Prilly's Pov

58K 1.1K 30
                                    

part ini sedikit mengandung bagian 18+

bijaklah dalam membaca

--

Prilly Pov

Sekarang Disinilah kami di sebuah bangunan yang terlihat amat megah bak istana di negri dongeng dengan pagar besi yang menjulang tinggi.

Dengan taman buatan yang dipenuhi aneka ragam bunga bermekaran yang memperindah bagian halaman depan,

Dan demi tuhann ternyata bangunan bagian dalam berlipat2 lebih megah dari yang aku bayangkan ini sungguhh aahhh.....

Aku meringis sambil memegangi dahiku saat si pria kurang ajar  itu dengan berani menjitakku.

"Gausah mangap2 gitu biasa aja kali tiati dilalerin tuh mulut" sungut ali dengan tawa renyahnya lalu dia berlalu sembari menggandeng posesif tangan clarissa

"Haiss dasar lakilaki tuaa yang menyebalkann cih" gerutuku

Aku masih terpana dengan keindahan istana baru ku ini yaa aku memang tidak bisa di bilang orang yang tidak mampu,

tapi keluargaku memang tidak sekaya ini apalgi setelah sepeninggalan ayahku, seakan semua hak waris ayahku dikuasai pamanku yang kejam itu padahal opa dan oma ku masih hidup, tapi aku dan ibuku tak pernah peduli dengannya dan karena itu juga dia memutuskan menikah dengan si bapak ceo itu karena dia tak mau aku hidup menderita ppfftt.

Andai ibu tau aku lebih bahagia hidup biasa saja dari pada aku harus mempunyai ayah baru.

Aku merebahkan tubuhku di sofa ruang tamu, badanku terasa pegal pegal untung saja pernikahan yang hanya dihadiri beberapa saudara dekat itu segera usai.

Hari sudah semakin larut dan ibu dan ayah durhaka itu meninggalkan aku disini tanpa menunjukkan letak kamarku.

Kurang ajar apa dia kira aku tau yang mana kamarku bahkan aku rasa aku bisa tersesat bila tinggal di rumah seluas ini sendirian ckck

Cukup kau sangat alay prilly!

Bagaimana bisa dirumah sebesar ini aku tak menemui satu pembantu pun aku hanya lihat hanya ada satu orang satpam yang membukakan pintu gerbang untuk kami tadi.

Ah apa sepelit itukah bapak ceo ku dasar.

Aku mulai merasakan hawa dingin menyeruak menembus pori-pori kulitku.

Aku duduk dari rebahanku memandang sekeliling ruangan sepertinya senja mulai datang, entahlah aku merasakan ada yang aneh sekarang tengkukku berasa sangat dingin aarggh bulu kudukku merinding.

Aku segera bangkit dan meraih koperku dan berlari meninggalkan ruang tamu yang ada penunggunya itu.

Aku menyeret tas koperku menaiki tangga yang cukup tinggi lah, tadi kalau tidak salah  aku melihat bapa ceo dan ibuku naik kemari.

Bahkan diruang ataspun masih bisa seluas ini ada ruang bersantai untuk menonton tv juga disini, dan aku mulai mengelilingi setiap inchi ruangan ini sosok dua orang itu belum aku temui batang hidungnya sampai sekarang mereka benar2 keterlaluan.

Dan akhirnya aku menghentikan langkahku di salah satu kamar yang pintunya terbuka sangat lebar hingga aku bisa melihat secara jelas 2 orang yang saling menindih dan bercumbu hebat diatas ranjang yang aku perkirakan cukup untuk tidur 4 orang yg berbadan besar gilaak lebar banget ranjangnya men.

Etsss kembali ke topik, aku melihat ibuku menindih tubuh bapak ceo itu sambil bercumbu manja saling menautkan bibirnya dan tangan bapak ceo itu sepertinya kegatelan dia meremas payudara ibuku dari luar blushnya, untung saja mereka berdua masih berpakaian lengkap kalau tidak pastinya aku sama saja seperti melihat adegan blue film secara live ewwhh ini menjijikan.

Aku masih mematung di depan pintu menyaksikan aksi kedua kubu yang semakin liar.

Sampai aku melihat jemari lentik nyonya clarisa bermain cantik di sumber kehidupan bapak ceo dia meraba dan seperti menekan2nya dari balik jeans yang dikenakan bapak ceo membuat bapak bapak ceo itu mendesah menjijikan Oh My God apa2an.

'STTOOOPPPPPPPP' kata2 itu keluar begitu saja dari mulutku.

Sontak saja kedua insan yang tengah bercumbu itu menghentikan aktifitasnya dan menatap kaget kearahku, aku masih menatap cengo kearah keduanya bagaimana bisa mereka yg melakukan hal itu tapi malah nafasku yang memburu ah stupid prilly.

'Sadarkah kalian kalian baru saja menunjukkan adegan tidak senonoh pada gadis dibawah umur' sungutku mungkin sekarang wajahku sudah menunjukkan ekspresi kesal.

Ibukku melempar senyum kikuk kearahku dia bangkit dari ranjang dan berjalan menemuiku Sambil membenarkan posisi blush dan roknya yang tak karuan bentuknya.

"Maafkan momy ya sayang, kau bisa bertanya letak kamarmu pada daddy mu, momy akan menyiapkan makan malam untuk kalian" ucap momy lalu dia mengelus pipiku sejenak dan berlalu meninggalkanku.

Cih sejak kapan beralih panggil menjadi momy daddy ppfftt benar2 sang bapak ceo sudah merubah duniaku.

Aku mendecak kesal saat melihat bapak ceo itu menertawakan kebodohanku.

Aku menghentak2 kan kakiku kesal dan berjalan ke arah daddy sok kecakepan itu. ku hempaskan tubuhku di kingsize itu dengan kasar, uuhh ini 2x lipat lebih empuk dari king size di kamarku yang dulu.

aku mencoba memejamkan mataku yang sudah terasa berat untuk meringankan rasa kantuk ku tapi aku merasakan sebuah lengan yang kokoh melingkari perutku lebih tepatnya dia memelukku.

Aku melotot ke arahnya benar2 kurang ajar lelaki ini, sesaat setelah itu dia membuat konsentrasiku buyar saat merasakan deru nafasnya menyapu leherku dan berhenti ditelingaku tenggorokanku seakan tercekat tak bisa lagi berkata apa2,

'Kamarmu bukan disini nona prilly mari kuantar ke kamarmu'

bisiknya yang sontak membuatku tersadar dari hayalan konyolku, kenapa otak ku jadi gak bener gini sih.

Kulihat bapak ceo itu sudah beranjak menarik koperku dan menatapku sejenak memberi syarat untuk mengikutinya.

Aku membuang nafas kasar dan berjalan mengikuti bapak ceo mesum itu.

Kini aku telah berdiri di salah satu kamar yang terletak tak jauh dari kamar ibuku.

Tapi suasana kamar ini begitu berbeda, nuansa kamar yang serba putih dan di dindingnya dihiasi stiker doraemon begitupun juga dengan ranjangnya a dipenuhi dengan aksesoris doraemon dan malah ditambah lagi ada boneka doraemon yang lumayan besar bertengger di kingsize ku sepertinya menunggu waktu untuk ku peluk.

ah aku berdecak kagum desainnya benar2 seperti kamar impianku.

Aku menoleh menatap pria disampingku dan melempar senyum ke arahnya lalu aku segera menghempaskan tubuhku di ranjang kebesaranku.

"Semoga kau suka nona cantik beristirahatlah" ucap ali lalu bayangannya mulai hilang dari balik pintu kamarku.

Mataku yang mulai terasa berat mengantup tenang dan membawaku kealam mimpi.

-----

Part 1 nya gimana aneh ya? maklum lah masih amartiran hahq

Give me your vote ment dong thanks

My Daddy is My Husband (On hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang