part 10

51.8K 1.1K 17
                                    

"Rahel bangun sayang" ujar mama membangunkanku
"Bentar lagi ma, ini masih subuh" ujarku malas karena baru tertidur beberapa jam
"Kamu mandi sana biar langsung dirias" ujar mama yang sibuk kesana kemari membereskan segala keperluanku
" ia ma" mama meninggalkan ku ditempat tidur dan aku kembali tertidur
"Rahel, bangun ini sudah subuh, kamu belum mandi, nanti telat loh gimana sih?" Mama menarik selimutku dan menarikku kekamar mandi
" cepat mandinya, perias pengantinnya udah nunggu dari tadi" ujar mama dan masih sibuk dengan kesibukannya
"Ia ma" aku menggosok gigi dan kembali tertidur dikamar mandi
"Ya ampun rahel, kirain dari tadi kamu sudah mandi malah tidur lagi disini" mama menyiramkan air dingin kebadanku yang membuatku kaget dan terbangun
" ya ampun ma, dingin loh" ujarku cerewet
" kamu tuh bandel dibilangin, cepat mandinya" mama langsung pergi dari kamar mandi
" kamu yang mau nikah, mama yang jantungan" sambungnya lagi memberikan handuk
Selesai mandi aku duduk di kasur mengeringkan rambutku, perias pengantin sudah datang dan kini aku akan dirias olehnya
" bedaknya jangan tebal ya mba nanti kayak ondel- ondel" ujarku cerewet
" kamu diam aja deh, nanti kamu bisa lihat hasilnya, riasan kita itu gak pernah mengecewakan" perias pengantin mulai mengolesi bedak ke wajahku rambutku digulung keatas.
Satu jam diriasi belum juga selesai, mba periasnya mengukir sesuatu mungkin diwajahku
"lama amat sih mba, sampe kapan nih aku tutup mata?"
"Lima menit lagi selesai kog asal kamu nggak cerewet"

Setelah selesai semua dan dilihatnya sempurna, perias pengantin menyuruhku membuka mataku dan melihat ke kaca, alhasil wajahku sekarang sudah berubah menjadi cantik dan mempesona
"Gimana? Suka sama riasan saya" ujarnya memandangiku yang keheranan
"Suka mba, cantik sekali beda dengan aslinya" aku belum puas memandangi wajahku dikaca
"Ya udah sekarang kamu ganti baju dengan baju pengantin"
Aku segera ganti baju, tapi aku lumayan kesusahan mengancing bajunya hingga keatas, dan dibantu oleh perias pengantin.
Dia merapikan baju pengantinku
Aku kembali melihat bayanganku di kaca, betapa cantik dan begitu anggun, gaun yang ngepas dibadanku membuatku semakin terlihat cantik
"Gimana mba, rahelnya sudah siap dirias" tanya mama memasuki kamarku
" sudah bu, itu hasilnya" jawab perias
Mama sama kagetnya dengan perubahan wajahku yang dirias begitu cantik dan terlihat alami
"Kamu cantik banget sayang" ujar mama memelukku dan aku hampir menangis memeluk mama
"Jangan nangis nanti makeupnya luntur" ujar mama tersenyum
Ya udah kamu siap-siap ya, duapuluh menit lagi acaranya akan di mulai.

Aku mengintip dari kaca, taman hotel tempat kami akan menikah sudah didatangi beberapa undangan, semua nuansanya yang berwarna putih menambah keindahan taman itu.

Aku dan kevin akan menikah ditaman, sesuai dengan permintaannya karena lebih simpel dan tidak memakan banyak waktu, karena setelah acara pemberkatan kami akan langsung resepsi.

Dipintu masuk dihiasi dengan mawar mawar putih yang dibentuk dengan love.
Mama mengajakku turun kebawah, karena acara akan dimulai, kevin sudah menunggu di depan altar begitu juga dengan orang tuanya.
Mc mempersilahkan mempelai wanita memasuki tempat. Papa menggandeng tanganku menuju altar, kami berjalan perlahan lahan, aku berjalan begitu anggunya semua mata undangan tertuju padaku begitu juga dengan kevin. Sesampainya didepan papa melepaskan gandengannya dan kini kevin lah yang menggandengku menghadap altar, setelah doa pembuka mc mempersikahkan kedua pengantin meminta restu (sungkeman) kepada kedua orang tua kami masing masing.
Aku dan kevin terlebih dahulu sungkeman dengan kedua orangtuanya, setelah itu baru kami berdua sungkeman dengan orangtuaku, saat aku meminta restu dari mama, mama tak bisa menahan air matanya begitu juga dengan aku air mata yang kutahan dari tadi akhirnya amblas mengalir dipipiku. Selesai sungkeman kami kembali kedepan, setelah serangakaian acara kini saatnya kedua mempelai mengucap janji hidup semati.
"Kedua mempelai dimohon untuk berdiri" ujar mc dan kami berduapun segera berdiri
"Saudara kevin ferdino dan rahel mustika, apakah kalian berdua sungguh sungguh dengan pernikahan ini"

My First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang