Brondong Manis Part 1

9.8K 584 2
                                    

Sekali lagi (Namakamu) menimang-nimang sebuah kertas berwarna merah muda yang bertuliskan "Undangan Prom Night Dies Natalis". Jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat ingin menghadiri acara itu. Terlebih itu adalah acara yang ditunggu-tunggu mahasiswa baru yang akan mulai memasuki semester kedua setelah satu semester beradaptasi di kampus. Namun disatu sisi ia urung untuk hadir. Ia bingung harus datang dengan siapa ke acara itu. Aldi yang menjadi kekasihnya 3 bulan ini tiba-tiba saja susah dihubungi. Telfon jarang diangkat, sms pun jarang dibalas. Entah apa yang terjadi dengan Aldi? Namun selama ini (Namakamu) selalu berpikir positif karena rasa sayangnya pada Aldi.

"(Namakamu)? Udah siap?" tiba-tiba tampak kepala menyembul dari balik pintu.

"Eh kak Rizky. Belum  kak hehe." balas (Namakamu) dengan senyumnya yang manis.

"Nanti telat lho?" ujar Rizky sembari melangkah menghampiri (Namakamu) yang tengah duduk di tepi tempat tidur. Rizky adalah kakak sepupu (Namakamu) yang kuliah di Bandung namun sering mengunjungi rumah (Namakamu) di Jakarta.

"Tiba-tiba aja aku males dateng kak. Aldi nggak ada kabar, jadi aku nggak tahu berangkat sama siapa." 

"Memangnya kalau dateng harus bawa pacar? Nggak kan?"

"Tapi kan kurang gimana gitu...."

"Itu acara kampus lho. Acara seperti ini itu nggak boleh kamu lewatkan, soalnya akan jadi kenangan semasa hidup kamu."

(Namakamu) terdiam sambil terus menimang-nimang kertas undangan yang ada di tangannya.

"Kakak anter deh. Gimana? Ya meskipun kakak nggak bisa ikut masuk ke acara itu."

"Emm gimana ya..." (Namakamu) tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia berkata, "Iya deh."

"Nah gitu dong. Ya udah sana dandan yang cantik." Kata Rizky.

***

Setelah 30 menit berlalu, kini (Namakamu) telah berubah menjadi seorang wanita cantik nan anggun. Dengan balutan dress selutut berwarna pink dipadu dengan bando putih berbunga mawar yang bertengger manis di kepalanya. Dan tak lupa juga higheels keemasan yang nampak berkilauan di kakinya.

"Aiiisss, cantik kali adikku ini." Puji Rizky ketika (Namakamu) berjalan menuruni tangga.

"Kak Rizky kemana aja sih." Balas (Namakamu) dengan senyum angkuhnya yang bergaya canda.

Rizky pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik sepupunya itu. 

"Oh ya, tapi nanti kamu pulang naik taksi ya (Namakamu). Soalnya kakak harus ke rumah temen kakak. Ada yang harus dibicarain." Ujar Rizky ketika mereka sudah berada di mobil.

"Iya deh, beres." 

Bruumm. Wuuussss. Mobil berwarna hitam yang mereka kendarai pun melesat cepat menyusuri jalanan.

***

"Aku turun dulu ya kak. Makasih udah dianterin." Kata (Namakamu).

"Iya sama-sama. Nanti pulangnya hati-hati ya." Balas Rizky.

Lalu (Namakamu) pun bergegas turun dari mobil dan melangkah menuju ke dalam gedung acara. Seketika nampak para mahasiswa dan mahasiswai telah memenuhi ruangan itu. Dengan senyum dan tawa yang menghiasi wajah mereka. Begitu juga dengan (Namakamu), dengan senyumnya yang manis ia melangkahkan kaki diantara mereka yang hadir. 

Namun senyum perlahan menghilang ketika matanya menangkap sosok yang tak asing baginya tengah berjalan bergandengan dengan seorang gadis. "Aldi?" Desis (Namakamu). Lalu bergegas (Namakamu) menghampiri Aldi.

Brondong Manis Where stories live. Discover now