Our Direction : Paradise Beach - 9 (Ending)

3K 359 8
                                    

Jika boleh jujur, rasanya Jasmine ingin segera ngacir ketika melihat penampakan Lilly Kensbrook di ambang pintu. Jikalau Jasmine salah mengajukan pertanyaan sudah pasti hidupnya akan berakhir.

"Hello, selamat siang. Apa kabar?" rasa tegang setidaknya terasa berkurang mendengar nada ramah Lilly.

"Baik, terima kasih. Jasmine Summer"

"Lilly Kensbrook. Senang bertemu denganmu"

Lalu mereka berdua duduk berhadapan pada kursi yang telah disediakan. Jasmine mulai menanyakan pertanyaan sekitar kasus-kasus yang ia tangani sampai seputar kehidupan Lilly.

Wawancara berjalan tak begitu menegangkan seperti apa yang Jasmine lihat dan bayangkan. Lilly ternyata tak sesangar apa yang Jasmine lihat selama ini. Jasmine belum pernah melihat Lilly seceria ini pada wawancara-wawancaranya.

Apa semua itu disebabkan oleh Liam Payne? pikir Jasmine.

Akhir-akhir ini mereka memang lebih sering tertangkap berdua dan banyak rumor berterbangan mengatakan bahwa Lilly dan Liam telah meresmikan hubungannya. Jasmine masih ragu apa dirinya akan menanyakan pertanyaan soal Liam kepada Lilly atau tidak.

Usai wawancara Lilly harus segera kembali ke kantor untuk membantu kasus Paradise Beach, walaupun Lilly sudah bukan bagian dari kasus itu namun dirinya masih merasa memiliki tanggung jawab. Tapi Lilly masih memiliki waktu untuk makan siang.

Omong-omong soal Paradise Beach, pantai itu sudah mulai pulih pasca pihak kepolisian mengumumkan bahwa Paradise Beach dinyatakan aman.

Bayang-bayang penculik itu masih tergambar jelas dalam benak Lilly.

"Jasmine, mau menemaniku makan siang?" tawar Lilly. Butuh beberapa saat untuk Jasmine mencerna ucapan Lilly tadi. "Bagaimana?"

"Tentu saja"

Siapa yang akan menolak tawaran makan siang bersama dari seorang Lilly Kensbrook?.

--

--

--

"Kau sudah berapa lama menjadi seorang jurnalis?" tanya Lilly.

Saat ini Lilly dan Jasmine sedang menunggu makanan yang baru saja mereka pesan tadi. Jasmine tidak pernah membayangkan dirinya akan menikmati makan siang bersama dengan Lilly, sampai mati Jasmine tidak akan pernah melupakan ini.

"Cukup lama untuk mendapat giliran mewawancaraimu" jawab Jasmine.

"Manis sekali" balas Lilly. "Apa kau kenal dengan Zayn Malik?"

Seketika mata Jasmine membulat.

Jasmine harap Lilly tidak sedang menganggap dirinya sedang melototi perempuan itu.

"Ya, aku mengenalnya"

Apa maksud Lilly menanyakan itu? pikir Jasmine.

"Well, apa kalian ada hubungan darah? muka kalian mirip"

Mirip?! berarti tandany--apa yang sedang kau pikirkan Jasmine?, batin Jasmine.

"Ehmm, kebetulan kami sama-sama memiliki darah Pakistan"

"Hanya itu?"

Maksudnya? Apa si Niall berkoar-koar soal pesawat itu? sepertinya iya jika melihat dari tingkah lelaki itu. Batin Jasmine

Lilly sadar perkataannya tadi bisa saja membuat Jasmine merasa tidak nyaman atau apa, rasa penasaran Lilly memang tidak pernah bisa diajak kompromi.

Selama sesaat mereka saling diam. Kebetulan mereka memilih tempat di dekat jendela, Lilly memutuskan untuk melihat keluar sebentar sekaligus mencari topik pembicaraan.

Lilly melihatnya lagi.

Dengan satu kedipan dia menghilang.

Lilly tahu sejak kembali, semuanya memang belum berakhir.

Ini baru permulaan.

"Jadi, apa yang kau lakukan akhir-akhir ini?" tanya Jasmine.


**

Well itu siapa yang dilihat Lilly??:O.

Our Direction [ON EDITING]Where stories live. Discover now