48. Tersesat Berdua

28.8K 2.5K 504
                                    

Kayaknya ini part terpanjang yang pernah aku tulis di wp ini deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya ini part terpanjang yang pernah aku tulis di wp ini deh.. Jangan bosen ya, dua part lagi end kok 🫶🏼

"Nggak lucu ya, Gal. Aku udah laper banget. Tadi cuma makan sandwich doang. Ini kita mau sampe berapa jam lagi coba?" Cleo mulai mengeluh. Sudah setengah jam mereka terjebak di jalur yang lagi-lagi sama.

"Kamu nyalahin aku? Kamu sendiri yang dari tadi salah baca mapnya." Nada Galen terdengar kesal.

"Kamu sendiri juga yang nyuruh aku baca mapnya! Udah tau aku enggak bisa baca map!" elak Cleo.

"Terus kenapa kamu mau? Huh?" Galen terkejut begitu sadar suaranya meninggi.

Seketika dia teringat kejadian kemarin sore, saat Galen bersikap sangat kasar terhadap Cleo waktu Cleo membiarkan dirinya nyaris diperkosa laki-laki asing. Dia masih ingat bagaimana Cleo syok sampai gemetaran akibat perlakuan kejamnya.

(Bagian Galen kasar ke Cleo ada di private chapter Secret Marriage: Babymoon di Karyakarsa aku 🔞)

Galen menghembuskan napas berat agar tidak emosi untuk kedua kalinya pada Cleo yang sedang mengandung. Tidak. Galen tidak ingin menjadi seperti Zio. Galen bahkan sudah meminta anaknya sendiri untuk tidak kasar pada ibunya. There's no way he's being violent to her again.

"I'm sorry. It's my fault," ucap Galen melembutkan suaranya.

Mendengar itu, Cleo juga jadi merasa bersalah karena telah membuat mereka berdua nyasar di tempat antah berantah ini.

"Aku juga minta maaf, aku yang salah," ucap Cleo sembari menunduk, menimbulkan senyum tipis di bibir Galen. Wanita memang seperti itu ya? Mereka akan luluh asalkan diperlakukan dengan lembut.

"No, you're not." Dari samping, Galen mengacak pelan rambut istrinya. "We'll get out of here soon. I promise."

Ketika Galen baru saja hendak meneruskan perjalanannya lagi, pandangannya tertuju pada seorang pria tua yang berjuang mengangkat keranjang besar penuh anggur ungu segar. Kerut di wajah pria itu tampak dalam, namun matanya masih memancarkan semangat. Galen langsung keluar dari mobil detik itu juga.

"Excuse me, sir, do you need a hand with that?" tanya Galen, menghampirinya tanpa ragu. Cleo menyusul di belakang.

Pria itu menatap mereka sejenak, lalu tersenyum kecil. "Ah, your young hands must be strong. This basket is too heavy for my old body."

Syukurlah, dia bisa bahasa Inggris ternyata.

"Then let me help you with that. Where should I take it?" Galen mengambil alih keranjang itu dengan mudah, meski wajahnya mulai berkeringat. Sedangkan Cleo menawarkan untuk membawa keranjang kedua yang lebih kecil.

"Ah, what a kind young couple. No, no, just that basket. You are both a blessing." Pria tua itu terlihat bahagia sekali, beliau memimpin mereka melewati jalanan kecil menuju sebuah rumah batu sederhana yang sangat dekat dari sana.

Loveholic: Secret Marriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang