Keramaian memenuhi balai kota Oskandor, kota kedua terbesar yang ada di kerajaan Bellvania setelah Ibu Kota. Oskandor terletak di antara hutan Azury dan pusat kota Bellvania.
Setiap memasuki musim dingin, balai kota Oskandor akan menjadi tempat perayaan kemenangan Bellvania.
Bertahun-tahun lalu. Oskandor menjadi saksi atas kejayaan kerajaan Bellvania. Kota terkahir yang berhasil ditaklukkan oleh raja pertama Bellvania. Tepat satu hari sebelum salju pertama di musim dingin.
Setiap jalan di sekitar balai kota Oskandor dihiasi lampu dan hiasan lainnya untuk memeriahkan perayaan. Mereka akan berpesta semalam suntuk sebelum tanah tertutupi dengan butiran putih dari uap air yang membeku.
Arak dalam jumlah banyak telah di sediakan oleh kerajaan. Minuman memabukkan itu cukup membantu menghangatkan tubuh mereka semalaman.
Bukan hanya minuman saja, bahkan makanan dari seluruh wilayah banyak dijumpai di sekitaran balai kota.Kedai-kedai kecil di sekitar balai kota telah dipadati oleh rakyat dari kalangan bawah.
Mereka tidak akan melewatkan makanan gratis yang biasa dinikmati oleh para bangsawan. Pesta perayaan kejayaan Bellvania selalu menjadi pesta terbaik bagi seluruh rakyat.Beberapa penari terbaik Bellvania akan menghibur seluruh rakyat yang datang ikut berpesta. Tak terkecuali para anggota kerajaan. Setiap tahun acara akan dibuka oleh penguasa Bellvania.
Setiap anggota kerajaan dan calon anggota kerajaan diharuskan mengikuti perayaaan terkecuali bagi mereka yang berada di medan perang.
Kesempatan ini tidak akan di sia-siakan oleh Julian dan Jane.
Semenjak Ratu Quanda mengetahui Julian kembali menampakkan diri. Selama itu pula tidak pernah ia dan Charlos leluar dari Istana begitupun dengan calon Putri Mahkota, Helena.
Julian tahu tidak ada alasan bagi Ratu Quanda untuk tidak menghadiri perayaan tahunan ini. Itu berarti Helena akan berada di tempat yang sama dengan anggota kerajaan.
Julian dan Jane berdiri berdampingan tidak jauh dari balai kota tepat di bawah pohon kokoh di seberang jalan.
Louis dengan posisi favoritnya, berdiri diam di belakang Julian dan Jane. Sedangkan Harry duduk bersandar di pohon seraya memejamkan mata.
Jane sesekali melirik Julian. Pria di sampingnya masih sama seperti kehidupan sebelumnya. Selalu menampilkan ekspresi datar dan mata yang selalu menatap tajam.
Tetapi ada yang berbeda dari pria itu sekarang. Walaupun masih terkesan dingin. Beberapa kali Julian akan memperlakukannya dengan baik.
Pipi Jane kembung menahan tawa melihat wajah kesal Julian. Jika kalian berpikir Julian langsung menuruti permintaannya untuk bertemu Helena. Kalian salah besar.
Delapan hari telah berlalu sejak Jane mengatakan ingin bertemu Helena.
Julian sangat menentang keinginnya. Beralasan dirinya masih membutuhkan istirahat dan menemui Helena hanya akan membahayakan keadaannya.Larangan Julian tidak akan mampu menghentikan tekad Jane untuk menemui Helena. Segala cara Jane lakukan untuk mengelabui Julian. Namum lagi-lagi semua usahanya sia-sia. Jangan berharap Julian akan memberikannya kebebasan untuk melakukan semua itu.
Jika Julian sudah berkehendak. Apapun perkataan orang lain hanya angin lalu bagi pria itu.
Sebuah keajaiban pria batu di sampingnya menuruti keinginannya. Jane tidak pernah berpikir Julian akan menuruti keinginannya dengan trik murahan.Selama lima hari ia terus mengabaikan Julian bahkan untuk melancarkan aksinya Jane sampai tidur di kamar orang tuanya.
Terkadang Jane bangga dengan mulut pintarnya dalam mengarang cerita. Dia juga bersyukur Julian tidak memberitahu kedua orang tuanya alasan dibalik Jane mendiaminya. Semuanya akan semakin sulit jika kedua orang tuanya mengetahui rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ■ True Destiny
FantasyKembali mengulang takdir. Akankah semuanya tetap sama? Haruskah dia menghindar? Atau, Berjuang bersama untuk mengubah takdir masa lalu. Ini tentang mereka yang ditakdirkan bersama tetapi terhalang oleh sesuatu yang tidak terlihat. *Jane Georgiana Ma...