Teresa Palmer membuka matanya, rasa sakit pada tengkuk kepalanya seperti sudah otomatis menyebar ke seluruh bagian tubuhnya. Kedua tangan dan kakinya diikat dengan sangat kuat, jika Teresa sedikit saja bergerak bisa jadi tangannya yang akan terluka selanjutnya, mulutnya pun juga dilakban.
Yang terakhir ia ingat adalah dirinya berjalan-jalan di Paradise Beach dan seseorang memukul kepalanya dari belakang dengan sangat kencang. Jangan bilang kalau yang memukul kepalanya adalah Dane dan sekaramg Dane tak akan memberi ampun lagi untuk Teresa. Bisa saja Dane membunuhnya malam ini juga, jika ia mau. Dane telah menjadi suaminya kurang lebih selama 6 bulan. Selama masa pacaran dan awal-awal pernikahan Dane adalah lelaki yang perhatian, romantis, pokoknya sifat yang diidamkan oleh seluruh wanita di dunia ini ada pada diri Dane. Memasuki usia pernikahan ke 5 bulan dengan drastis semua sifat Dane itu hilang dengan sekejap. Tak ada lagi bisikan-bisikan romantis yang menggelitik telinga Teresa, tak ada lagi ciuman hangat yang menyambut paginya, tak ada lagi tatapan hangat yang diberikan Dane untuknya lagi. Semua itu hilang.
Teresa tidak tahu kenapa Dane berubah, apa karena dirinya tak kunjung hamil juga? atau Dane sudah mendapatkan wanita yang jauh lebih baik darinya?. Teresa tidak tahu, tak ada keberanian untuk menanyakan semua itu pada Dane. Sudah cukup sebuah tamparan yang menjadi pengantar tidurnya, sudah cukup matanya dibuat bonyok oleh Dane, semua itu sudah sangat cukup bagi Teresa.
Bagaimana dengan Tiffany? sahabatnya yang membantu usahanya kabur dari rumah dan mengurus segala keperluannya untuk pulang ke Barcelona. Dengan mata yang terasa berat, Teresa melihat ke samping. Teresa berada di dalam sebuah mobil van usang yang kotor dan di sebelahnya ada seorang perempuan dalam keadaan mulut terlakban, kedua tangan dan kakinya juga diikat sama sepertinya. Perempuan itu memiliki rambut pirang yang sangat indah, matanya terpejam rapat. Perempuan itu bukan Tiffany. Mata perempuan itu terlihat sembab dan terdapat kantung mata yang menghiasi matanya. Tak mungkin Dane melakukan hal segila ini, jadi dirinya sedang diculik?.
Teresa seperti keluar dari kandang macan dan masuk ke dalam kandang harimau. Hidupnya sudah hancur, sekarang ditambah dengan kenyataan bahwa dirinya sedang di culik. Siapa yang menginginkan hidup seperti ini? kurang lebih selama satu bulan mendapat kekerasan dari suaminya dan sekarang di culik dalam usaha kabur dari rumah. Tak mungkin dirinya kualat pada Dane, apa iya Teresa harus selalu mendapat kekerasan selama sisa hidupnya?. Teresa hidup bukan untuk dianiaya dan Dane telah melakukan kesalahan fatal yang tidak akan bisa Teresa maafkan. Ketika sudah sampai di Barcelona dan berada dalam perlindungan keluarganya, sesegera mungkin Teresa akan mengirimkan surat cerai kepada Dane, tapi takdir berkata lain.
Apa yang harus Teresa lakukan sekarand dalam kondisi kaki dan tangan yang terikat dengan kuat? menunggu si penculik datang dan melihat apa yang akan dia lakukan terhadap Teresa? kalau Teresa dibunuh bagaimana? bagaimana dan bagaimana? terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan kejadian buruk yang mungkin terjadi di dalam pikirannya. Kapan lagi dirinya bisa hidup damai walaupun hanya sejenak? biarkan Teresa merasakan kebebasan itu lagi. Bagaimana bisa jalan hidupnya menjadi setragis ini?.
Tuhan. Tak lelah-lelahnya Teresa menyebut-Nya, memang sudah terlalu banyak permintaan yang dirinya ajukan. Tapi untuk kali ini, Teresa dengan sangat memohon doanya kali ini dikabulkan. Teresa memejamkan matanya, mengucapkan doa di dalam hatinya dengan hikmat. Teresa sangat yakin Tuhan mendengar doanya, selalu mendengar tangisannya, tak ada yang tahu lebih jauh tentang dirinya selain Tuhan.
"Tuhan selalu mendengarmu, Teresa" bisikan yang selalu Dane katakan ketika Teresa merasa putus asa, seperti sudah otomatis terputar di dalam pikirannya.
Sangat miris menerima kenyataan bahwa Dane telah berubah total, padahal lelaki itu yang membawanya ke jalan yang benar. Teringat kembali masa-masa dimana Dane dengan mati-matian menuntun Teresa ke jalan yang benar.

YOU ARE READING
Our Direction [ON EDITING]
Fanfiction[COMPLETED] Lilly Kensbrook, akan bekerja sama dengan lima lelaki dengan latar belakang yang berbeda-beda serta kemampuan yang berbeda-beda pula. Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Liam Payne, dan Harry Styles. Dapatkah mereka berhasil memeca...