Camping (2)

315K 13.3K 268
                                    

-Happy Reading-

Cemburulah dengan cara yang anggun, pencemburu yang norak menjadikan pilihan yang lain menjadi lebih baik

******

Liam dan Kate berjalan untuk kembali ke tenda mereka masing-masing, tapi ternyata mereka tidak bisa sampai ke tenda begitu saja. Karena, sekarang di depan mereka ada seorang cewek yang membuat tatapan keduanya melebar.

Secara refleks Liam melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kate, lalu dia berjalan mendekat ke arah cewek yang sedang menatap keduanya dengan tatapan yang tajam.

"Semua ini gak seperti yang kamu liat Git," kata Liam dengan suara selembut mungkin, dia tidak mau membuat Gita dan Kate berada dalam satu masalah yang kemungkinan besar akan menjadi rumit.

Gita melihat ke arah Liam dengan tatapan meremehkan, "Gak seperti yang aku liat kak? Lalu kakak pegangan tangan sama Kate itu apa? Khilaf?" sindir Gita

Liam berada dalam keadaan yang sulit untuk menjelaskan sesuatu, lalu dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Liam sangat bingung mengapa kaum cewek seperti Gita sangat gampang berubah mood.

Kali ini Gita mulai mengeluarkan jurus andalannya, dia menangis di depan Liam, dan tentu saja membuat Kate mencibir di dalam hatinya. Liam berusaha memeluk Gita, tapi Gita menepisnya. Tentu saja, aksi Liam tidak sampai disana, dia kembali berusaha memeluk Gita dan sekarang Gita hanya pasrah.

"Maaf," kata Liam

"Gita kecewa sama kak Liam," lirih Gita

"Maaf udah bikin lo nangis kaya gini," Liam melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Gita yang terjatuh. 

Prilaku Liam yang seperti itu tentu saja membuat Kate merasa sedang menonton adegan sinetron alay. Liam benar-benar membuatnya kesal. Untuk apa dia bermesraan dengan mahluk astral seperti Gita, dia alay, lebay, dan selalu melebihkan sesuatu. Entah kenapa, saat Liam dan Gita berdua seperti ini, Kate merasa tidak suka dan ingin menyingkirkan Gita sekarang juga.

Liam menoleh ke arah Kate yang masih berdiri di tempatnya, "Gue anterin Gita. Lo bisa ke tenda sendirian kan?" tanyanya

Kate hanya mengangguk, lalu dia menatap sinis ke arah Gita. Kate mulai mengeluarkan aura permusuhan yang nyata untuk Gita.

"Gue bukan anak kecil yang kemana-mana harus di anterin," katanya lalu dia pergi meninggalkan Liam dan Gita.

Liam semakin dibuat bingung dengan perkataan Kate, kenapa karakter Kate dan Gita sama-sama membuatnya pusing. Cewek adalah satu hal yang sangat sulit di mengerti untuk Liam.

****

Gita menghampiri Kate yang sedang mengobrol dengan teman-temannya, tentu saja kedatangan Gita bukanlah tanpa maksud. Dia ingin memberitahu Kate sesuatu dan membalas bendera pertarungan Kate kemarin.

"Gue perlu bicara sama lo," kata Gita

Kate menghela nafasnya pelan, lalu dia menatap ke arah Gita dan mengangguk. Dia mengikuti Gita yang berjalan menjauh dari teman-temannya.  Setelah cukup jauh, dan Kate merasa aman dari pendengaran siswa-siswa di sekolahnya.

"Mau ngomong apa?" tanya Kate dengan suara sedatar mungkin

"Jangan ganggu cowok gue, bisa?" tanyanya

"Cowok lo? Siapa?" Kate balas bertanya

"Gak usah berlagak polos. Liam itu cowok gue, dan semalam lo...." Gita menggantungkan kalimat lanjutannya, karena dia yakin bahwa Kate pasti sudah mengerti apa yang akan dia katakan selanjutnya

Kedua tangan Kate di lipat di dada, lalu dia tersenyum meremehkan saat menatap ke arah Gita. "Liam cowok lo?" tanya Kate, "gue pikir cuma lo yang nganggap dia pacar, sedangkan Liam nganggap lo mainannya aja" kata Kate, dia merasa kesal dengan Gita membangga-banggakan status Liam yang sekarang berpacaran dengannya.

"Gak ada cowok lain sampe lo haus perhatian dari cowok gue? Lo udah gak punya harga diri Kate? Kemarin lo nolak Liam, dan sekarang lo cari perhatian sama dia?" tanya Gita menggebu-gebu

"Siapasih yang cari perhatian sama playboy burik kaya Liam?"

Gita menghela nafasnya gusar, "Lo modus kan semalem sama Liam? Sampe kemarin lo pegangan tangan sama Liam? Cara lo gak mutu, murahan!"

Kate merendahkan tinggi badannya agar sejajar dengan Gita, lalu dia mengeluarkan seringai andalannya. "Sebelum lo marah-marah sama gue kaya gini. Mending lo tanya Liam deh sekarang, dia pilih lo yang statusnya pacar atau dia pilih gue yang statusnya bukan siapa-siapa Liam," bisik Kate

"Ngapain gue harus nanya dia pilih antara lo sama gue, emangnya lo siapanya Liam?" protes Gita

"Liat aja deh nanti malem, bakalan ada kejutan yang akan buat lo nangis." Kata Kate

"Oke," putus Gita, dia menyetujui usul Kate barusan, "kita liat siapa yang akan nangis, lo jual gue beli." Balas Gita tanpa takut sedikitpun dengan taruhan yang diberikan oleh Kate.

Kate menggeleng acuh lalu dia berjalan meninggalkan Gita. Tujuan Kate saat ini, dia tidak boleh kalah dari cewek bar-bar kaya Gita. Harga diri Kate tidak sebanding dengan pertaruhan tidak seberapa ini. Baru kali ini Kate merasa percaya diri, mengingat Liam adalah calon tunangannya meskipun hasil dari perjodohan kuno kedua orangtuanya, dan Liam juga mendapat amanat untuk menjaga Kate selama Camp kali ini. Tentu saja dia akan memenangkan pertaruhan ini dengan mudah.

*****

Ps : Kenapa updatenya cuma dikit?

-Aku hanya akan menulis apa yang terjadi di chap ini, kalo mau lebih paham mengapa mereka bisa seperti itu. Kalian bisa membeli novelnya nanti :D HAHAHAHA

Bad Boys vs Crazy GirlsWhere stories live. Discover now