1

5.5K 212 8
                                    

" Apa ini?."

" Surat perceraian kita. Sebaiknya segera kamu tanda tangani dan kita segera berpisah. "

" Apa maksudmu dengan semua ini?. "

" Sudahlah, tak ada yang harus kita bicarakan lagi. Aku ingin kita segera berpisah. "

" Apa ini demi impianmu ?. "

" Ya kau benar, tak ada lagi yang harus kita pertahankan. Dengan begini aku bisa menggapai cita-citaku. "

" Apa demi impianmu kau mengorbankan kebahagiaan kita? . "

" Mungkin Ini akan menjadi kebahagianmu tapi tidak bagiku. "

" Kau melupakan kenangan kita? . "

" Ya tentu saja aku sudah melupakannya. Mudah bagiku untuk melupakannya. "

"Tak bisakah kau mengingatnya Cassandra. Selama ini kita bahagia. "

" Sudahlah, cepatlah tanda tangani surat itu. Oh, satu lagi mulai detik ini kita tidak akan satu rumah lagi. Aku sudah memiliki apartement. Jadi aku akan tinggal di apartemen itu. "

" Oh , please Cassandra. " Ucap Deon menahan Cassandra dengan tatapan memohon.

" lepaskan aku Deon. Lepas.." Teriak Cassandra meronta meminta Deon melepas pegangan di lengannya yang erat.

" Daniel... " Cassandra berteriak memanggil managernya yang ada di luar.

Seketika genggaman erat di lengan Cassandra terlepas.

" Siapa dia?. " Tanya Deon yang terlihat belum pernah melihat lelaki yang dipanggil oleh istrinya tadi.

" Kita pergi sekarang Daniel. " Ucap Cassandra beranjak pergi meninggalkan Deon

" Aku tunggu surat itu. " Ucap Cassandra berlalu dari hadapan Deon

" Arghhh.. Apa-apan ini?. " Deon yang bingung, Hanya bisa diam melihat kepergian Cassandra.



##########




" Hei, sayang Evan. Kamu pulang mabuk lagi ?. " Ucap Patricia yang tampak kesusahan, merangkul tubuh suaminya untuk dibawa masuk ke dalam rumah mereka.

" Arghh.. pergi sana. " Bentak Evan sambil melempar tangan Patricia yang sejak tadi merangkulnya

" Kamu, kenapa pulang mabuk lagi?. " Ada gurat khawatir yang terlihat di wajah Patricia melihat kondisi suaminya saat ini.

" Karena aku sedang bersenang-senang. Hahaaaha. " Ucap Evan terlihat mengigau karena kondisinya yang sedang mabuk.

" Sudahlah, aku bawa kamu masuk ke kamar dulu. " ucap Patricia sambil mencoba merangkul suaminya lagi 

" Kamu kenapa minum-minum lagi? Hemb.. " Ucap pelan Patricia yang tak tahan dengan perilaku suaminya yang selalu pulang dengan keadaan mabuk

" Kamu tega liat Dio masih kecil harus sering bangun karena mesti dengar daddynya pulang karena dengar kamu teriak-teriak?. " 

Ucapan Patriciapun sama sekali tak ditanggapi oleh suaminya, mengingat kondisinya yang kali ini terlihat sangat mabuk.

Patricia mencoba membantu suaminya melepas sepatu yang masih tertempel di kaki suaminya. Dan melepas jaz yang masih melekat ditubuh suaminya.

Seketika Patricia terkejut dengan apa yang dilihatnya pada jaz suaminya.

" Evan ini, di jazmu bekas lipstik siapa? Dan- dan bau parfum siapa ini ? "
Ucap Patricia yang nampak terkejut dengan apa yang dilihat di jaz suaminya kali ini.

Experience of LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin