Chapter 48 : Sang Penguasa Warna

390 67 7
                                    

"The, Muthe.." Gita masih berusaha untuk membujuk Muthe yang merajuk. Sejak tadi gadis itu membuang muka dari Gita. Penyebabnya adalah rasa kesalnya karena Gita mengumumkan Untuk Graduate, Meski dirinya sudah di beri tau lebih dulu.

"Yaelah, The. Udah kali ngambeknya.." Bujuk Eli. Gita menyodorkan Satu sendok makanan, Tapi Muthe menolaknya dengan ketus, Sembari Cemberut.

Situasi yang berbeda terjadi dengan pasangan GreFen. Setelah acara Show berakhir, Feni datang ke teather Untuk berpamitan. Hal tersebut di manfaatkan Oleh Gracia dengan baik. Dia menyeret Feni Ke ruangan yang sepi, Dan menuntut penjelasan pada Feni, Mengenai Surat pengunduran dirinya.

"Maaf Gre.." Ucap Feni.

"Jelaskan sama aku.." Ucap Gracia tajam.

Feni menghela Nafas, Sejujurnya dia sudah tau kalau ini akan terjadi. Feni sudah menyiapkan Alasan yang sempurna, Sebagai alibi Untuk membuat Gracia percaya.

"Kamu lihat keadaan aku sekarang?" Ucap Feni.

"Kamu sedikit Pucat.." Ucap Gracia.

Feni mengangguk, "Kamu sudah tau alasannya, Aku tidak bisa lagi Menjadi Seorang Idol. Kesehatan Tubuh ku menurun Drastis, Dan Dokter Bilang, Kalau aku tidak bisa lagi melakukan latihan, Atau kegiatan Yang berlebihan." Ucap Feni.

"Lalu kamu mau ninggalin aku sendiri? Gen 3 Hanya tersisa kita berdua setelah Ci Shani pergi, Lalu sekarang kamu Juga pergi ninggalin aku.." Ucap Gracia Sendu.

"Kita hanya berbeda kegiatan saja, Aku tidak bermaksud ninggalin kamu. Meski kita akan jarang bertemu nanti, Tapi Kita tetap Bisa Berkumpul." Ucap Feni.

"Kamu janji? Ci Shani aja sekarang jarang sekali Datang, Sejak dia sudah mempunyai kekasih." Ucap Gracia.

"Aku tidak bisa berjanji, Tapi sebisa mungkin aku akan Sering bertemu kamu." Ucap Feni.

Gracia mengangguk Lesu, Feni Menarik Gracia dalam dekapan hangatnya.

Situasi Gita tidak selancar Feni, Yang bisa dengan mudah berdamai dengan Gracia, Muthe Tipe sosok Gadis Yang manja, Ketika sudah kecewa, Dia akan sangat sulit di bujuk.

"Aku beliin mainan mau?" Bujuk Gita.

"Gak! Aku bukan anak kecil!" Ketus Muthe.

"Bukan anak kecil, Tapi kelakuan kayak Bocah.." Celetuk Eli.

Muthe Semakin menangis mendengar Ledekan dari Eli. Tidak lama Ibu Kedua Muthe Datang menyapa para member. Dua Bocil Christy dan Katrina, Memeluk Shani dengan erat. Shani Yang melihat situasi anak tercintanya tidak baik-baik saja, Lantas bertanya pada Christy. Setelah di jelaskan, Barulah Shani mengangguk paham.

"Eh, Ada Bunda Gue.." Ucap Eli menyambut Shani.

Shani berdehem menghampiri Gita dan Muthe. "Ada yang lagi ngambek ya.." Canda Shani.

Muthe yang melihat Ibu keduanya datang, Langsung beranjak memeluk Shani erat. "Kenapa?" Ucap Shani.

"Kak Gita Jahat.." Ucap Muthe. Gadis itu menyembunyikan Wajahnya yang menangis di dalam pelukan Shani.

"Kan udah di kasih tau.." Balas Gita.

Muthe semakin menangis dengan kencang di pelukan Shani. "Udah, Udah. Ini keputusan Gita, Harusnya kamu dukung dong.." Ucap Shani.

"Tau, Gue Juga sedih. Tapi Biasa aja." Ucap Eli.

Muthe masih sesenggukan. Shani mengangkat wajah Gadis itu, Mengusap Wajahnya yang sembap. "Udah, Sekarang maaf-maafan ya.." Ucap Shani.

"Kak Gita, Maafin aku.." Muthe menghampiri Gita, Dengan sedikit takut. Pasalnya dia tau Dengan sifat Gita yang sedingin Kutub Utara.

"Iya di maafin.." Ucap Gita.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang