencanaan pembunuhan.

. . .

Seungcheol menghabiskan kopi yang dibawa dokter residennya sambil sesekali mengecek laporan pasien yang sedang dia kerjakan. Dia duduk di ruangan sendirian dengan pintu terbuka sambil sesekali mengutak-atik komputer di meja.

"Dokter Seungcheol.. Direktur Alton memanggil anda," Kata sebuah suara.

Seungcheol tersentak kaget, penyebab kagetnya bervariasi. Pertama dia kaget karena suara yang memanggilnya benar-benar keras, kedua dia kaget karena isi pesan yang disampaikan.

Little DumplingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang