Tubuh mungil itu tampak masih tenang terlelap saat seorang wanita yang berusia sekitar 40-an tahun membuka tirai kamar yang menghalangi masuknya cahaya matahari.
"Nona, bangunlah. Ayo sarapan dulu" kata wanita itu lembut sambil mengguncang pelan tubuh gadis mungil tadi. Perlahan mata itu mulai terbuka, mendapati seorang wanita sedang tersenyum hangat padanya.
"Mari sarapan nona. Saya sudah membawakan anda sup kentang" lanjutnya. Gadis yang tak lain adalah Aren hanya menganggukkan kepalanya.
"Namaku Marsya, nona. Panggil saja aku Bibi Mar" wanita itu memperkenalkan dirinya sambil meletakkan mangkuk berisi sup kentang di depan Aren. Perlahan, gadis itu mulai menyendokkan sup tadi ke dalam mulutnya. Bibi Mar pun keluar dari kamar untuk mengambil sesuatu.
Tak berapa lama wanita itu kembali lagi, mendapati mangkuk sup yang masih terisi setengah di meja kecil dekat ranjang."Nona, mengapa makanannya tidak dihabiskan?" tanya Bibi Mar.
Aren menggeleng "nggak laper".
"Kalau begitu minumlah jus ini nona, setelah itu makanlah obat" Bibi Mar menyerahkan segelas jus jeruk pada Aren. Gadis itu pun meneguknya hingga tandas lalu beralih memakan 3 macam obat yang dibawa Adam kemarin. Setelah meletakkan semua peralatan bekas makan di nampan, wanita itu segera keluar dari kamar bertolak ke dapur. Aren menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, pikirannya menerawang pada hari-hari saat ia masih bersama dengan Valen. Terlalu banyak kenangan yang membekas dihati dan pikirannya. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing membuat gadis itu memilih untuk membaringkan tubuhnya. Perlahan tapi pasti, mata Aren mulai terpejam membawanya kembali ke alam mimpi.
-------
Dering ponsel yang berasal dari meja kecil dekat balkon memenuhi sudut-sudut kamar membuat seorang gadis yang tengah terlelap bangun dari tidurnya. Aren langsung mendekati benda itu dan melihat siapa yang menelepon ke ponsel miliknya.
Valen Kusuma calling...
"Kakak!" ujar Aren dengan perasaan senang yang menggebu-gebu.
"Hai sayang. Apa kabar kamu?" terdengar suara pria yang sangat menenangkan dari seberang sana.
"Kabar Aren nggak baik"
"Loh, kok nggak baik sih?"
"Aren kangen sama kakak"
"Kangen kenapa?"
"Kangen karena nggak ketemu sama kakak. Kakak kapan pulang?"
"Kakak udah pulang sayang"
"Udah pulang? Kakak di mana?"
"Kakak ada di dekat kamu" perkataan itu sontak membuat Aren melihat seluruh sisi-sisi kamar.
"Kakak di mana? Kok nggak ada sih?"
"Kakak ada di dekat kamu"
"Kakak ada di mana sebenernya?"
"Kakak ada di dekat kamu, sayang".
------
Dada Aren naik turun akibat nafasnya yang memburu. Keringat bercucuran di sekitar keningnya. Dengan cepat gadis itu melangkah menuju meja kecil dekat balkon kamar yang ia tempati sekarang. Di sana memang terdapat ponselnya, membuat si gadis langsung mengecek benda tersebut. Ia membuka recents panggilan tapi tak menemukan nama Valen di list teratas. Terakhir ia berkomunikasi via telepon dengan kakaknya pada malam sebelum pria itu mengalami kecelakaan. Apa yang tadi itu hanya mimpi?
"Selamat malam, nona" ujar seorang wanita yang diyakini Aren adalah Bibi Mar. Bibi Mar melihat adik dari almarhum CEO Hins Group itu duduk dengan tatapan kosong di sofa kecil dekat balkon.
"Nona, saya membawa makan malam. Makanlah, perut anda belum terisi sejak siang tadi" apa yang diucapkan Bibi Mar memang benar. Aren belum makan sejak siang karena tertidur pulas. Wanita itu pun tidak tega untuk membangunkannya. Perlahan Aren mengambil segelas air putih, meneguknya sedikit lalu menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Beberapa saat kemudian, makanan yang berada di piring tersebut pun habis. Gadis itu tampaknya sedang lapar saat ini. Setelah Aren memakan obat, Bibi Mar pamit keluar. Bersamaan dengan itu, si gadis juga memasuki bathroom untuk membasuh wajah dan menyikat giginya karena sedari pagi ia belum mandi.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat Aren duduk di ranjang sambil memainkan ponselnya. Saat membuka galeri, gadis itu dikejutkan dengan sesuatu yang tak pernah dilihatnya di file video. Ia memilih untuk memutar video itu dan tampaklah slide-slide foto yang menggambarkan kesehariannya bersama Valen serta lagu dari video tersebut yang membuat hati Aren teremas.(Lagu ada di media)
Take a look inside your heart,
What do you see is it you and me
Write a book of words apart,
that I couldn't speak so out of reachWhen I touch you here I know, your all that feels like home
No I could never leave you ever
Girl you know that I'll be by your side forever
And you know why I'll be by your side forever
Girl you know that I'll be by your side forever
Forever
Now I'm riding on a space train out to the moon
Wish that I could be somewhere better with you, all I wanna do
She's got a smile like candy at the fair, Pure secret love just so rare
That I die all the while were not together
Girl you know that I'll be by your side forever
And you know why I'll be by your side forever
Girl you know that I'll be by your side forever
Forever
You already know your all that I ever wanted for
And I wont let you go.....
Girl you know that I'll be by your side forever
And you know why I'll be by your side forever
Girl you know that I'll be by your side forever
And you know that I'll be by your...
Girl you know that I'll be by your side forever
Girl you know that I'll be by your side forever
Girl you know that I'll be by your side forever
Forever
Take a look inside your heart,
What do you see is it you and me
(Forever by Damien Fernandez)
Dan dislide foto yang terakhir terdapat kalimat :
"I'll always be by your side sister. I'm not go, I always with you. I promise"
-Your brother, Valen Kusuma.Air mata yang selama ini diyakini Aren sudah kering, perlahan turun membasahi pipinya. Tatapan matanya masih kosong tapi butiran bening itu terus turun dari sana. Ia memandang ke langit, menerawang sesuatu hal. Entah apa, hanya ia dan Tuhan yang tau.
Tbc.....
--------
Dua part akikah post hari ini ye gengs. Tunggu ane seminggu lagi *loh? Emang author mau ke mana?.
Wa mau uts readers, pan kudu belajar ye kan. Sabar-sabar ye nungguin part selanjutnye hoho.Lope,
Author❤️❤️❤️❤️💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Little Girl
RomanceLaurentine Diandra Kusuma atau yang kerap disapa Aren adalah seorang gadis remaja yang hanya hidup berdua dengan kakak laki-lakinya yang bernama Vlarentino Dirgantara Kusuma. Kakaknya adalah CEO dari Hins Group, perusahaan keluarga warisan mendiang...