22. hurt

211 29 20
                                    

"And I know it's long gone andThat magic's not here no moreAnd I might be okay, but I'm not fine at all"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"And I know it's long gone and
That magic's not here no more
And I might be okay, but I'm not fine at all"

All To Well (10 Minutes Version) - Taylor Swift
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa sih, gue selalu sial dalam urusan percintaan, ra?"

Sakura terdiam mendengar pertanyaan hinata. sedaritadi, sejak 10 menit lalu hinata menceritakan segalanya, menceritakan semua yang terjadi, pertengkarannya dengan naruto, foto ciuman dengan shion, tidak ada satupun yang hinata lewatkan, semuanya benar-benar di beberkan terbuka pada sakura.

Saat ini mereka sedang saling berhadapan di atas kasur empuk milik sakura, aroma cerry blossom menyeruak di dalam seisi kamar si pinky. Kalau boleh jujur, hinata selalu nyaman berada di kamar sakura, rasanya menenangkan, dan entah kenapa selalu bisa membuatnya lebih baik dari berbagai macam pikiran yang terus bersarang dalam otaknya, apalagi setelah menceritakan segala permasalahannya pada sang sahabat.

Masih belum ada tanggapan apapun dari sakura, cewek bersurai merah jambu itu sedari tadi masih saja diam tanpa ekspresi dengan pandangan yang terus menatap ke arah hinata. Pandangan yang seolah mengisyaratkan kesedihan atas apa yang menimpa sang sahabat tercinta.

Kalau boleh jujur, sakura sebenarnya speechless. Sampai rasanya untuk memberi tanggapan saja sesulit itu. ia bisa merasakan betapa beratnya berada di posisi hinata, harus menjadi pengganti seseorang yang bahkan kita sendiri saja tidak mau berada di situasi itu. Sakura marah, tentu saja. Dia sangat marah terhadap naruto yang beraninya melakukan hal sebrengsek ini terhadap hinata. jika saja dia tidak ingat bagaimana kondisi hinata saat ini, sudah di pastikan sakura akan mendatangi naruto dan memberikan tamparan maut.

Rasanya masih tidak percaya, pria dengan sikap seramah, sebaik itu tega melakukannya. Apalagi dengan berbagai effort yang ia lakukan untuk hinata, benar-benar tidak mungkin jika cewek itu hanya dijadikan pelampiasan semata. Tapi karna amarah dan kecewa yang tertanam pada dirinya, saat ini sakura hanya bisa menyalahkan naruto atas segala situasi yang terjadi. Iya, sakura tau, mungkin apa yang hinata ceritakan tidak sepenuhnya benar, mungkin ada kesalahpahaman semata. Sakura bukan orang yang sebodoh itu, tapi entah kenapa kemarahannya mendominasi segala kemungkinan tersebut.

Lama terdiam, ia akhirnya menghela nafas panjang.

"Lo jangan bilang kaya gitu, ta. walaupun lo selalu gagal dalam masalah percintaan, tapi lo selalu di kelilingi orang-orang yang sayang sama lo, termasuk gue."

Sakura mengusap punggung hinata, mencoba memberikan ketenangan dan dukungan. untuk saat ini, yang bisa ia lakukan hanya memberikan hiburan, berharap dengan hal tersebut hinata bisa merasa jauh lebih baik. Walaupun sebenarnya, ada banyak hal yang ingin sakura katakan.

Swiftly In LoveWhere stories live. Discover now