26

7.3K 340 17
                                    

  Dunia digemparkan dengan berita tentang kejadian 18 tahun yang lalu, yang dimana Robert menghamili Aelia dari keluarga Lamont dan Ursula yang menjadi dalang pembunuhan wanita itu. Lalu Harris yang menjadi dalang pembunuhan Johannes.

Identitas Aelin sebagai anak Robert dan mendiang Aelia pun terungkap ke publik, lalu perselingkuhan Ursula dan Luna dengan pria lain juga terkuak.

Haiden mengerjakan tugasnya dengan baik, sekarang ini Elena menangis di pelukan Kaysen karena dia benar-benar tidak menyangka kalau Johannes mati di bunuh bukan serangan jantung.

"Aku benar-benar tidak menyangka kalau Harris membunuh Johannes, Kaysen. Aku benar-benar wanita bodoh," ucap Elena.

"Jangan menyalahkan diri mu, ini sudah takdir. Kamu harus kuat," ucap Kaysen.

"Aelin pasti sedih dan syok," ucap Elena.

Elena tidak tahu kalau semua ini sudah direncanakan oleh Aelin sendiri dengan begitu matang.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Morgan...

Robert tidak menyangka kejadian yang terjadi 18 tahun yang lalu terungkap ke publik, dia benar-benar tidak percaya kalau Aelin adalah darah dagingnya.

Lalu Robert menatap ke arah Ursula dengan tatapan tajam, dia tidak menyangka istri yang dia cintai menjadi dalang atas kematian Aelia dan sudah berselingkuh dengan pria lain.

Ursula menunduk kepalanya karena dia sangat takut dengan Robert, dia sangat marah dengan orang yang sudah menyebarkan kebenaran itu.

"Kenapa kau tidak memiliki perasaan, Ursula?kau sudah membunuh adik mendiang Johannes!" ucap Robert dengan nada tingginya.

"Aku melakukan ini karena aku mencintaimu Robert!" teriak Ursula.

"Tapi kau sudah berselingkuh dengan pria lain di belakang ku, selama ini aku selalu setia kepada mu dan menuruti apa yang kau mau," ucap Robert. Pria itu memegang pundak Ursula dengan kuat.

"Kau yang duluan berselingkuh dengan Aelia, Robert," ucap Ursula menatap tajam Robert.

"Aku tidak berselingkuh, itu terjadi begitu saja. Aku waktu itu terpengaruh obat perangsang," ucap Robert.

"Aku tidak percaya, kau sudah berselingkuh dengan jalang itu," ucap Ursula yang tetap kekeuh pada pendiriannya.

"Dia bukan jalang, Ursula," ucap Robert.

"Dia jalang, dia sudah merebut mu dari ku," ucap Ursula.

Plak

Robert menampar Ursula sehingga membuat wanita itu terjatuh ke lantai, pria itu benar-benar sudah habis kesabaran. Sedangkan Ursula terdiam dan menatap suaminya dengan tatapan tidak percaya karena selama ini Robert tidak pernah menamparnya.

"Kau menampar ku?" ucap Ursula dengan tatapan sedih.

"Kau sudah membuat ku hilang kesabaran, Ursula. Sudah ku katakan berulang kali kalau aku tidak berselingkuh, kejadian itu terjadi begitu saja," ucap Robert.

"Aku tetap tidak percaya, apalagi jalang itu berhasil melahirkan seorang anak," ucap Ursula.

"Dia juga anakku, Ursula," ucap Robert.

"Dia anak haram keluarga Morgan," ucap Ursula.

"Jaga bicaramu, Ursula!" ucap Robert dengan nada tingginya. Dia tidak suka Aelin dihina, apalagi gadis itu tidak bersalah.

"Kau membela anak haram itu," ucap Ursula dengan tatapan tidak percaya.

Tanpa mereka berdua sadari bahwa Ronan dan Aiden mendengar pertengkaran kedua orang tua mereka, di tambah lagi mereka berdua tidak menyangka memiliki saudara tiri yang tidak lain Aelin.

"Aku tidak menyangka kalau aku sudah menjalin hubungan dengan saudara tiri ku," ucap Aiden.

Ronan hanya diam saja, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia tahu Aelin dan Aelia tidak memiliki salah apa-apa, kedua perempuan itu adalah korban. Dia sangat kecewa dengan Ursula yang menjadi dalang atas kematian Aelia dan berselingkuh dengan pria lain.

Ronan tidak tahu apakah dia juga harus menyalahkan Robert?lalu pria itu menatap ke arah Aiden.

"Jangan menyalahkan Aelin dan wanita yang melahirkannya, ini sudah menjadi takdir. Kita tidak tahu apa yang sudah di rencanakan oleh Tuhan," ucap Ronan sambil tersenyum tipis menatap sang adik.

"Aku hanya sedikit kecewa dengan mami, bang," ucap Aiden.

"Abang mau ke perusahaan dulu karena ada rapat dengan klien," ucap Ronan menatap ke arah Aiden.

"Iya, bang," ucap Aiden.

Ronan meninggalkan tempat itu karena dia harus menemui seseorang, sedangkan Aiden kembali ke kamarnya.  Hari ini Benecio High School libur karena ada beberapa alasan dan salah satunya tentang Yvonne.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Lamont...

Keluarga besar Lamont sudah berada di ruang keluarga, Aelin duduk di single sofa dan menatap ke arah mereka dengan tatapan datar.

"Ada gerangan apa kalian datang ke sini?" tanya Aelin.

"Begitukah kau menyambut kami, Aelin?" ucap Olivia menatap cucu perempuannya.

"Kalau tidak memiliki urusan penting, sebaiknya kalian pergi dari sini. Aku masih memiliki begitu banyak urusan," ucap Aelin.

"Aelin, opa minta maaf."

Mason berlutut di hadapan Aelin, dia benar-benar sangat menyesal karena sudah menyalahkan cucu perempuannya dan membencinya. Semua orang yang berada di sana terkejut melihatnya karena Mason tidak pernah berlutut di depan orang lain.

"Seharusnya opa tidak membencimu, maafkan opa yang sudah menyalahkan mu," ucap Mason.

"Oma juga minta maaf, Aelin. Seharusnya oma menyayangimu bukan malah ikut membenci mu," ucap Olivia. Wanita itu juga ikut berlutut.

"Papi juga minta maaf, Aelin. Seharusnya papi cari tahu tentang kematian papa mu," ucap Miles dengan nada bersalahnya. Pria itu berlutut di samping Olivia.

"Aku juga minta maaf, Aelin." Colton berlutut di samping Miles.

"Kak, aku juga minta maaf. Seharusnya aku tidak membencimu," ucap Luca. Dia berlutut di samping Colton.

"Setelah semua kebenaran terungkap, kalian baru minta maaf dan menyesal karena sudah membencinya ku. Hati ku sakit saat kalian mencaci maki diri ku selama ini, sebaiknya kalian pergi dari sini," ucap Aelin dengan nada datarnya.

"Tapi Aelin..." ucap Olivia.

"PERGI!" teriak Aelin.

"Baik, kami akan pergi dari sini," ucap Mason.

Mason sangat tahu kalau Aelin sangat membenci mereka, apalagi semua ini salah mereka karena sudah membencinya.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Maaf kalau Chapter ini gak nyambung.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang