Pernyataan

21K 1K 0
                                    

(ZEA POV)

"Yang ini aja"
"Gak jadi"
"Eh ini aja deh"
"Ih cantik semua, yang mana dong?" Aku terus saja berkeluh kesah. Jujur semua cincin disini cantik-cantik, aku jadi ingin semuanya

"Aduh zea mau sampai kapan cincinnya ditukar terus, kasihan tuh mbaknya" ucap arga

"Aku bingung, kamu aja deh yg pilih antara 3 ini" aku menyodorkan 3 kotak cincin untuk dipilihnya

"Kayaknya yg ini bagus, gimana?" dia menunjuk cincin dengan 2 permata diatasnya dan di lingkari oleh sebuah lingkarang kecil. Memeng sangat cantik

"Yaudah boleh juga"

Arga pun membayar cincin itu, cincin yg sudah kami siapkan untuk pernikahan kami namun aku belum merasa Arga melamarku secara resmi, hm sedih.

***

"Gue gak akan pernah sudi nikahin lo zea, lo itu cuma parasit di hidup gue"

"Tapi ga, aku udah buka hati aku untuk kamu" aku menangis akan sikapnya

"Zea...zea"

Seseorang menarik selimutku dan membuatku membuka mata

"Bangun sayang" ucapnya

CUP

Kini kesadaranku sudah kembali sepenuhnya saat bibir kenyal itu menyatu dengan bibirku

"Apaan sih lo" aku menggerutu kesal sambil menghapus bekas ciumannya dibibirku

"Morning kiss" aku mengingat-ingat hubungan ku dengan dia. Hubungan kami baik tapi dia belum melamarku secara resmi. Sebenarnya aku senang dengan ciumannya dan kurasa pipiku sudah merona. Tapi aku kan butuh kepastian.

"Ngapain sih ke rumah orang pagi-pagi, gue masih ngantuk tau!!"

"Ntar lagi kamu bakal jadi istri aku, jadi jangan malas-malas oke. Hari ini aku mau ajak kamu jogging, ayo siap-siap"

"Malas ah"

"Nanti kita sarapan bubur ayam deh" mataku langsung berbinar-binar mendengar nama bubur ayam

Aku mengangguk setuju dan mengusirnya keluar kamar dan aku bersiap.

"Arga tungguin" aku kesal dengan arga yg tiba-tiba lari menjauh

"Aku tunggu di taman bunga depan ya, aku mau hitung seberapa cepat lari kamu. See you honey"

Dia gak tau apa kalau aku sangat sulit berlari cepat, aku akan mudah lelah. Dan sekarang beginilah aku, hanya berlari santai dan sesekali berjalan sampai aku menemukan setangkai bunga mawar yg masih sangat segar di jalan. Sayang sekali pemiliknya membuangnya, aku pun mengutipnya dan mencium aroma yg sangat wangi disitu.

Aku pun berlari lagi, 10 meter setelah setangkai mawar aku menemukan 2 tangkai mawar dan begitu seterusnya hingga sudah 15 tangkai mawar ada ditanganku. Dan di balik mawar itu terdapat tulisan "will" dan aku berjalan dan terus berjalan lagi hingga menemukan tulisan "you" lalu "be" kemudian "my" dan terakhir "mom?"

Aku mengernyitkan dahi, bocah jenis apa yg menginginkan ku jadi ibunya. Tidak selang berapa lama seseorang berada di depanku dengan rangkaian bunga yg sangat besar hingga menutup kepala sampai perutnya.

Perlahan dia menurunkan bunga itu dan memberikannya padaku lalu berkata "maukah kamu menjadi ibu dari anak-anak kita kelak Zorela Letsy Xeran? Dan maukah kamu menemaniku, menjadi pendamping hidupku, menjadi wanita satu-satunya yg aku cintai sampai maut memisahkan kita?"
Arga berdiri disana dengan senyum terbaiknya

Aku gak sadar ternyata aku menangis, bukan karna marah, kesal atau tersakiti melainkan menangis bahagia. Hal yg aku tunggu-tunggu darinya kini benar terwujud.

"Ya aku mau, aku mau menjadi bagian dari hidup kamu Arga"

Dan dia memeluk tubuhku erat, aku sangat merindukan pelukan hangat ini, aku tidak ingin melepaskannya.

****

"Saya terima nikahnya Zorela Letsy Xeran binti Tomy Charles D.Xeran dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Sah?"

"Sah"

Ijab qabul itu sudah lancar dan fasih diucapkan olehnya, sekarang aku menyandang gelar sebagai istri dari Arga Pradipta Prameswara. Walau kami sempat berpacaran namun akhirnya putus juga, aku kira itu adalah akhir dari hubungan kami. Ternyata tuhan mengirimkan rencana indah untukku dan dirinya. Memang mungkin tidak ada salahnya memberikan kesempatan kedua kepada 'mantan' namun dengan kepastian yg jelas.

"Arrggh banyak amat sih" aku menggerutu kesal sambil memijit betis ku yg sudah menegang karna high heels 9 cm ini

"Bukan aku yg ngundang sebanyak ini, yg aku undang dikit kok"

"Pasti orang tua kita yg ngundang teman-temannya, cabut yuk" ajakku

"Gak boleh gitu sayang, nanti aku pijitin kamu deh"

"Aku maunya sekarang bukan nanti. Bisa diusir gak ya tamunya? Pakai alarm kebakaran gitu biar mereka pergi" aku mulai membayangkan hal itu

"Apa yg lo bayangin? Bayangin malam pertama ya" suara siapa lagi kalau bukan suara..

"Gilang" teriakku lalu memeluknya

"Wih akhirnya lu nikah juga, gue kira gak ada yg mau ama lu"

"Sialan lu, gue ini pasti laku. Elo yg gak laku-laku"

"Udah ah males gue" dia mengabaikanku dan menyalami arga. Kemudian membisikkan sesuatu kepadanya dan mereka tertawa. Apalagi kalau bukan membicarakan keburukanku, huh dasar penggosip.

Setelah berjam-jam berdiri menyalami tamu dan juga berfoto akhirnya acaranya selesai juga. Dan sekarang aku dan Arga ada di kamar, berdua. CUMA BERDUA, jangan pikir macam-macam aku merasa aneh akan semua ini.

Aku udah selesai mandi dari tadi dan aku hanya nonton kartun malam ini, sedangkan arga sedang mandi.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, sosok yg aku tunggu muncul. Dia hanya menggunakan handuk untuk menutupi setengah bagian bawah tubuhnya. Aku baru tau kalau dia memiliki perut kotak-kotak dan itu terlihat cute?

Jujur aku takut akan hal setelah ini, dia tiba-tiba memelukku dari belakang. Dan kalian tau? Jantung aku udah lari-larian sekarang.

Dia mendekatkan bibirnya ke arah telingaku dan berkata
"Let's make a baby" seketika telingaku terasa panas.

Oh no!!!!

****

Author deg2an buat cerita ini, semoga kalian suka ya. Jangan lupa vote and comment yaa :*

Give Me A Second Chance My ExWhere stories live. Discover now