30

6.4K 272 22
                                    

Kini Aelin tiba di mansion Josiah, gadis itu memasuki mansion tersebut. Damon dan beberapa bodyguard bawahannya mengikuti dari belakang.

"Nona muda mencari tuan besar?"

Terlihat seorang pria paruh baya berjalan menghampiri mereka, pria itu kepala pelayan mansion Josiah yang bernama Paul.

"Iya, apakah tuan Harris ada?" ucap Aelin menatap Paul.

"Tuan besar sudah menunggu kedatangan anda di ruang kerjanya," ucap Paul.

"Baiklah, aku akan ke sana," ucap Aelin.

  Saat Damon dan beberapa bodyguard bawahan gadis itu ingin mengikuti Aelin, Paul segera menghentikan mereka.

"Tuan besar hanya ingin bertemu dengan nona muda saja, kalian silahkan menunggu di sini," ucap Paul dengan datar.

"Tidak bisa, aku harus menemani Aelin," ucap Damon tidak terima dengan ucapan Paul.

"Bang Damon tenang saja, aku bisa menjaga diri ku dengan baik," ucap Aelin menatap Damon.

"Baiklah kalau begitu," ucap Damon.

"Silahkan ikuti saya, nona muda," ucap Paul.

Aelin mengikuti Paul dari belakang, mansion Josiah tampak begitu sepi sekali. Sedangkan Damon dan beberapa bodyguard bawahan Aelin berada di ruang tamu, terlihat beberapa maid menghidangkan minuman dan cemilan untuk para tamu.

Tidak lama kemudian Aelin dan Paul tiba di ruang kerja pribadi Harris, terlihat pria itu duduk di sofa. Lalu Paul meninggalkan tempat tersebut.

"Silahkan duduk," ucap Harris.

Aelin pun duduk di sebrang Harris, gadis itu menatap pria di seberangnya dengan tatapan waspada.

"Kamu benar-benar mirip dengan mendiang Johannes tapi dia ayah angkat mu," ucap Harris.

"Papa ku masih bersaudara dengan mami ku," ucap Aelin.

"Aku dan mendiang papa mu berteman baik," ucap Harris sambil memejamkan matanya sambil mengingat kembali di mana dia berteman dengan mendiang Johannes.

"Kenapa anda tega membunuh papa ku?apa salah dia?" tanya Aelin menatap Harris.

"Awalnya aku tidak mau membunuh papa mu, tapi istri ku menyuruhku untuk membunuh papa mu. Dia terus memprovokasi ku, sehingga aku termakan oleh provokasi nya," jawab Harris dengan penuh sesal.

"Istri ku membenci ibu angkat mu, dari kecil aku selalu di tuntut untuk menjadi orang yang sempurna oleh keluarga ku. Kedua orang tua ku suka membandingkan ku dengan mendiang papa mu, aku sangat membencinya. Awalnya aku ingin menyingkirkannya, tapi mendiang papa mu sangat baik dan ramah kepada ku. Akhirnya aku dan mendiang papa mu berteman baik," lanjutnya.

Aelin hanya diam mendengar semua ucapan Harris, gadis itu masih membencinya karena sudah membunuh Johannes.

"Kamu tidak perlu mengotori tangan mu untuk membunuh ku, aku ingin bertanya satu hal kepada mu," ucap Harris menatap ke arah Aelin.

"Tanyakan saja," ucap Aelin.

"Apakah kamu yang menculik Yvonne?" tanya Harris.

Aelin terdiam mendengar ucapan Harris, dia tidak menyangka pria itu tahu kalau dia yang menculik Yvonne.

"Iya," jawab Aelin.

"Yvonne bukan anak kandung ku, aku menikahi istri ku untuk menutupi kehamilannya," ucap Harris.

Aelin terkejut mendengar ucapan Harris, dia tidak menyangka kalau Yvonne bukan anak kandung pria di hadapannya.

"Aku akan menyusul mendiang papa mu, aku ingin meminta maaf kepadanya," ucap Harris.

Harris mengeluarkan pistolnya dan menodongkannya ke kepalanya sendiri.

Dor

Aelin seketika syok melihat Harris menembaki dirinya sendiri tepat di depan mata gadis itu sendiri, sedangkan Harris sudah meninggal dunia.

Cklek

Paul dan beberapa bodyguard masuk ke dalam ruang kerja pribadi Harris, mereka terkejut melihat apa yang terjadi.

"Nona muda, apa yang terjadi?" Paul menatap ke arah Aelin yang masih syok.

Bruk

Aelin pun seketika pingsan, Paul langsung menopang gadis itu agar tidak terjatuh ke lantai.

"Panggil tuan muda Damon untuk datang ke sini," ucap Paul menatap ke arah bodyguard.

Bodyguard itu segera menuju ke ruang tamu untuk memanggil Damon, sedangkan Paul membaringkan Aelin di sofa. Lalu dia menatap ke arah Harris yang sudah tidak bernyawa duduk di sofa.

"Tuan besar, kenapa anda melakukan ini?saya harap anda bisa hidup tenang di sana," ucap Paul.

Paul sangat setia kepada Harris, dia juga yang selama ini melihat perjuangan Harris dan penyesalannya karena sudah membunuh Johannes.

Tidak berselang lama, Damon memasuki ruang itu dan terkejut melihat Aelin pingsan di sofa.

"Apa yang terjadi?" tanya Damon.

"Sebaiknya anda bawa nona muda ke rumah sakit," ucap Paul.

Damon langsung menggendong Aelin ala bridal style, Paul dan beberapa bodyguard membereskan ruangan itu.

"Tuan Paul, apakah kita harus memberitahu nyonya Luna?" tanya bodyguard a.

"Itu harus, saya akan mempersiapkan pemakaman untuk tuan Harris," ucap Paul.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di sisi lain...

Luna sedang bersenang-senang dengan beberapa teman sosialita nya di cafe, tiba-tiba ponselnya berdering. Wanita itu segera membuka pesan yang masuk.

Seketika Luna terdiam membaca isi pesan yang di kirim oleh salah satu bodyguard bahwa Harris meninggal dunia, wanita itu langsung berdiri sehingga membuat teman-temannya menatap ke arahnya.

"Kamu kenapa, Luna?" tanya salah satu teman sosialita nya.

"Aku harus segera pulang, ada urusan mendesak," ucap Luna.

Luna segera meninggalkan tempat itu, dia merasa sedikit sakit dan menyesal. Dia ingin segera melihat Harris.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang