Cinta Terlarang?

3.1K 208 16
                                    

**

Sudah hampir satu jam erine terlelap. kepalanya bersandar nyaman pada ceruk leher oline. Oline sendiri sedari tadi masih terjaga, ia hanya menggulir gawainya, menonton video-video random yg lewat di timeline.

Merasakan pergerakan dari erine, oline meletakkan ponselnya diatas nakas. Atensinya kini sepenuhnya berfokus pada gadis cantik dengan mata yg masih terpejam. Oline membelai lembut pipi mulusnya. Teringat dengan apa yang mereka lakukan tadi, membuat senyuman oline mengembang.

Kamu gak mirip dia.

Oline terkekeh, sorot matanya sulit diterjemahkan, begitu dalam dan serius. Diusapnya bibir erine dengan jempolnya. Ia menghirup aroma tubuh erine sembari memejamkan mata. Sangat menikmati, bahkan pangkal hidungnya sedikit lagi menyentuh telinga erine. Hal itu membuat erine terusik, perlahan matanya terbuka, mengerjap beberapa saat. Ketika kesadarannya telah kembali, erine sedikit terhenyak saat jemari oline masih bertengger betah dipermukaan wajahnya.

"Nyenyak tidurnya?" suara yang begitu halus menelisik indah tertangkap indera pendengaran.
Erine hanya mengangguk pelan.

Tubuh mereka masih rapat karena oline tidak berhenti memainkan rambut erine yg terurai bebas. Betapa membekunya erine kini, tak seimbang dengan irama jantungnya yg berdetak lebih kencang dari biasanya. Hingga akhirnya erine pun berdehem untuk menetralkan suasana.

"em.. kak"

oline mengangkat alisnya.
Disisi lain erine kembali mengulum bibirnya, sebenarnya ragu untuk mengatakan ini, tapi ia rasa ia butuh kepastian.

"aku- aku mau tanya"

"tapi kak oline jangan berpikiran yg enggak-enggak dulu" sambarnya cepat.

Oline memberikan seluruh atensinya pada kedua manik kecoklatan gadis dihadapannya. siap menyimak dengan baik. Merasa ditatap terlalu dalam seperti ini membuat erine salah tingkah. ia pun bangun dan menyamankan posisi duduknya. Kemudian diikuti oleh oline.

"sebenernya.. sebenernya- hubungan kita ini apa kak?" Erine memalingkan muka mengindari tatapan oline.

Oline menahan nafasnya sejenak. Seperti banyak sekali hal yg mengganjal di benaknnya. Dan tanpa melepaskan pandangan. Oline menarik dagu erine agar kembali menghadap padanya.

"our relationship is very close. even closer than a vein."
(hubungan kita sangat dekat. bahkan lebih dekat dari urat nadi)

"m-maksudnya?"

Erine tidak mengerti dengan apa yg oline ucapkan. Bisakah oline menjelaskan padanya menggunakan bahasa bayi?

Oline menggeser duduknya untuk lebih dekat. Kemudian mencondongkan tubuhnya, mengikis jarak diantara mereka.

Sebisa mungkin erine mengatur debaran didada dan menatap balik pada netra oline yg amat teduh dan cantik.

Oline meraih kedua tangan erine.
"I want you to always be by my side. be mine. you're so pretty, I like you. I want you to be my lover, Erine. Do you want?"
(aku mau kamu selalu ada disisiku. menjadi milikku. kamu cantik, aku menyukaimu. aku mau kamu menjadi kekasihku, erine. Apakah kamu mau?)

Semua perkataan itu terdengar sangat manis bagi erine. Inilah yang sebetulnya ia nantikan. Akhirnya oline menyatakan perasaannya padanya. Jujur erine sangat senang karena harapannya bisa terkabul dengan cepat.
Namun, entah kenapa satu sisi dalam dirinya seolah menolak.

CHECKMATE 🔞Where stories live. Discover now