My Daddy is My Husband (On hold)

Poor Girl

Bijaklah Dalam Membaca, Jika kalian menyukai cerita ini silahkan dibaca jika tidak, silahkan tinggalkan :) Jujur saja saya masih sakit Hati dengan komenan pedas dari satu orang yg menurut saya parah bgt sih kata2nya. Mungkin buat kalian yang baca part awalnya apalagi judulnya udah berfikiran buruk tentang cerita ini. Tapi dari awal saya buat cerita ini memang Ada unsur dewasa, dan saya memang sedang tidak membuat cerita berunsur pendidikan Maka dari itu cerita saya tak mendidik😌
Tapi bukannya setiap orang berhak berkarya sesuai imajinasinya? Saya memang bukan author yang handal! bahkan kata, kalimat juga alur yang saya gunakan masih amburadul dan berantakan. Tapi saya senang menyalurkan apa yg saya fikirkan dengan tulisan. Jadi buat yang tidak suka silahkan menjauh dari lapak saya.
Thank you buat readers yang selalu menyempatkan untuk meninggalkan jejak, me love uu♥♥

Happy Reading ~

__________

2 minggu berlalu setelah kepergiaan Clarissa. Ali masih menjadi orang yang paling terpukul. Dia merasa bodoh karena tidak tau apapun tentang penderitaan clarissa, Nicko yang notabenenya hanyalah kakak iparnya malah lebih tahu mengenai penyakit yang di derita istrinya.

kenapa ia harus tau dari Nicko jika Istrinya mengalami pembengkakan jantung yang sudah cukup parah. bahkan ketika merasakan sakit clarissa selalu mencoba mengabaikannya, karena ia tak menginginkan jika Ali sampai khawatir. Dan malam itu sebenarnya clarissa Baru selesai konsultasi dengan dokter jantungnya Dan ditemani oleh Nicko, bodohnya lagi Ali malah merasa cemburu melihat clarissa bersama nicko. Sampai akhirnya kejadian yang buruk merengut nyawa istrinya.

Dan lagi yang membuat Ali paling menyesal, ternyata clarissa mengetahui jika Ali sepertinya memiliki sedikit perasaan pada putrinya. Padahal Ali juga belum bisa meyakini perasaan itu pada prilly.

"Li jangan pernah nyalahin diri lo soal ini apalagi sampai lo nyalahin prilly, dia lebih gak tau apa apa" Setelah prosesi pemakaman clarissa selesai, Nicko memang sengaja mengajak Ali berbicara empat Mata. karena ia tak mau jika terus membohongi adiknya

"kenapa kalian ngelakuin ini sama gue, gue suami clarissa seharusnya gue lebih berhak tau" Ali menunduk sedih mengingat bayang bayang clarissa yang selalu terlihat tegar dihadapannya. bodohnya Ali tak menyadari jika clarissa sempat l
merasa cemburu karena sikapnya yg berlebihan pada prilly

"Dan lagi, mendonorkan Mata untuk prilly itu memang sudah ia rencanakan. setelah tau hasil pemeriksaan terakhirnya, clarissa nampak sedih. Tapi dia selalu inget lo sama prilly jadi dia harus kuat, Dan mendonorkan Mata untuk prilly itu permintaan terakhir clarissa" jelas Nicko dengan tatapan sendu, ia bahkan masih tak menyangka kecelakaan itu merengut nyawa wanita sebaik clarissa.

Dan ternyata ketika Ali tengah sibuk mencari pendonor untuk prilly, Clarissa sempat sadar dan hanya Nicko yang sempat menjenguknya, lalu Clarissa mengajak Nicko bicara untuk menyampaikan pesan terakhir yang terdengar konyol bagi Ali. Lagi lagi semua itu terjadi karena prilly, gadis itu adalah penyebab Ibunya sendiri harus meninggalkan Dunia ini untuk selamanya. Ali begitu geram dengan prilly, setelah Clarissa pergi dia sudah tak mau lagi peduli dengan gadis itu. Dia Akan melepas prilly sebagai anak asuhnya, Dia benci prilly dan tak mau lagi ada sangkut paut dengan gadis itu.

Ali menghubungi seseorang di ponselnya untuk diperintahkan mengurus berkas Hak asuh yang dulu sempat diurusnya dengan Clarissa. Dia tak sudi lagi menjadi Wali prilly, Lagian prilly sudah cukup dewasa untuk tak bergantung pada orang lain.
Dia kembali merebahkan tubuhnya di ranjang kebesarannya, entah ini sudah hari keberapa Ali mengurung dirinya. Ali merasa bodoh serta dibodohi Dalam waktu yang bersamaan.

______

Keadaan sore ini sangat hening dan hanya ditemani hembusan angin yang begitu dingin dan menusuk, tapi hawa dingin itu sama sekali tak membuat gadis itu terusik sedikitpun. Ia masih bertahan ditempatnya sejak 2 jam yang lalu. Gadis itu masih senantiasa menangis sesenggukan menyesali kepergian bundanya yang terlampau cepat.