Part 7

180 9 0
                                    

Author's Point Of View

Jam masih menunjukkan pukul 07.30.justin dan alonza sedang diswalayan tak lupa membawa gadis kecilnya.mereka sedang membeli beberapa kue,yang akan mereka bawa ke rumah nenek justin.

"coklatnya 1 kotak aja marie,nanti gigi kamu rusak" alonza mengingatkan marie,karena gadis ini sejak tadi merengek meminta 5 wadah coklat sekaligus.tentu saja justin menurutinya.

"tak mau.pokoknya 5" ia masih bersikeras meminta 5coklat.

"turuti saja princessmu,nanti kita beli lagi sayang" justin menjawab rengekkan marie.

"hmm..tapi membelinya princess tak usah diajak,pasti tak mengizinkanku lagi" marie memasang wajah kesalnya.

"tentu saja,hanya kita berdua" justin berjanji pada marie.

"baiklah,justin.i love you" marie tersenyum bahagia,ia memang selalu ada cara membujuk marie dengan lembut.alonza hanya geleng-geleng kepala.

*****

"nanana" terdengar nyanyian dari bibir mungil marie,ia berada dijok belakang sedang menikmati coklat kesukaanya.

"justin,apa nenek dan keluargamu menerima kedatanganku nanti? Apalagi aku membawa marie?" tanya alonza tiba-tiba.pertanyaan itu sebenarnya sudah berputar dikepalanya sejak tadi,tapi ia ragu untuk mengeluarkannya bertanya pada justin.mereka sedang perjalanan menuju rumah nenek justin.

"tenang saja,kalian bersamaku" justin menenangkan alonza,ia menengok alonza sebentar lalu kembali kerah kemudinya.alonza tak menjawab ia hanya diam,dan masih memikirkan nasibnya nanti.ia takut jika keluarga justin nanti tak menerimanya bahkan tak menyukainya.

*****

Suasana sejuk langsung menyapa justin,alonza dan marie.mereka baru saja sampai dirumah nenek justin.rumahnya tak terlalu mewah malah terkesan klasik.disamping kanan rumah terdapat taman bunga,sepertinya tak begitu terawat,terlihat banyak daun kuning yang masih menggantung dibatangnya.alonza merangkul tangan justin sejak tadi,ia nervous.

"alonza,jangan seperti anak kecil" justin sedikit berbisik,ia merasakan tangan alonza yang semakin keras mencengkeram tangannya.

"aku gugup justin" alonza menatap justin dengan raut muka yang memang benar-benar gugup.

"tenanglah,tak perlu gugup.kau akan bertemu dengan manusia,sama sepertimu.bukan sejenis makhluk gaib lainnya" justin yang masih menggendong marie menasihati alonza sedikit.

"okey..okey" alonza melepas cengkeramannya dari tangan justin.justin merespon dengan sedikit tersenyum.

"marie,kebelet pipis" marie yang masih mengenggap satu bungkus coklat ditangannya merengek pada justin.

"tahan sebentar sayang" marie mengangguk menurut,lalu justin mulai melangkahkan kakinya masuk keteras rumah ini.mengetuk pintu dengan tangan kanannya.decitan pintu terdengar,pertanda ada yang membukakan pintu.

"tuan justin,masuklah.mari" seorang wanita yang tak terlalu tua menyapa justin,ia mempersilahkan mereka masuk.justin dengan santainya berjalan masuk.aku yang masih gugup mengikutinya.

"nyonya,tuan justin sudah datang" seorang wanita tua menoleh kearah mereka,dengan muka sedikit kaget wanitu itu beranjak dari duduk santainya.

"cucuku,kau sudah datang" wanita itu,yang tampanya nenek justin,memeluk justin.

"yeah,kau baik-baik saja kan nek?"tanya justin,ia menurunkan marie dari gendongannya.lalu memeluk neneknya erat.

"tentu saja,den hei..kau pasti alonza,calon istri justin?" nenek justin beralih memandang alonza.

Back To Me,Again (j.b)Where stories live. Discover now