04 || Empat

269K 7.2K 573
                                    

//E M P A T//

Aku tidak membenci keadaan, aku membenci ketidaksanggupanku untuk mengerti keadaan ini.

Aku tidak membenci keadaan, aku membenci ketidaksanggupanku untuk mengerti keadaan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulitnya terpapar cahaya matahari dari jendela yang ia buka. Bening dan lembut, itu gambaran paling pantas untuk indera peraba dari wanita muda yang memiliki rambut hitam yang berkilau itu. Bibirnya berwarna merah muda dan tampak sangat manis, hidungnya yang proporsional, dan mata kecokelatannya yang sangat indah membuat Vanesa tampak sangat cantik meski belum mandi. Tak tun tuang!

Melihat panorama kota Jakarta dari ketinggian apartemen mewahnya, ia membalikkan badan. Tubuhnya yang hanya memakai pakaian tipis memancarkan keindahan lekukan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Foto dirinya dalam pigura yang tampil seksi dengan pakaian merah menjadi bukti bahwa Vanesa adalah seorang yang menjaga bentuk tubuhnya. Sebagai tuntutan, atau ia sendiri yang menyukai keindahan dalam dirinya.

Suara pancuran air terdengar dari arah kamar mandi. Vanesa tahu kalau Nolan yang berada di sana. Ia memilih duduk di ranjang dan mengambil ponselnya yang berada di meja kecil samping kasurnya itu. Jari lentiknya menyentuh layar hingga menemukan aplikasi Instagram, ada sangat banyak notifikasi. Ia tampak kaget saat membaca deretan komentar yang yang terpampang di sana. Wajahnya tampak memucat saat ia menemukan sebuah berita dari media ternama.

"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Nolan yang muncul dengan hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Vanesa menoleh pada Nolan, pria tampan yang tengah memandanginya dengan bingung. Tubuh segar Nolan tak membuat Vanesa luluh seperti biasanya, ia tengah panik. Ada gemetar di tangannya yang tertangkap mata Nolan dengan cepat.

"Ada sesuatu yang buruk?" tanya Nolan seraya mengambil kaus dari lemari--ia menyimpan beberapa pakaian di lemari Vanesa.

"Aku harus mandi," ucap Vanesa yang segera berdiri dan menaruh ponselnya.

"Boleh aku merekamnya?" tanya Nolan seusai memakai kausnya.

"Tidak," jawab Vanesa yang segera pergi ke kamar mandi.

"Atau aku temani?" tanya Nolan lagi. "Aku rela mandi lagi."

Vanesa tidak menjawab.

"Seharusnya aku tidak mandi dulu," ujar Nolan seraya menggeleng sebelum memakai celana panjangnya.

Pria itu kemudian mencari-cari di mana ponselnya. Ia lupa menaruhnya di mana. Saat melihat ponsel Vanesa, ia segera mengambilnya untuk menelepon ponselnya. Akan tetapi, saat membuka ponsel milik pacarnya itu, ia melihat sebuah berita yang sepertinya sedang dibaca Vanesa sebelum wanita itu menuju kamar mandi.

Video syur mirip artis Vanesa Fransisca tersebar di dunia maya.  

Nolan menggeleng tidak percaya. Ia sekalipun tak pernah merekam kegiatan malamnya dengan Vanesa. Pacarnya itu selalu melarangnya. Jadi, ketika ada berita video Vanesa yang tersebar. Nolan merasa begitu panik. Setelah menemukan ponselnya, Nolan segera mencari sumber berita itu dan ia segera menemukannya di sebuah situs dewasa.

Making Dirty Scandal 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang