CHAPTER 10 - Menuju Cron

773 49 0
                                    

Cron adalah desa kecil yang terpencil dari desa-desa lain, terkenal akan rerumputan obatnya, Andhor, yang dapat menyembuhkan luka apapun dalam beberapa hari jika digunakan dengan cara yang benar. Rumput itu juga terkenal dengan khasiatnya untuk meningkatkan stamina seseorang yang memakannya secara langsung. Arn berkata bahwa desa itu mendapatkan rerumputan itu dari lereng gunung yang ada di sebelah utara desa tersebut.

Mereka sampai di Cron pada tengah malam, dan mereka menyewa sebuah kamar di penginapan yang agak menyolok di bagian tengah desa. Beberapa pria terlihat sedang asyik meminum wiski, tidak memedulikan mereka berenam. Di kamar atas, mereka membaringkan Gunn dan Mikan di ranjang, lalu mereka beristirahat sejenak. Arn lalu turun ke bawah, berkata bahwa ia ingin mencari tahu tentang tanaman obat Andhor. Langkah kakinya terdengar saat ia menuruni tangga.

Aragon menghantam dinding kayu dengan sangat keras menggunakan tangan kanannya, sehingga kayunya retak dan pecah. Bolt terkejut, dan menoleh padanya.

"Kita harus membalas... Kita memiliki dendam yang harus dibalas," Aragon mengetatkan tinjunya, lalu melirik Blaze di pinggir ranjang.

"Aku tahu... Kita tidak dapat membiarkan semua ini begitu saja... Aku akan membalas mereka," kata Blaze, matanya memandang lantai kayu dengan kemarahan yang ganas.

Arn muncul beberapa saat kemudian dan membawa nampan berisi enam gelas minuman yang mengepulkan uap, dan enam piring roti bakar berukuran besar serta enam mangkuk sup yang hangat. Ia juga membawa sebungkus rerumputan Andhor, dan memberikannya kepada Gunn dan Mikan. Rumput itu terasa enak, dan mereka berdua merasa lebih nyaman setelah memakannya.

"Akhirnya! Roti bakar!" Blaze berseru riang dan bangkit dari ranjang, mengambil bagian rotinya juga mangkuk supnya.

Aragon juga duduk dan memakan potongan besar roti bakar, yang terasa hangat dan enak setelah lama tidak memakan makanan yang pantas.

"Hmm... Supnya benar-benar enak! Aku minta tambah!" Bolt menyodorkan mangkuknya yang kosong pada Arn.

"Turun saja sendiri dan pesan sendiri!" Arn berbaring di ranjang dan memejamkan matanya.

Bolt menggerutu, "Yah, kau ini..."

Setelah makan malam yang hangat, mereka berbaring dan memadamkan lilin.

Keesokan harinya, mereka turun dari penginapan itu, luka Gunn dan Mikan sudah mulai sembuh dan stamina mereka kembali pulih, walaupun belum sepenuhnya. Arn membayar uang sewanya. Kebetulan, pemilik penginapan itu mengenal Arn dengan baik dan memberi mereka tempat tinggal saat mengetahui cerita mereka.

"Kalian sebaiknya tinggal disini dulu, sementara keadaan masih belum aman, ada kamar tambahan di belakang." kata pemilik penginapan itu dengan ramah. Mereka berterimakasih dan menginap disana selama beberapa hari dan melakukan pekerjaan sampingan seperti membantu mencari rerumputan Andhor atau mencari bahan makanan.

Suatu hari, saat Blaze dan Aragon sedang mencari rumput Andhor di sekitar lereng gunung, Blaze merasa lambang sihirnya bereaksi pada sesuatu.

The Legendary Swords: Born of The New WarriorsWhere stories live. Discover now