Neneng sudah lama mengabdi pada keluarga Hartono. Ia menjadi pembantu di sana sama seperti ibunya. Sampai ia sudah menikah pun, Neneng tetap bekerja di sana atas permintaan nyonya rumah yang katanya sudah menganggap dirinya sebagai putri mereka sendiri.
Hanya saja pernikahan yang Neneng jalani harus kandas lantaran suaminya melakukan KDRT terhadap dirinya. Suaminya pun di laporkan ke polisi dan di bantu oleh Umi Hilma, kebaikannya untuk menghukum suaminya dengan lebih berat lagi. Setelah itu, Neneng bercerai dengan suaminya dan hidup dengan damai.
Neneng bercerai di umurnya yang ke 28 tahun. Meski ia juga mendapatkan pendidikan yang tinggi berkat kebaikan Umi Hilma, tapi Neneng bersikeras bekerja sebagai pembantu. Padahal Umi Hilma berkata jika Neneng bisa saja mencari pekerjaan yang lebih baik dari sekedar pembantu di rumahnya.
"Oh ya Neng, bentar lagi kan Ali bakal pulang dari Kairo. Terus nanti juga Ali bakal bawa istrinya tinggal di rumah baru. Kebetulan karena Umi belum dapet yang bantu-bantu Ali, gimana kalo kamu aja yang ikut Ali?"
Umi Hilma mulai bercerita tentang putra sulungnya. Neneng juga tahu siapa Ali itu karena saat masih kecil dirinya sering bermain dengan Ali bahkan sampai bisa di katakan bahwa mereka seperti adik kakak. Meski Umur Neneng lebih tua dari Ali, tapi itu tidak dapat menghalanginya untuk terus berteman. Bahkan Umi Hilma dan Abi Rusman-suaminya Umi Hilma-juga menerima dirinya.
"Boleh Umi,"
(Cerita lengkapnya hanya ada di Karyakarsa)
******
"Aku kangen ngewe sama kamu sayang.. Kontol aku karatan karena udah lama ga masuk sarangnya.."
Begitulah kehidupan rumah tangga Ali....
TAMAT