PART 11

4.5K 299 6
                                    

Aku mengendarai mobil ku dengan kecepatan sedang menunju rumah justin.

Baik laura, ketika sudah sampai, bersikaplah yang wajar seolah olah tak ada yang terjadi. Seolah kau baik baik saja.

Aku menarik nafas ku dalam dalam lalu segera membuangnya. Lalu ku ulangi lagi sampai akhirnya aku sampai di rumah justin.

Aku merapikan pakaian ku sebentar sebelum keluar dari mobil.

'Baik laura, tak ada yang perlu kau lakukan. Everything's gonna be alright'batin ku.

Aku menarik nafas ku sekali lagi lalu segera memencet bel rumah justin. Tak lama, keluar seorang pria dengan pakaian santainya. Dia terlihat sangat tampan dengan pakaian rumahnya. Dia benar benat seperti model, cocok menggunakan pakaian apapun.

"Hai, baby"ucap justin menyabut ku lalu segera menarik ku untuk masuk.

"Aku sudah menunggu mu dari tadi. Dan aku memiliki banyak aktifitas yang bisa kita lakukan bersama."jelasnya.

Aku tersenyum.

"Oh ya? Apa itu?"tanya ku.

**

Justin benar, kami memiliki banyak aktifitas hari ini. Mulai dari berkebun, bermain video game, bernyanyi, hingga memasak.

Walau saat memasak yang bisa dia lakukan hanya menganggu ku saja.

Kini sudah hampir pukul 5 sore.

Aku dan justin sedang menonton sebuah telenovela. Dimana posisi justin yang setengah duduk dan aku yang menyender di dadanya. Justin mengelus rambut ku.

"Apa kau baik baik saja?"tanya justin lembut.

Aku menatap matanya.

"Memangnya aku kenapa?"tanya ku berusaha santai.

Dia mendesah.

"Kau seperti menyembunyikan sesuatu."jawab justin.

Aku berubah takut. Apa dia mengetahui nya? Ku harap tidak. Jangan. Aku terlalu takut. Tapi di lihat dia sudah tenang kali ini. Oh gosh, apa uang harus aku lakukan?

"Tidak ada."ujar ku gugup.

Justin menyipitkan matanya.

"Kau bohong. Aku tahu apa yang berubah dengan mu. Aku bisa menebaknya."ucap justin.

Aku menatapnya bingung.

"Kalo begitu, bisakah kau menebak apa yang aneh dari ku?"tanya ku.

Ku harap justin tidak mengetahuinya.

"Pipi mu terlihat chubby.. dan perut mu-----"dia menghentikan omonganya.

"Ada apa dengan perut ku?"tanya ku.

"Seperti rada berisi. Seperti ada seseorang yang mengisi perut mu."ujar justin yang langsung membuat ku mati seketika. Bagaimana dia bisa mengetahui nya?

Aku langsung duduk sejajar dengannya.

"Kenapa? Benar kan?"tanya justin.

"Dari mana kau tahu?"tanya ku.

Dia menarik ku untuk kembali menyender.

"Aku berada di cafe tadi siang. Dan aku melihat mu sedang berada disana mengobrol dengan teman mu. Dan aku mendengar percakapan kalian disana."ujar justin.

Aku menunduk.

"Maaf tidak memberi tahu mu."gumam ku.

"Hey hey hey"

PSYCHO LOVE (Justin Bieber) (Barbara Palvin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang