Bintang BF (21+)

28 1 0
                                    

"Oke, sekarang adegan d#ggy ya, guys!" seru sang sutradara dari balik kamera.

Tanpa perlu arahan lebih lanjut, aku naik ke atas ranjang, bergerak perlahan seperti mengikuti naluri. Lututku menekan kasur yang empuk, tangan menopang tubuhku ke depan, dan dengan satu tarikan napas, aku menempatkan diriku dalam posisi yang sudah diatur dalam naskah—pantat terangkat, tubuh terbuka, siap untuk adegan berikutnya.

Dari balik pundakku, aku bisa mendengar langkah kaki Johnny perlahan mendekat. Napasnya berat, seperti seseorang yang tengah menenangkan dirinya sebelum memasuki panggung. Ia mengambil posisi di belakangku tanpa banyak bicara, gerakannya tenang namun pasti—seperti seorang aktor yang tahu betul perannya.

"Action!" seru sutradara dari balik kamera, suaranya memecah ketegangan di set yang sudah terasa panas sebelum adegan dimulai.

Johnny, dengan tatapan penuh intensitas, memulai dialognya dengan suara bergetar penuh emosi. "Mia," gumamnya, "Ini semua terjadi terlalu cepat! Aku nggak percaya kamu juga menyimpan perasaan padaku selama ini!" Tangannya yang kokoh dengan penuh keyakinan memposisikan batang kejantanannya yang sudah tegak berdiri tepat di depan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam tipis.

Aku, tetap dalam karakter Mia, menjawab dengan suara menggoda sambil menggigit bibir bawahku. "Tentu saja aku punya," jawabku lembut. "Kamu sahabatku. Dan aku mau momen ini jadi sesuatu yang spesial."

Sambil berbicara, aku dengan sengaja menggoyangkan pantatku yang semok di hadapannya, menciptakan gesekan yang disengaja antara celana dalamku yang basah dan penisnya yang keras. "Aku mau... kamu masukkin penismu ke pantatku, Johnny..." bisikku dengan suara serak penuh nafsu.

Johnny terdiam sesaat, matanya membelalak sebentar sebelum berbisik pelan, hampir tak terdengar oleh kru. "Ini... nggak ada di naskah, Mia."

Aku menatapnya dengan pandangan penuh nafsu dan keberanian, sudah terlalu larut dalam peran ini. "Aku nggak peduli! Lakuin sekarang juga, Johnny! Masukkin penismu itu ke pantatku!" desakku sambil mendorong pantatku lebih keras ke arah penisnya, menggesek-gesekkan diri pada ereksinya yang sudah seperti baja.

Suara kru yang berbisik-bisik bisa kudengar di belakang kamera, tapi aku benar-benar tidak peduli.

Johnny menghela napas panjang, matanya gelap oleh hasrat yang tak terbendung. "Kamu tahu, aku juga nggak peduli lagi soal naskahnya," katanya dengan suara rendah dan dalam sebelum akhirnya merobek celana dalam tipis yg kukenakan dan mengambil kendali penuh atas adegan tersebut.  


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliasha atau klik link di bio

Cerita Pendek: MTF, Gender Bender, Crossdressing, FeminizationWhere stories live. Discover now