Chapter 6

7.8K 478 37
                                    

Siang hari di kampus.

Jam perkuliahan baru saja usai, Liam bergegas meninggalkan kelas dan mencari Alan untuk menawarkan tumpangan pulang. Ia menemukan Alan di jalan menuju pintu gerbang kampus,

"Alan.." panggilnya sambil berlari menghampiri Alan.

Alan melihat Liam berlari mendekat, ia tampak kebingungan.

"Ehh.. hai.. Li.." katanya.

"Mau pulang?" tanya Liam.

"Ehh.. i.. iya.." jawab Alan ragu.

"Ayo kuantar.." kata Liam.

Alan terdiam, ia sedang memikirkan alasan untuk menolak ajakan Liam,

"Ayo.. " ajak Liam lagi.

Alan masih terdiam, tiba-tiba dilihatnya Samuel sedang berjalan sendirian ke arah mereka.

"Ahh.. iya, sebenarnya hari ini aku pulang dengan Sammy, dia ada perlu di rumahku, jadi ehh.. dia mengantarku pulang sekalian.." kata Alan sambil menunjuk Samuel yang sudah berada di dekat mereka, Liam menoleh ke arah Samuel.

"Ada apa?" tanya Samuel kebingungan karena ditatap oleh Alan dan Liam.

"Hari ini kau jadi kan ke rumahku?" tanya Alan sambil tersenyum ganjil.

"Aku? ke rumahmu? buat apa?" tanya Samuel tambah bingung.

"Kau lupa ya.. ke.. kemarin kau bilang.. ehh.. kau.. ehhm.. mau pinjam kamus bahasa Jermanku kan.." jawab Alan terbata.

"Hah?" tanya Samuel.

Alan melotot padanya.

"Ahh.. i.. iya.. aku mau pinjam kamus bahasa Jermanmu.. iya benar.." kata Samuel yang mengerti arti pelototan Alan.

Liam menatap Samuel dengan sedikit tidak percaya.

"Ayo kalau begitu.." ajak Alan dengan sedikit memaksa sambil menarik Samuel.

"Ehh.. ahh.. iya.. a.. ayo.." kata Samuel.

"Duluan ya, Liam.." kata Alan sekilas sambil tersenyum.

"Ya.." balas Liam kebingungan.

Alan kemudian menarik Samuel menuju lapangan parkir meninggalkan Liam yang masih berdiri di tempatnya, tampak sedikit kecewa.

20 menit kemudian Alan dan Samuel tiba di depan rumah Alan.

"Thanks ya.." kata Alan sambil menyerahkan helm pada Samuel.

"Sampai ketemu besok.." sambungnya sambil berjalan lunglai menuju ke dalam rumah.

"Tunggu dulu tampan.. kau tidak bisa mengusirku begitu saja setelah memintaku berbohong pada Liam." kata Samuel sambil menahan lengan Alan.

"Kenapa kau dengannya?"

"Kenapa kenapa maksudmu ?" tanya Alan yang menghentikan langkahnya.

"Don't play dumb with me, dude.." kata Samuel.

"Ti.. tidak ada apa-apa.." jawab Alan terbata.

"Kalau tidak ada apa-apa kenapa akhir-akhir ini kau menjauhinya? jangan pasang tampang kaget seperti itu, kami semua tahu kau sedang menghindarinya, kentara sekali Al.." kata Samuel.

Alan terdiam sambil menunduk.

"Apa dia sudah melakukan sesuatu yang buruk padamu?" tanya Samuel serius.

Alan menggeleng.

"Lalu?" Samuel bertanya lagi.

Alan masih terdiam.

My Best GayfriendWhere stories live. Discover now