Chapter 2

90.1K 3.8K 37
                                    

Chapter 2

Senin pagi adalah pagi yang sangat menyebalkan, karena pada hari ini aku harus mengakhiri mimpi indahku bersama wanitaku. Kami akan berpisah dan akan sibuk dengan kesibukan masing-masing. Kami akan bertemu jika salah satu dari kami menginginkan hubungan itu, yeah... hubungan apa lagi jika bukan Seks. Baiklah.. sebut saja aku brengsek, karena aku memang lelaki paling Brengsek sejakarta.

Hampir seluruh populasi wanita di jakarta pernah kutiduri. Aku tak pernah meminta mereka, mereka sendiri yang bahkan dengan sukarela melemparkan diri ke ranjangku. Bukankah menolak makanan Gratis itu sayang...?? jadi yaa ku nikmati saja mereka selagi gratis.

Profesiku yang sebagai pengusaha muda, Fotografer serta setatusku yang sebagai anak konglongmerat benar-benar membutakan mata hati mereka. Mereka rela menjadi pelacur semalam hanya demi bercinta denganku. Padahal aku tak pernah menganggap mereka lebih dari sekedar teman One Night Standku saja. Baiklah... pasti diantara kalian ada yang sudah mengumpat terhadapku.. terserah.. aku tak peduli.. yang pasti aku menikmati hidupku.

Seperti saat ini.. Saat Zoya dengan Sexynya memasangkan dasi untukku. Aku yang memang pada dasarnya seperti Dewa Seks akan cepat tersulut gairahku ketika melihatnya seperti ini. Hanya mengenakan Kemeja lengan panjangku yang kebesaran di tubuhnya, tanpa menggunakan dalaman apapun. Sialan...!!! Zoya benar-benar terlihat Sexy...

"Mau menggodaku Ehh..?" tanyaku sambil menarik tubuhnya hingga menempel ketubhku.

"Jangan main-main.. kamu kan ada rapat pagi ini."

"Yaaa memang, tapi Rapat denganmu akan lebih menyenangkan." Godaku lagi.

Dia lalu memukul dadaku dan tersenyum. Senyum yang sangat mempesona. "Apa kamu mau Renno memutuskan hubungan kerja dengan perusahaanmu..??"

"Renno nggak akan nglakuin itu sayang.." Kali ini aku sudah mencumbui lehernya.

"Ramma... hentikan. Aku akan bertemu dengan Klien pagi ini jadi aku tak mau terlambat." Katanya sambil mendoorong dadaku menjauh.

"Baiklah.. Kamu menang. Tapi ingat.. nanti malam..."

"Tidak ada nanti malam." Potongnya sambil menuju ke kamar mandi. Astaga... Wanita itu benar-benar menggoda, membuatku tak pernah puas jika hanya memandangnya saja.

***

Hari ini berlangsung menjengkelkan dan membosankan. Sejak Renno menikah, dia jadi sering terlambat dan sering Bolos. Belum lagi pekerjaan Robby yang sempat terbengkalai karena dia dipindahkan dan digantikan oleh pegawai baru, itu benar-benar membuat keadaan dikantor sedikit memburuk.

Aku benci dengan orang-orang yang tidak Profesional seperti Renno. Karena cinta dan masalah pribadi matanya menjadi buta. Dia lebih mementingkan urusan pribadinya ketimbang pekerjaannya. Sialan...!!!! aku bersumpah jika aku tak akan pernah mengenal Kata sialan tersebut.

Sudah hampir dua jam aku menunggu Renno di ruanganya. Sialan..!! kapan dia akan datang..? belum lagi Si cantik Chikka -sekertarik pribadi Renno- yang pernah sekali bercinta denganku kini sedang mencuri-curi pandang terhadapku, membuatku sedikit risih karena ulahnya.

Oke, Jika Lima menit lagi si Berengsek Sialan itu belum juga datang, aku akan datang kerumahnya dan menyeretnya kemari. Dia benar-benar keterlaluan. Pagi ini dengan berat hati aku berpisah dengan Zoya hanya demi rapat penting dengannya, tapi sampai disini dia malah belum datang dan bahkan rapat tersebut sudah dibatalkannya secara sepihak. Sialan...!!!

Tak lama pintu Ruangan Rennopun terbuka dan menampilkan Sosok Renno bersama dengan Sosok yang kukenal lainnya.

Sial...!!! Untuk Apa dia disini...???

My Everything (The BadBoys #3)Where stories live. Discover now