Musuh Abadi

508K 19.3K 1.2K
                                    

-Happy Reading-

Rasa benci keduanya adalah rasa cinta yang belum di konfirmasi

-o0O0o-

"Babe tungguin" teriak Liam dengan suara sekeras mungkin, Liam menganggap bahwa rumah Kate adalah hutan jadi dia berteriak seenak jidatnya saja.

Liam berusaha menyeimbangkan jalannya dengan Kate, sampai akhirnya dia mengambil langkah yang lebar supaya bisa berada didepan Kate.

Saat Liam sudah berhasil memblok jalan Kate dengan berada didepannya, Liam melipat kedua tangannya didada lalu menatap Kate dengan tatapan sok cool dan sok gantengnya membuat mata Kate kelilipan beton seketika.

"Calon tunangannya tungguin kali Babe" ucap Liam manja seraya mengedipkan sebelah matanya.

Kate memutar bola matanya kesal, "What? your wish Lee" sinis Kate

"Jangan sinis-sinis Babe, lembut dong sekali-kali"

Kate hanya berdecak tak peduli, Liam membukakan pintu mobil untuk Kate. Dalam ekspetasi Kate sekarang adalah, Kate menjadi Ratu sedangkan Liam sebagai pembantu yang selalu melayaninya, sungguh bahagiannya.

"Baby" panggil Liam saat dia sudah duduk dibalik kemudi.

Kate menghela nafasnya gusar, lalu menatap kearah Liam dengan malas, "Stop Lee jangan panggil gue Babe, Baby, Sayang or something like that karna gue bukan pacar lo, dan lo" tunjuk Kate kearah Liam "tetep musuh abadi gue"

Liam hanya tersenyum menyeringai, "Bukan pacar ya, tapi calon tunangan kan? Maunya dipanggil apa? Sweetheart? Love? Pumpkin? Ms.Fernandez?" Goda Liam sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kate menggeleng tegas, "Gue muak denger lo banyak omong kaya gini" 

Liam hanya tertawa, dia sengaja melakukan hal seperti itu, dia hanya ingin membuat Kate kesal.

Disepanjang perjalanan Kate hanya diam seribu bahasa seperti satu kata yang keluar dari mulutnya sangatlah mahal, walaupun Liam terus menerus menggodanya, dengan rayuan dan gombalan yang menurut Kate receh.

Sesampainya mereka disekolah.

"Jangan bilang apapun masalah semalam sama orang-orang, kalau lo bilang, lo pulang tinggal nama" ancam Kate.

Kate keluar dari mobil Liam dan membanting pintunya dengan keras.

Sedangkan Liam, dia hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya melihat sifat Kate yang berbeda dengan perempuan lain, menurut Liam sifat Kate yang seperti itu unic.

Kate berjalan memasuki kelas 10.2, dia membanting tasnya dengan kasar. Anna yang melihat itu menatap Kate dengan tatapan bingung, Kate tau Anna pasti meminta penjelasan, tapi dia tidak ingin menjelaskan sekarang disaat moodnya yang seperti ini.

"Kusut amat lo, kek baju gak disetrika seminggu" sindir Anna, lalu dia duduk dikursinya yang tepat disebelah Kate.

"Menurut lo" balas kate sinis

Anna hanya tertawa mendengar jawaban Kate yang sama sekali tidak lucu, "Pasti si Liam kan?"

Gotcha!!! tebakan Anna betul 100.000.000.000%, mungkin sudah menjadi tradisi bahwa Kate dan Liam ditakdirkan untuk berantem setiap pagi, istirahat atau kapapun dan dimanapun jika mereka tak sengaja bertemu. 

"Nanti gue cerita, sekarang lo jangan banyak tanya. Gue butuh pencerahan"

Kate menempelkan kepalanya di meja lalu menutup matanya berharap keadaan moodnya akan membaik, Anna hanya manggut-manggut tanda mengerti.

Bad Boys vs Crazy GirlsWhere stories live. Discover now