Chapter 4

8.8K 518 45
                                    

Sebulan sudah berlalu sejak gemparnya gosip tentang orientasi seksual Alan, anak-anak perlahan-lahan mulai melupakan masalah tersebut dan menjalani rutinitas perkuliahan mereka seperti biasa. Ada sesuatu yang berbeda dalam rutinitas Samuel sekarang, sejak hari penolakan Alan terhadap Gwen, Samuel dan Gwen menjadi sering terlihat bersama.

Keduanya terlihat lebih akrab dari sebelum-sebelumnya, bukan hanya di luar, tapi tiap malam juga mereka rajin saling kirim pesan lewat handphone. Sekarang Samuel lebih sering mengantar Gwen pulang ketimbang mengantar Alan, Alan sendiri tidak keberatan dengan hal ini, ia justru senang, karena Gwen ternyata memang mempertimbangkan kata-kata Alan padanya siang itu.

Ketiganya jadi sering terlihat bersama, ke kantin bersama, menghabiskan jam-jam istirahat bersama, dan sebagainya, awalnya Gwen memang terlihat agak canggung bila harus bersama-sama dengan Alan, tapi lama kelamaan ia akhirnya bisa menyesuaikan diri dan tanpa ia sadari perasaan sukanya pada Alan sudah hilang, yang ia rasakan pada Alan sekarang tidak lebih dari perasaan sayang pada seorang teman.

"Aku baru mau ke kelasmu... mana Gwen ?" tanya Alan.

"Di kelas... aku ada perlu denganmu.." kata Samuel.

Saat ini keduanya sedang berada di depan kelas Alan, Alan baru akan ke kelas Samuel untuk pamit pulang ketika Samuel menghampirinya.

"Perlu apa?" tanya Alan.

"Siang ini bisa tidak kau mengantarku ke mal? aku mau cari hadiah ulang tahun untuk Gwen.." jawab Samuel.

"Ahh.. maaf Sammy, siang ini sepupuku dari luar kota datang, jadi aku disuruh untuk pulang cepat.." kata Alan.

Samuel tampak kecewa.

"Sebentar saja tidak bisa, Al?" tanyanya sedikit memaksa.

Alan menggeleng,

"Ini saja Ibuku sudah berulang kali meneleponku dari tadi..." kata Alan lagi.

Samuel memasang tampang sedih.

"Jangan pasang tampang itu, kau tahu aku tidak akan terpancing.." kata Alan lagi.

Samuel tampak cemberut.

"Memang kapan sih ulang tahunnya?" tanya Alan.

"Lusa." jawab Samuel.

"Memang kau sudah tahu mau membelikan apa?" tanya Alan lagi.

"Itu dia.. aku mengajakmu agar kau membantuku memutuskan mau beli apa.." jawab Samuel lesu.

"Kau belum tahu mau beli apa??" tanya Alan sedikit terkejut.

Samuel menggeleng lesu.

"Kau ini kebiasaan sekali sih.. tidak pernah mempersiapkan segala hal.." kata Alan.

Samuel nyengir.

"Apa yang disukai oleh Gwen?" tanya Alan akhirnya.

"Ehhmm... kau." jawab Samuel.

Alan menghembuskan nafasnya tampak tidak sabar.

"Selain aku, apa lagi yang dia sukai?" tanyanya.

"Hmmm..." Samuel tampak berpikir.

Alan melirik jam tangannya dengan tidak sabar, sesampainya di rumah ia akan menemukan ibunya menunggu di pintu depan dengan pisau daging di kedua tangannya, ia yakin itu.

"Belikan saja dia boneka." usul Alan tidak sabar.

"Terlalu pasaran." kata Samuel.

"Pakaian." usul Alan lagi.

My Best GayfriendWhere stories live. Discover now