BOUNDARY:26.Selamat Tinggal Mozza

4.4K 284 12
                                    

"gw kecewa sama lo, javaerius! "

Deg

rasanya jantung mozza tertohok kala lazzaro menyebut namanya menjadi 'javaerius' dan yang lebih menyakitkan nya lagi lazzaro meninggalkannya dengan tatapan penuh kekecewaan.

"Kita juga kecewa sama lo, za"

Bahkan changyi dan juan pun ikut pergi dengan rasa penuh kecewa terhadap dirinya.

mozza kemudian melihat samuel yang tampak tidak bergeming sama sekali,hanya berwajah datar saja membuat mozza merasa takut.

"bang",suara mozza bergetar dan siapa sangka samuel langsung memeluk nya.

" hikss,, hikss,, gw takut bang, hikss", ucapnya.

tangan kanan samuel bergerak mengelus punggung mozza untuk menenangkannya dan membuat mozza semakin terisak.

samuel tidak menghibur ataupun memberikan kata-kata penenang karena samuel tahu bahwa yang dibutuhkan mozza saat ini hanyalah sandaran.

"hikss gw nggak mau ngerepotin bang lazzaro terus-terusan,gw nggak mau selalu dianggap beban untuk orang lain,maaf-maaf bang kalau gw jadi cowok cengeng gini dihadapan lo, cuma bang sam yang nggak pergi dari gw",Ujarnya dengan menangis sesenggukan.

"hikss gw takut sendirian, gw takut kesepian tapi nggak ada satupun yang perduli dengan ketakutan gw,mama papa sibuk sama pekerjaan mereka tanpa pernah bertanya bagaimana keadaan gw,punya dua kakak yang selalu ngasuh gw dengan cara yang berbeda ngebut gw tertekan, punya adek yang selalu diprioritasin sama keluarga gw,ngebuat gw iri tanpa mereka tau gimana perlakuan dia ke gw.bang lazzaro,bang juan,dan bang changyi nganggep dia itu adek terbaik yang perduli sama kakaknya.hikss lahir dengan nama rodrigo suatu keberkahan dan kesengsaraan buat gw,diperlakukan nggak adil sama mereka,dan selalu salah. Bahkan gw pernah berdoa meminta sama tuhan  buat nggak pernah hadir ke dunia ini hikss,, gw tau gw egois tapi gw juga mau diperhatiin, diperduliin, ditanya gimana keadaan gw,hari-hari yang gw lewatin, dan ditanya gw suka apa atau apa yang gw mau, bahkan untuk kehidupan ini doang gw nggak pernah bisa nentuin pilihan gw sendiri, seengak penting itukah gw dimata mereka? ", lanjutnya mengeluarkan keluh kesahnya.

"bahkan bang lazzaro, bang changyi dan bang juan memilih buat pergi daripada nemanin gw disini,mereka nggak pernah bertanya kenapa gw bisa dibully dan siapa pelakunya, mereka nggak bertanya gimana keadaan gw!, disini bang rasanya tubuh gw sakit semua hikss hikss",sambung nya semakin menjadi-jadi.

mozza terus menerus menangis didalam pelukan samuel bahkan sepertinya anak itu sudah dalam keadaan mengantuk tetapi masih terus menerus mengumumkan nama orang-orang terdekatnya dengan meminta beberapa hal, dan samuel masih menjadi pendengar setia.

"mama maaf'in mozza karena nggak bisa kayak zola,mozza sadar mozza nggak sepintar zola, nggak sehebat zola, tapi mozza juga punya kelebihan tersendiri ma,,papa luangin waktu papa buat mozza jangan buat mama, bang daimon, kak syava dan zola doang,mozza juga pengen berduaan sama papa kemana aja asalkan itu sama papa,, bang daimon tolong senyum setulus mungkin buat mozza, kasih hadiah walaupun kecil buat mozza jangan buat zola terus, mozza pengen hadiah dari abang,, kak syava jangan pernah dandanin mozza kayak cewek, mozza benci kak,,zola tolong jangan suruh orang buat ngebully gw juga, tubuh gw nggak kuat, gw takut sakit zola hikss", ucapnya melantur dan sesenggukan diakhir kalimatnya.

mendengar nafas yang teratur membuat samuel yakin bahwa anak itu sudah memasuki alam mimpinya,dan dengan hati-hati samuel membaringkan tubuh ringkih itu dibrankar.

"eunggh bang lazzaro jangan pergi",leguhnya mengigau.

" bang juan,bang changyi, bang sam jangan tinggalin mozza,mozza takut", tangannya bergerak seolah ingin mengapai sesuatu dan samuel dengan cepat mengenggam tangan mozza.

𝐁𝐎𝐔𝐍𝐃𝐀𝐑𝐘(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang