Justin Pov-
aku merasa takut. Siapa yang berani beraninya mengancam ku? Harusnya mereka yang takut jika mau mengancam ku. Tapi di saat aku melihat nama bloody gangs, akulah yang takut.
Kalian ingat saat aku bilang hanya seseorang yang dapat membunuh ku? Sebenarnya bukan seseorang, melainkan beberapa orang. Dan itu adalah bloody gangs.
Bloody gangs adalah gangster terkenal di new york 2 tahun yang lalu sebelum mereka menghilang. Mereka suka balapan, dan menjaga seseorang yang bisa membayar mereka tinggi. Mereka tak segan segan untuk membunuh orang orang.
Tak ada satupun yang mengetahui wajah asli dari bloody gangs. Tapi yang bisa aku bayangkan adalah mereka itu sekumpulan pria dengan tampang menyeramkan.
"Kau kenapa terlihat takut?"tanya harry.
Aku tersadar dari lamunan ku.
"Ini.."
Aku menyodorkan laptop ku kepadanya. Memperlihatkan tulisan itu padanya
"Wow.."desis harry.
Aku mengangguk.
"Hei, G itu bukankah yang dulunya pernah kau ceritakan pada ku?"tanya harry.
"Ya."jawab ku.
"Dan kenapa sekarang dia mau membunuh mu?"tanya harry lagi.
Aku menggeleng pelan.
"Aku sendiri tak tahu. Aku bahkan merasa tak punya masalah dengan siapapun."ucap ku.
"Tentu kau punya. Apakah kau lupa?"tanya harry.
Aku menghernyitkan dahi ku.
Dengan siapa aku memiliki masalah? Oh ya!
"Maksud mu laura?"tanya ku dan di jawab anggukan oleh harry.
Aku tertawa pelan.
"Apa kau gila? Dia gadis yang lemah. Dari mana kau bisa berfikir jika dia adalah anggota bloody gangs? Dia bahkan terlalu mudah untuk di sakiti."ucapku.
"Hanya firasat. Walau dia mudah disakiti tapi kau tetap mencintainya, kan?"ledek harry.
Aku mendengus sebal.
"Ah, sudahlah aku ingin memesan dulu."ucap ku lalu segera menuju antrian.
Oh tuhan. Inikah balasannya? Balasan dari semua kelakuan ku? Aku tidak pernah merasa sekeji ini hingga di incar oleh bloody gangs. Karena biasanya, orang yang di incar bloody gangs adalah orang orang yang memiliki kesalahan yang fatal.
Lalu kesalahan apa yang pernah aku perbuat dengan salah satu dari mereka?
***
Laura Pov-
Well, aku sangat senang hari ini. Mendapatkan kemudahan dalam rencana ku.
1. Aku bisa memblokir sistem perusahaan keparat itu dengan mudah.
2. Aku bisa melihat keparat itu secara langsung sehingga aku lebih mudah melihat ekspresinya.
Dan ternyata, dia takut! Tentu saja. Memang sudah seharusnya dia takut.
Oh, apakah aku terlalu jahat? Bahkan melebihi ibu tiri cinderella? Aku akui memang aku lebih jahat dari itu. Tapi kurasa, aku belum sejahat lucifer ataupun voldemort.
"Senang, hm?"ujar valerie sambil menyedot cotton candy frappucino nya.
Aku mengangguk ceria.
"Tentu saja, dia pasti akan senang jika berhubungan dengan keparat itu."ledek louis.
YOU ARE READING
PSYCHO LOVE (Justin Bieber) (Barbara Palvin)
FanfictionJustin Bieber, seorang psycho CEO yang memiliki masa lalu yang kelam, atau bahkan tak pernah mengetahui arti cinta yang sesungguhnya. sampai akhirnya datang Laura Emergreen yang mencoba untuk membuatnya jatuh cinta. tapi apa jadinya jika Justin hany...
