Apalagi yang harus saya jelaskan di sini? Apa? Katakan, apalagi yang harus saya jelaskan?
Saya tidak bisa membalas perasaanmu itu, saya tidak bisa. Bukannya saya ingin diperjuangkan, tidak. Saya belum pantas untuk diperjuangkan oleh orang yang seperti kamu.
Saya hanya...
Hanya saja, kemarin malam, sekelebat bayangan masa lalu menghantui malam saya yang gelap. Saya merasa terusik.
Nyatanya, itu bukan salah sang bayangan masa lalu. Bukan pula salah saya. Tapi hati saya masih mengikat bayangan masa lalu dengan masa kini.
Bahkan saya tidak bisa membedakannya, mana yang nyata, mana yang ilusi. Dia seperti bunga tidur saya, ketika saya membuka mata, dia hilang.
Nah, sekarang, lebih baik kamu cari yang lain saja. Saya tidak menyuruhmu untuk menunggu atau memperjuangkan.
Atau, terserah kamu sajalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata yang (Tak Sempat) Terucap
Poetry[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU] Teruntuk pembaca, ini hanyalah sekedar tulisan tak bermakna, tidak perlu dibaca sampai tuntas, ini hanyalah sekedar tulisan tak berarti, jangan terlalu dianggap serius, ini hanyalah serentetan kalimat yang ti...