"Semuanya dengarkan! Atas nama F4 SMU Shinhwa, aku ingin mengabarkan sesuatu!" Suara Gu Jun Pyo menggema di seluruh kantin. Penuh dengan semangat dan kegembiraan, pewaris Shinhwa ini berdiri di depan gerombolan siswa-siswi yang berkumpul dengan penuh perhatian. Di sampingnya, Geum Jan Di tampak tersipu malu, meski lengan Jun Pyo erat memeluk bahunya.
Suasana kantin yang semula riuh langsung berubah menjadi penuh antisipasi. Para murid, sebagian terpesona dan sebagian kecewa, mendekat untuk mendengar pengumuman penting ini. Namun, di sudut paling belakang, duduklah Choi Seul-ha. Tak terpengaruh sedikit pun oleh keramaian, ia tetap asyik menikmati chess burger di mejanya. Di samping bekal buatan Bibi Wong yang disiapkan dengan penuh kasih—meskipun sempat diiringi omelan dari ketiga wanita tertua di Park House karena keterlambatan Seul-ha bangun pagi—ia makan dengan santai, tak terburu-buru.
"Aku secara resmi mengumumkan, mulai hari ini, Geum Jan Di dari kelas 2-B adalah pacarku!" Seruan Jun Pyo yang keras mengundang tepukan tangan dan sorakan dari para murid. Beberapa terlihat benar-benar gembira, namun tak sedikit yang terlihat sedih, terutama Ginger dan kawan-kawan, yang nyaris pingsan mendengar berita tersebut. Seul-ha, di sisi lain, sama sekali tidak terpengaruh. Ia hanya sibuk dengan dunianya sendiri, tenggelam dalam pikiran tentang proyek teknologi yang ia utak-atik tadi malam—benda-benda canggih dari masa lalunya yang lebih maju. Baginya, menciptakan kembali teknologi itu di dunia ini tidak melanggar hak cipta. Toh, di sini semuanya bisa dianggap ciptaan orisinalnya.
"Dan satu lagi..." Suara Jun Pyo kembali menggelegar, membuat suasana di kantin semakin tegang. "Mulai hari ini, Choi Seul-ha dari kelas 1-B resmi menjadi anggota F4, tangan kanan F4!"
"Uhuk!" Seul-ha tersedak burger di mulutnya. Dengan kaget, ia menoleh ke arah kerumunan yang kini semuanya menatap ke arahnya. "Hah!? Aku!?" Dengan wajah penuh keterkejutan, ia menunjuk dirinya sendiri, seolah-olah tidak percaya apa yang baru saja didengarnya.
Dari kejauhan, Song Woo Bin, si Casanova, tersenyum dan melambaikan tangannya. "Ya, selamat datang di F4!"
Yi Jung, dengan senyum khasnya, menambahkan, "Mohon bantuannya, partner."
Sementara itu, Geum Jan Di hanya bisa melambaikan tangan dengan kikuk, terlihat gugup di tengah sorakan dan tepukan yang entah tulus atau hanya formalitas. Beberapa siswa perempuan masih terisak sedih, sementara Seul-ha tetap duduk dengan ekspresi kosong, berusaha mencerna kenyataan yang terasa sangat jauh dari plot drama asli yang ia ketahui. 'Apa ini... Butterfly effect!?' pikirnya, darahnya seolah mendingin seketika.
Seul-ha kembali memandang chess burger di depannya, namun kali ini tanpa nafsu makan. 'Ini gila... bagaimana aku bisa terjebak dalam drama cinta bodoh ini?', pikirnya sambil memijat kening yang tiba-tiba berdenyut. Ia tak pernah mengira kehidupannya yang biasanya tenang dan logis akan terombang-ambing oleh plot cerita yang sama sekali di luar kendalinya.
Tanpa sempat berpikir lebih jauh, suara riuh dari arah pintu masuk kantin membuat semua kepala menoleh.
"Yoon Ji Hoo!" teriak Yi Jung dan Woo Bin bersamaan, ekspresi mereka langsung cerah. Kegembiraan jelas tergambar di wajah mereka melihat sahabat mereka yang penyendiri, Yoon Ji Hoo, kini berdiri di ambang pintu dengan senyum tenang. Satu tangan terangkat, melambai ke arah kerumunan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku kembali."Yoon Ji Hoo melangkah masuk, tersenyum lembut pada semuanya, termasuk Seul-ha. "Selamat bergabung, Seul-ha."
Seul-ha hanya bisa memalingkan wajah, sama sekali tidak tertarik pada kehadiran Yoon Ji Hoo ataupun drama yang sedang berlangsung. Ia menunduk, menekan keningnya, merasa migrain yang mulai menyerang. 'Ini dia... awal dari drama sebenarnya. Tapi kenapa aku yang bukan siapa-siapa terjebak di dalamnya?', pikirnya dengan frustrasi.
Suara dan sorakan di sekitarnya seakan meredup saat ia menatap kosong ke depannya. "Selamat tinggal... kehidupan normal yang logis,"gumamnya pelan.
=====
"Nah, sekarang aku hanya perlu menunjukkannya semua rancangannya pada mereka" Seul-ha menatap buku-buku sketsa ukuran A4 nya yg penuh semua dengan gambar-gambar, baik desain bangunan--gedung maupun alat-alat buatannya yg berdasarkan keinginan yg dideskripsikan secara singkat hingga memusingkan kepala seul-ha oleh ketiga anggota F4, jun pyo dan dua bestie playboy nya.
Memasukkan semua kedalam tas ransel nya, melangkah ke lemarinya, memilih jaket oversize mana yg akan ia gunakan kali ini diantara banyak nya jaket oversize dan hoodie nya serta beberapa cardigan dan blazer kotak-kotak. "Ini saja, cocok", mengambil jaket oversize, memakainya
====
"Nenek yg cantik dan para bocah, aku pergi dulu!"
" Mau kemana? " Tanya gadis kecil 9 tahun, mewakili nenek dan kakak laki-laki, . Bibi part pergi ke acara arisan teman-teman alumni Sekolah nya dulu. para paman pergi kerja dan hyerin di toko roti bersama bibi won
"Biasa, panen uang! " Menyalakan motor sport hasil dari kekalahan F4 dalam permainan basket dengan nya dulu. "Pergi dulu! dadah ~ bye-bye~".
=====
"Eh? Hai jandi! " Sapa seul-ha melihat jandi mengendarai sepeda baru, 'pasti dari jun pyo', pikir nya menatap sepeda baru yg sekali lihat saja pasti sudah tau dari siapa, jun pyo. Lihat tampilan sepedanya, terlihat lebih bagus, dan bukan maksud meremehkan--tapi keluarga jandi memang sangat memiliki permasalahan uang, tidak mungkin bagi heroin beli sepeda baru. "Sepeda yg bagus".
Lampu merahasih menyala, membuat seul-ha terpaksa berhenti seperti kendaraan lain sekitar nya kecuali sepeda jandi, yg berhenti mendengar sapaan seul-ha disamping nya.
"Ah... Seul-ha... Ini... "
"Dari Shinhwa kan, biasa aja kali. Kalian kan dah pacaran jg" Balas seul-ha santuy, hal yg wajar dalam PDKT---pacaran untuk membelikan gebetan--pacarnya sesuatu. "Kau terlihat marah, Shinhwa lagi? Dia membelikan sesuatu yg lain"
"Begitulah... Bagaimana kamu tau?"
"Gampang, Shinhwa itu jun pyo. Begitulah cara dia.. Kurasa" "Oke, duluan jan, sampai ketemu di tempat F4"
"Tunggu.. Kau mau kesana juga!? "
Sayangnya sudah tak terdengar lagi, seul-ha sudah melaju jauh.
=====
Sorry lama guys... Bingung mau lanjutin gimana, makanya hiatsu nya lama, ditambah lagi mau buat cerita lain... Coba-coba mau buat cerita yg non fiksi penggemar.
Jgn lupa tandai yg typo anda sorry kalau banyak typo, ide kalo lagi jalan itu.. Agak kacau kalau di rem sama kalau di lambatin