Chapter 9 : Mendapat Misi

4.1K 216 1
                                    

Hai reader licia punya kabar baik nih,apa yaa?,kabar baiknya licia buat lanjutannya lebih cepat nih....

Karena licia sudah lama tidak update,jadi sebagai permintaan maafku,licia buat ceritanya cepat dari biasanya..

Dan jangan lupa dengerin lagu diatas ya reader.....^.^
~Love Story~
By : Taylor Swift

~[Happy Read]~

Licia POV

Dengan malam yang sama,di tempat berbeda,di sebuah ruang kerja Yang mulia raja,Sara,Eida, beserta 4 kakak dan sahabatnya berkumpul.

"Sekarang ceritakan semua apa yang terjadi pada kalian sampai membuat kalian penuh luka,siapa dan dimana kejadian tadi?" kata Ralph dengan lembut pada Sara. Kemudian Sara menceritakan semuanya pada mereka,setelah selesai menceritakan semuanya,Sara melihat raut wajah kakaknya Sirius dan Eida mengeras dan menahan amarah mereka yang sudah di ujung tanduk itu.

"Sial..beraninya dia muncul lagi di hadapan kita,apakah belum puas dia membunuh orang-orang yang kita cintai,shiit...maunya apasih dia itu?!!" kata Sirius dengan mengacak rambutnya karena frustasi. "Berani-beraninya dia muncul lagi dan menyerang Elena dan membuatnya lengah,takkan kubiarkan dia mengambil adikku untuk yang kedua kalinya,TIDAKK AKANN...!!" kata Eida sambil menggeram dan memukul meja dengan matanya berubah menjadi merah menyala karena amarahnya yang di luar kendali.

"Tenangkan dirimu Eida...aku janji aku akan melindungi Elena dan juga...akan menyelamatkan Stella,tidak..bukan aku...tapi kami berlima akan menyelamatkan Stella" kata Sara sambil melihat ke arah Jack,Eiden,Luka dan Alex secara bergantian,mereka membalas tatapan Sara dengan anggukan "Benar apa yang dikatakan Sara..kami janji akan membawa Stella kembali" kata Jack dengan tegas.

Setelah mendengar pernyataan dari sahabatnya,Eida mengendalikan emosinya agar mereda dan warna matanya kembali menjadi merah hati "Terima kasih..." kata Eida dengan menatap Sara dengan tulus, "Sama-sama Eida,dan lagipula aku juga berniat menyelamatkan adik kalian dari awal,karena aku sudah menganggap Stella seperti adikku sendiri,jadi wajar kan kalau kakaknya khawatir dengan adiknya,benarkan Eida?!" kata Sara dengan senyum lembutnya pada Eida,Eida membalasnya dengan anggukan kepalanya dan tersenyum pada Sara.

****

Sara POV

Saat aku berjalan menuju taman,tempat biasa aku melihat cahaya bulan purnama,tiba-tiba aku menghentikan langkahku dan dengan terkejutnya aku melihat Elena dan Rayne se-se-sedang...AAHH...'Dasar mereka,tidak tau tempat apa..!! Bermesraan di tempat umum lagi...tapi..untuk yang ini aku tolerin deh,karena aku tau kau pantas bersama Rayne Lena...daripada dengan pria busuk itu...!! Selamat Elena,aku turut senang' kataku dalam hati sambil tersenyum,kemudian aku meninggalkan mereka menikmati kebersamaan mereka.

Aku berjalan menuju kamarku,aku masuk ke dalam kamarku menuju gazebo yang ada di luar kamarnya. Aku melihat cahaya bulan yang indah di langit,aku menikmatinya hingga tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari kamarku "Siapa?""Ini aku Rose,bolehkah aku masuk Sara?""Silahkan masuk" kataku mempersilahkan Rose masuk. Aku melihat Rose memakai baju tidur yang di balut dengan jaket untuk menutupi tubuhnya berjalan mendekat padaku yang sekarang aku ada di gazebo kamarku. Rose sekarang berada di sampingku dan melihat pemandangan di luar "Wah...ternyata pemandangan dari sini sangat indah...aku tidak menyangka pemandangan disini indah sekali" kata Rose dengan mata berbinar-binar,aku terkekeh melihat tingkah lucunya itu.

Kemudian hening diantara kami,sampai Rose memulai bicara "Ap-apa Sara sudah mengetahui bahwa kak Elena dan Kakakku saling mencintai?" kata Rose tiba-tiba,membuatku terkejut menatapnya 'Apakah gadis ini mengetahuinya?' kataku dalam hati. Tapi aku segera menutupinya dan menatap pada Rose "Benar...aku sudah mengetahuinya" kataku dengan mantap. Rose menatapku dengan terkejut karena pernyataanku,aku tersenyum padanya "Se-sejak kapan kau tau?" kata Rose dengan ekspresi sama, "Sejak pertama kali kita bertemu,saat di pesta itu,aku melihat tatapan kakakmu pada Elena berbeda,seperti tatapan cinta,begitupun sebaliknya" kataku sambil mengelus kepala Rose dengan sayang.

Rose memejamkan matanya,menikmati elusanku,kemudian dia membuka matanya dan menatapku "Syukurlah...akhirnya mereka jadian juga...haa...lega rasanya...dan akhirnya..bukan,sebentar lagi..AKU PUNYA KAKAK PEREMPUANN...YAII...!!!" kata Rose dengan gembira dan berteriak sambil menepuk tangannya,lalu Rose tertawa,aku pun ikut tertawa.

"Kau merestui mereka Rose?!" kataku sambil menahan tawaku, "Tentu saja...apalagi yang menjadi kakak iparku adalah kak Elena...WAAH...aku sangat senang sekali..." kata Rose dengan senyum lebarnya dengan mata berbinar. Aku mendekati Rose,lalu memeluknya sambil mengelus kepalanya "Selamat ya Rose...aku juga ikut senang""Terima kasih Sara" kata Rose membalas pelukanku.

****

Licia POV

Di ruang tengah,Sara sedang membaca buku tentang elemen,dia mempelajari cara menguasai kekuatan elemennya agar lebih kuat dari sebelumnya. Tanpa Sara sadari tiba-tiba tangan kekar memeluk perutnya dari belakang,membuat Sara terkejut seketika,tapi segera hilang karena dia tau siapa pemilik tangan itu yang tidak lain adalah Jack.

"Apa yang sedang kau baca Sara?" kata Jack sambil melihat buku yang sedang aku pegang.Kemudian Jack membaca isi buku yang aku pegang sekilas,lalu dia mengambil buku itu dari tanganku "Kau itu belum berubah ya Ra..masih baca buku ini" kata Jack sambil menutup buku itu dan meletakkannya di meja, "Habisnya aku bosan,jadi ya..aku baca buku deh" kataku menyeringai. "Daripada kau membaca buku,lebih baik kau ikut aku sekarang,ayo...!" kata Jack dengan menarik tanganku agar mengikutinya,dan aku menurut dan mengikutinya.

Jack membawa Sara menuju danau Zeiren,danau yang dimana tempat semua keturunan legend berlatih dan bermain bersama saat mereka kecil. Sara melihat di dekat danau terdapat Eiden,Luka dan Alex bercanda bersama,kemudian menyadari kehadiran Sara,Eiden melambaikan tangannya pada Sara "Hai Sara....akhirnya kau datang juga,kami lelah menunggumu tau" kata Eiden dengan mengerucutkan bibirnya,membuat Sara terkekeh melihatnya.

"Apanya yang lucu?" kata Eiden sambil melipat tangannya di depan dadanya,"Ti-tidak ada,sungguh?!!" kata Sara memberi huruf "v" di tangannya. Setelah meredahkan tawanya,Sara menatap Jack "Jack,kenapa kau membawaku kesini?" kata Sara dengan bingung. Jack memandang Sara,lalu tersenyum pada Sara "Aku mengumpulkan kalian semua disini karena aku mau membicarakan sesuatu pada kalian" kata Jack dengan tegas. "Apa itu Jack,dan dari intonasi suaramu,'sesuatu' itu saat serius,apa ada hubungannya dengan mereka Jack?!" kata Luka dengan menebak,dan Jack menganggukkan kepalanya "Benar,aku mengumpulkan kalian semua disini adalah mulai sekarang,kita semua melatih kekuatan kita dan mempertajam kekuatan kita,karena kita mempunyai misi" kata Jack.

"Misi kita apa Jack?" kata Alex, "Misi kita adalah menyelamatkan Stella dari tangan mereka" kata Jack sambil memandang Sara dengan tatapan intens. "Yaih...akhirnya bisa bertemu dengan Stella,Horeee....!!" kata Sara sambil meloncat kegirangan,sedangkan keempat sahabatnya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah sahabat mereka yang satu ini.

______________________

Hai reader gimana ceritanya,aku harap reader suka ya,oh ya satu lagi licia lupa nih kasih tau tentang identitas para tokohnya

Sebagai bonusnya,licia kasih tau nih...

1. Sara Werec,umur 17 tahun,adalah keturunan legend bernama Lucy werec.

2. Jack Bezarius,umur 19 tahun,adalah keturunan legend William Bezarius.

3. Eiden Ribenworth,umur 19 tahun,adalah keturunan Gilbert Ribenworth.

4. Luka Elnswort,umur 20 tahun,adalah keturunan Robert Elnswort.

5. Alex Libirto,umur 18 tahun,adalah keturunan legend Oscar Libirto.

6. Elena Reiden,umur 17 tahun.
7. Stella Reiden,umur 16 tahun.
8. Eida Reiden,umur 21 tahun
9. Rosella Reinbern,umur 15 tahun.
10. Rayne Reinbern,umur 20 tahun.

Kalau tokoh yang lainnya lewat aja ya,tidak mungkin licia sebutkan satu-satu,hehehe...

Jangan lupa vote and comment ya reader,merci....^.^

The Legend Of Princess WerecTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang