4. Pertanyaan

18.6K 1.3K 174
                                    

"Nah, anak pintar." Sakura mengelus rambut bocah perempuan sambil tersenyum

"Ino, tolong bantu selanjut nya ya, aku ada panggilan ke rumah sakit pusat. Nona Tsunade memanggil ku, seperti nya aku akan menjadi dokter operasi." Sakura berujar pada Ino yang sekarang menjadi asisten nya ini. Memang Ino bukanlah ninja medis, tetapi menjadi asisten Sakura untuk menangani laporan-laporan dari peristiwa dan membantu kecil mengenai pengobatan, ia pikir bisa.

"Baiklah, dengan siapa kau kesana? itu lumyan jauh lho, aku bisa minta Sai untuk mengantarmu." Ino membalut lengan gadis kecil itu

"Ah tidak usah. Aku kan ninja, tidak akan terjadi apa-apa."

"Daripada berjalan sendirian, lebih baik kau ditemani Sai kan?"

"Eh? kau tidak takut Sai akan beralih padaku?" goda Sakura

"Ah, itu tidak mungkin. Lagipula aku dan Sai sudah saling terikat. Dan memang nya Sakura ini mampu beralih dari Sasuke?" balas Ino.

"Yahh.. bisa saja kan." Sakura tersenyum garing. Ino lalu melakukan telepati nya untuk berkomunikasi dengan Sai

"Sebentar lagi dia akan sampai. Sebaiknya kau keluar dari gedung ini Sakura."

***

"Terimakasih Sai."

Sai hanya tersenyum. Sakura lalu masuk ke rumah sakit dan disambut dengan kepanikan

"Sakura, cepat pakai jas nya. Kau harus melakukan operasi, kami tidak mampu." Shizune menyerahkan jas putih kepada Sakura dan langsung dipakai nya.

Setalah 4 jam berlalu, Sakura akhirnya bisa menyelesaikan operasi nya, walaupun pasien kini masih dalam kondisi kritis, setidak nya masalah kesehatan nya sudah diatasi.

Sakura berjalan untuk pulang, dengan tubuh yang sudah lelah. Wajah nya tampak kusut.

"Sakura!" Sakura menoleh kearah belakang, pada orang yang memanggil nama nya itu

"Sasuke-kun." Lirih Sakura sangat pelan. Kepala nya menoleh lagi kedepan

"Ini gawat. Aku kan belum bisa menjawab ajakan nya. Bagaimana ini? Tubuh ku juga sudah lelah untuk diajak berpikir mengenai jawaban. Bagaimana ini?" Sakura menampilkan wajah cemas, langkah Sasuke semakin dekat.

TAP! TAP! TAP!

Sakura berlari dengan kencang, menghabiskan seluruh tenaga nya yang tersisa. Mau bagaimana lagi, ia harus menghindari Sasuke sementara waktu.

"Kenapa dia berlari? Apa dia menghindari ku?" Sasuke menatap punggung Sakura yang kian menjauh dan hilang.

"Saat nya kau yang mengejarnya, Sasuke. Jangan biarkan dia yang berjuang sendirian." Sasuke mengingat perkataan Naruto 2 hari yang lalu

"Entahlah Dobe, kali ini perkataan mu mungkin benar." Sasuke mengaktifkan Sharingan nya dan mulai berlari mencari Sakura

***

"Kenapa berhenti?" Sasuke bertanya pada Sakura yang tiba-tiba berhenti di depan nya ini

"Bodoh! kita seperti anak kecil yang main kejar-kejar an. Lagipula kau curang, sampai mengaktifkan Sharingan segala."

"Kau yang mulai. Kenapa kau berlari?"

"Kenapa kau juga mengejarku? Sudahlah aku lelah. Jadi ada apa?" Nafas Sakura menjadi berat karena kelelahan

"Bagaimana? kau menerima ajakan ku atau tidak? Jangan terlalu lama. Aku harus segera menikah."

"Baru 4 hari yang lalu kan? Aku belum memikirkan nya dengan serius, aku sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan untuk sekarang aku belum bisa menjawab nya."

"Kenapa susah sekali? tinggal menjawab Mau atau Tidak. Sekarang cepatlah jawab, mau atau tidak?" Sasuke tampak memaksa Sakura untuk menjawab nya.

"Dengar Sasuke, alasan apa aku mau menikah dengan mu dan alasan apa aku tidak mau menikah dengan mu, coba katakan." Jelas Sakura

"Heh." Sasuke menghembuskan nafas kasar dan kemudian berbalik pergi

"Ikutilah aku." Perintah Sasuke

Sakura dengan perlahan mengikuti Sasuke, tubuh nya pun sudah lelah.

Sasuke membawa Sakura kebangku yang dekat gerbang Konoha. Bangku dimana Sasuke kala itu mengucapkan terimakasih pada Sakura diperpisahan nya.

"Duduklah." Perintah Sasuke lagi

Sakura hanya menurut lalu terduduk, ia lalu menyandarkan tubuh nya di sandaran bangku, kepala nya mendongak keatas dan mata nya dibuat terpejam. Hah, sungguh lelah nya.

Sasuke ikut duduk disamping Sakura.

"Ayo, mari kita bicarakan baik-baik."

"Sudah kukatakan pada mu Sasuke, aku belum bisa menjawab nya. Jangan menawar lagi." Sakura masih tetap pada posisi nya

"Jika kau masih mencintaiku, menikahlah denganku. Jika kau sudah mencintai pria lain, maka bilanglah tidak mau."

"Alasan macam apa itu? Bagaimana jika kalau aku mencintai pria lain tapi aku mau menikah dengan mu?" Tanya Sakura. Tetap pada posisi nya. Berbicara dengan santai.

"Jadi, kau mencintai pria lain?" Sasuke menoleh kearah Sakura

"Tidak."

"..."

"..."

"..."

Kedua nya sama-sama terdiam. Sasuke berpikir, kata 'tidak' tentu saja mewakili kalau Sakura masih mencintai nya. Ya tentu saja.

"Begini saja.." Sakura terbangun dari sandaran nya

".... Aku punya pertanyaan, tapi tolong kau jawab. Setelah nya aku akan memutuskan nya sekarang." Lanjut Sakura

"Hn?"

"Aku seorang wanita. Aku harus tau mengapa kau mengajakku menikah. Jadi, apa alasan mu mengajakku menikah?" Sakura menumpu sikut tangan nya pada lutut, dan menumpu kepala nya pada tangan nya. Memandangi sekitar dengan santai.

"Tentu saja karena aku ingin membangun kembali klan ku. Dan pertama aku harus menikah."

"Ohh.." Sakura sudah menduga jawaban yang seperti itu

"Baiklah, itu karena aku..." Sasuke menyandarkan tubuh nya di bangku, memberikan jeda sejenak pada perkataan nya

"Ekhem!" Sasuke berdeham sebentar. Membuat Sakura menoleh kebelakang dan memperhatikan Sasuke

"Aku, tidak mau kau berkeluarga bersama pria lain..." Sasuke melihat langit

"... Selain dengan aku." tambah Sasuke sambil menatap mata hijau Sakura

24 Juli
Oleh _RIANI_

After Waiting You ✔Where stories live. Discover now