Maya adalah istri yang gampang sekali bergairah. Maka dari itu, setiap suaminya, Sandi pulang ke rumah ia akan menyambutnya dengan berpakaian yang seksi. Pada awalnya Sandi senang karena sang istri selalu menyambutnya dengan hangat bahkan memuaskan nafsunya. Namun semakin lama, Sandi mulai tidak bisa mengimbangi nafsu liar istrinya. Ia yang baru pulang dari bekerja sering kali merasa capek di tambah harus mengikuti kemauan Maya.
Pada saat itu, saat Maya sedang menyambut Sandi dengan pakaian minimnya begitu terkejut dengan kedatangan mertuanya. Ia begitu malu sampai lari terbirit-birit setelah meminta maaf akan kelakuannya yang ceroboh. Salah Sandi juga karena ia tidak memberi tahu kedatangan mertuanya.
Perawakan Sandi dan Andi terlihat sama dari tinggi tubuh maupun bentuk badannya. Terkadang Maya bahkan salah mengira Andi adalah Sandi jika di lihat dari belakang. Maya harus menahan gairahnya karena mertuanya datang untuk menginap selama beberapa hari. Ia ingin marah namun bisa apa jika mereka berdua adalah mertuanya sendiri.
"Kapan kalian akan punya anak?" tanya Desi, mama mertua Maya.
"Sedikasihnya aja, Mah. Lagian aku juga masih sibuk sama proyek kantor yang lagi numpuk," jawab Sandi dengan santainya. Ia tidak menunda ataupun ingin cepat-cepat memiliki anak. Jika ia di beri kesempatan untuk menjadi seorang ayah, dia akan bersyukur. Jika tidak maka dia dan istrinya hanya pasrah saja.
Mata Andi diam-diam mengamati tingkah menantunya yang sepertinya masih merasa malu akibat kejadian tadi. Bayang-bayang lekukan tubuh Maya tersimpan jelas di benaknya sampai tadi ia mandi, Andi mastubarsi sendiri sambil membayangkan jika ia menusuk lubang menantunya. Katakan saja jika Andi juga tidak beda jauh dengan Maya yang gampang sekali birahi dan haus akan seks.
Pada tengah malam, Maya dengan mata yang sedikit terbuka berjalan keluar menuju dapur. Ia ingin minum air dingin. Tetapi sesampainya di dapur ia melihat siluet seorang pria yang ia duga adalah suaminya. Lalu ia memeluk tubuh kekar itu dari belakang dengan mesranya sambil berbicara vulgar.
"Sayang.. Aku pengen ngewe deh.. Kirain kamu ga datang sama Mama Ayah.. Emhhh.. Cup.."
"Ayah juga sayanghh.. Ayah mau keluarhh.. Rasain nih peju dasar lontehh.. Akhhhh.."
Crott..
Crott..
Crott..
Keduanya melanjutkan aksi bejat itu sampai beberapa kali pelepasan. Setelah puas, mereka kembali ke kamar dimana pasangan mereka sedang tertidur dengan pulasnya tanpa menyadari aksi keduanya. Senyum terpatri di bibir mereka sambil membayangkan kembali kenikmatan yang sudah lama mereka cari selama ini.
****
Lengkapnya ada di karyakarsa yah
Biar pada nggak bingung, Chichi jelasin secara singkat kenapa cerita oneshoot kebanyakan gantung dan gada lanjutannya yah. Gini guys, Chichi sengaja buat kayak gitu sementara lanjutannya biarlah kalian para pembaca yang membayangkannya bagaimana. Chichi hanya menulis bagian dimana adegan panasnya berlangsung. Dan tentunya tulisan Chichi hanyalah sebuah fiksi saja yah😉.
Sekian dan terima kasih atas dukungan kalian🤗