Chapter 5 : Merindukan Seseorang

5.3K 273 1
                                    

Hai readers ketemu lagi nih sama licia,licia kangen deh,,,(:lebay deh licia:)^.^

Licia lanjutin nih cerita and dengerin song berjudul~big big world~

~[Happy Read]~

Masih ditaman bunga,Sara,Elena dan Rose bercanda tawa bersama,sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa langit menjadi gelap yang tandanya akan turun hujan,dan detik berikutnya hujanpun turun membasahi mereka bertiga. Karena syok tiba-tiba turun hujan,Sara mengajak kedua sahabatnya berteduh di dalam rumah kaca dekat taman bunga.

Mereka bertiga sampai di dalam rumah kaca dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan. Melihat kedua temannya menggigil karena kedinginan,Elena mengucapkan sihir "Adeis" dan muncullah 3 handuk yang 2 handuk diberikan pada kedua sahabatnya dan mereka menerimanya "Terima kasih" kata Sara dan Rose bersamaan. Elena mengangguk dengan tersenyum "Sama-sama"

Mereka bertiga mengeringkan tubuh bertiga. Oh ya sebenarnya Elena bisa menguasai sihir apapun,bahkan dia bisa membuat perisai, membaca pikiran dan teleport. Kakaknya ahli pedang,sihir, membaca pikiran dan teleport. Semua vampire ahli dalam membaca pikiran dan teleport jadi semua vampire bisa. Sara bisa mengendalikan semua elemen yaitu api,air,angin,tanah,petir dan yang lebih dominan adalah cahaya yang hanya dimiliki Sara sedangkan keempat keturunan legend lainya tidak,dia tidak bisa mengendalikan kegelapan,dia juga bisa bahasa hewan dan tumbuhan. Sedangkan keempat keturunan legend lainnya juga sama dengan Sara,bisa mengendalikan semua elemen,kecuali cahaya dan kegelapan,kalau Jack bisa mengendalikan elemen es,dan memiliki kecepatan lari seperti vampire,kalau Eiden bisa mengendalikan tumbuhan,bisa memanggil para peri untuk membantunya karena para peri berhutang nyawa dengannya karena telah menyelamatkan rumah mereka,kalau Luka bisa penyembuhan,juga bisa mendengar suara sangat jauh dan sekecil apapun,kalau Alex memiliki kekuatan besar,dia bisa menghancurkan dinding kerajaan contohnya,bisa menghancurkan apapun tapi kekuatan itu digunakan hanya untuk dibutuhkan,dan memiliki kecepatan lari yang sama dengan Jack.

Sedangkan Rose dan Rayne hanya bisa menggunakan sihir dari level rendah sampai level tinggi,tapi tidak sepadan dengan kelima keturunan legend,Rayne juga ahli pedang,sedangkan Rose ahli penyembuhan. Kalau keempat kakak Sara hanya bisa sihir dan bisa mengendalikan elemen tertentu,kalau Ralph elemen api dan petir,Charles elemen air,Calsius elemen tanah,Sirius elemen angin.(:sekarang kembali ke topik:).

Karena diluar masih hujan,terpaksa mereka menunggu di rumah kaca. Merasakan bahwa kedua temannya mulai kedinginan,Elena mengucapkan mantra "Meil" dengan pelan membuat suhu di rumah kaca itu menjadi hangat,tersadar suhu di sekitar mereka sangat hangat Sara dan Rose mengetahui bahwa itu adalah sihir Elena,mereka tersenyum pada Elena "Terima kasih Elena,kak Elena" kata mereka bersamaan,yang dibalas anggukan Elena.

Karena menyadari bahwa hujannya akan lama berhentinya,Elena menatap kedua sahabatnya "Sepertinya kita harus kembali menggunakan teleportku,soalnya hujannya akan lama berhentinya,bagaimana?", melihat kemungkinan apa yang dikatakan Elena benar,jadi Sara menganggukan kepalanya yang diikuti pula oleh Rose,jadi Elena menggenggam salah satu tangan kedua sahabatnya,lalu mengucapkan mantra "Evere no porta" seketika itu mereka bertiga hilang dalam sekejap,kemudian muncul dikamar Sara.

Kemudian Elena dan Rose membersihkan badan mereka masing-masing menuju kamar mereka yang bersebelahan dengan kamar Sara. Dengan segera Sara mandi,lalu berpakaian dengan rapi,Sara keluar dari kamarnya menuju kamar Rose,lalu masuk ke kamar Rose yang dilihatnya Rose sudah selesai,lalu mengajak Rose ke kamar Elena dan mereka menuju kamar Elena bersama.

Saat mereka sampai di depan kamar Elena,Sara dan Rose memasuki kamar Elena dan dilihatlah Elena sedang memegang lionting berbentuk bintang putih yang berkilau yang menatap lionting itu dengan tatapan yang sulit diartikan,membuat Sara dan Rose saling pandang karena bingung,lalu Sara memegang pundak Elena yang membuat Elena terkejut dan melihat Sara dan Rose sudah berada di sebelahnya dengan tatapan bingung, "Apa yang sekarang kau pikirkan Elena,dan itu lionting siapa,dan kenapa kau menatap lionting itu seperti orang yang merindukan seseorang,katakan Elena,mungkin kami bisa membantu,tapi jika mau ya tidak apa-apa kami tidak memaksa..." kata Sara dengan khawatir dengan sahabatnya itu. "Benar kata Sara kak,kalau kak Elena ada masalah,kakak bisa cerita dengan kami" kata Rose dengan memberi semangat kepada Elena.

"Terima kasih Sara,Rose,aku sudah merasa baikan sekarang" kata Elena dengan senyum lembutnya. "Jika aku boleh tau,pemilik lionting itu siapa,dan sepertinya orang itu sangat berharga bagimu...?" kata Rose dengan sedikit takut akan membuat Elena marah padanya. Mendengar kata Rose,Elena sedikit terkejut,lalu dia menatap Rose dengan rasa bersalah "Maaf Rose,kalau soal itu aku tidak bisa mengatakannya pada kalian,karena belum saatnya,tapi aku janji suatu saat aku akan menceritakannya pada kalian,maukah kalian mengerti...?" kata Elena dengan khawatir,takut kalau kedua sahabatnya menolaknya.

Sara melihat dalam mata Elena bahwa yakin suatu saat dia akan mengatakannya,Sara tersenyum "Baiklah...kami percaya padamu Elena,jadi kami menunggumu sampai kau siap menceritakannya pada kami,benarkan Rose?!" kata Sara sambil mengedipkan salah satu matanya pada Rose yang dibalas anggukan oleh Rose.

Lalu Rose menarik salah satu tangan Elena dan Sara menuju ruang makan karena sudah waktunya makan siang "Ayo kita segera ke ruang makan,soalnya perutku tidak bisa diajak kompromi nih...!" kata Rose sambil mengusap perutnya karena lapar,melihat tingkah Rose membuat Sara dan Elena tertawa terbahak-bahak sambil memegang perut mereka karena sakit,karena tertawa. Melihat kedua sahabatnya itu menertawainya,Rose tidak peduli,lalu menarik mereka berdua agar segera turun bersama-sama,kemudian Sara dan Elena mengikuti Rose dengan tersenyum jahil pada Rose.

****

Setelah makan malam bersama,Eida pamit untuk kembali ke kerajaannya,karena dia seorang raja,jadi dia tidak bisa tinggal lama-lama di istana Estesien,tapi dia mengijinkan adiknya Elena untuk tinggal beberapa bulan di istana yang membuat Sara dan Rose meloncat kegirangan dan memeluk Elena bersamaan karena senang,melihat kelakuan adik-adiknya membuat keempat kakak Sara dan Rayne tertawa sangat keras.

Sara dan Rose tidak mempedulikan kakak-kakak mereka yang sekarang masih menerrawai mereka berdua karena tingkah mereka yang menurut kakaknya lucu,jadi Sara dan Rose mengajak Elena menuju kamar Sara untuk mengajak Elena tidur bersama dengan Rose,dan Elena menerimanya dengan senang hati,kemudian mereka bertiga menuju kamar Sara dengan tidak menghiraukan kakak-kakak mereka yang sekarang sedang memanggil mereka.

Elena POV

Saat kedua sahabatnya telah tertidur,Elena berdiri menuju balkon kamar Sara dan menatap bulan sambil termenung dan dengan tatapan sedih Elena melihat bulan "Aku janji akan menyelamatkanmu Stella...aku janji akan membebaskanmu dari iblis itu...aku janji....bahkan nyawaku taruhannya...." kata Elena dengan tekadnya untuk menyelamatkan Stella.

____________________

Hai reader gimana ceritanya dan pasti pada penasaran siapakah Stella itu dan apa hubungan antara Elena dengan Stella

Licia akan memberi tau siapa Stella di cerita selanjutnya....dan juga terima kasih atas saran dari Aihara.

Maaf ya kalau licia buat ceritanya kurang menarik bagi reader,sooo lanjutannya licia akan buat ceritanya menarik tapi juga akan lama licia updatenya^_^

Soalnya selama bulan ini dan bulan besok licia banyak tugas dan ujian terus dan mendekati uts,karena licia kan masih pelajar,hehehe.....tapi licia akan secepatnya buat lanjutannya,sooo see you next time....^.^

The Legend Of Princess WerecDonde viven las historias. Descúbrelo ahora