Chapter 3

92.6K 4.1K 106
                                    

Chapter 3

Aku melihat wanita yang sedang makan dihadapanku dengan tatapan terpesonaku.. yah.. jelas.. aku sangat terpesona dengan kecantikannya, keanggunannya, dan kesempurnaannya.. itulah yang membuatku bertahan disisinya selama hampir 4 tahun lamanya. Apalagi kini dia hanya mengenakan selimut yang yang membalut tubuh telanjangnya setelah bercinta bersamaku dengan panasnya.

Aku tak mempedulikan apapun kekurangan ataupun masalalunya karena dia juga tak pernah mempedulikan kekuranganku atau masalaluku. Aku menikmati hidup seperti ini.. hidup terikat tapi tanpa ikatan, berkomitmen tapi tetap bebas. Zoya benar-benar Partner yang sempurna untukku.

"Kenapa memandangku seperti itu..?" Tanyanya dengan menggoda.

Aku tersenyum menyeringai. "Ayolah sayang... Kamu tau apa yang ku mau.."

"Tidak lagi Ramma.. ini masih siang dan sebentar lagi aku akan menemui Klienku dari luar." Katanya tegas menolak permintaanku. Dan astaga.. itu semakin membuatku mengetat. Sialan...!!!

"Astaga... Jangan galak seperti itu.. Kamu membuatku menginginkannya kembali."

"Ya tuhan... Apa yang terjadi denganmu pagi ini..? Kenapa tiba-tiba kamu ingin melakukan Seks panas berulang kali..?" Mendengar pertanyaan itu, Raut wajahku seketika berubah, aku membeku. Tentu saja dia benar, Apa yang terjadi padaku...?? Kenapa aku tadi melakukan Seks dengan panas dan penuh amarah..?? apa yang membuatku segila ini..??

"Tidak ada." Jawabku dingin.

Dia berdiri dan membenarkan letak selimut yang dikenakannya yang hampir melorot, lalu berjalan kearahku dan langsung duduk diatas pangkuanku. Shitt...!!! semua yang dibawah sana menegang seketika menginginkannya kembali..

"Apa kamu ada masalah..?" tanyanya lembut sambil sesekali mengecup singkat bibirku dan meraba dada telanjangku. Dia juga sedikit bergoyang-goyang untuk menggodaku. Sialan...!!! dia bisa membunuhku.

"Kamu sayang.. Kamu masalahnya.." dan tanpa banyak bicara lagi Aku melumat habis bibir mungilnya, menyesapnya seakan-akan itu makanan penutup paling manis yang pernah ada. Tak berhenti sampai disitu saja, aku yang tadi hanya mengenakan Boxer saja kini sudah kuturunkan, membebaskan sesuatu berharga milikku dibawahnya, dan memasukinya begitu saja tanpa menghentikan ciuman panasku.

Sialan...!!! Dia sudah seperti Wanita Sialan, Wanita Jalang.. yang akan membunuhku dengan kenikmatan... !!!

"Sialan...!! Kamu membuatku Gila.." Kataku sambil terengah.

"Dan aku... Arrgghh.. senang membuatmu gila..." dia mejawab dengan desahan dan lengkap dengan erangan Sexinya. Dia memelukku dan mengecupi permukaan Leherku dan juga sesekali menggigitnya. Sialan...!!!

Dia mengetat, dinding kewanitaannya menegang. Dia akan datang, Dan akupun juga. Dan dengan beberapa kali hentakan keras, kamipun mencapai titik kepuasan masing-masing.

Masih dengan memelukku dan terengah karena gelombang Orgasme, dia bertanya kembali. "Ada apa denganmu Ramm..?? Aku tau kamu punya masalah pagi ini.." katanya Lembut dengan dagunya yang sudah bersandar di pundakku.

"Aku mengalami pagi yang buruk." Kataku kemudian.

"Seburuk apa..?"

"Seburuk aku kehilanganmu."

"Apa karena gadis itu..?" tanyanya kemudian yang sontak membuatku ingin menatap Wajahnya.

"Apa yang kamu bicarakan..? Kenapa Kamu membahas ini di saat-saat seperti ini..?" Dan aku sedikit Emosi saat Zoya lagi-lagi menyebut kata 'Gadis Itu' yang menunjuk pada seseorang yaitu Shasha.

My Everything (The BadBoys #3)Where stories live. Discover now