Dinner and A Kiss

12.7K 806 73
                                    

Harry tahu tempatnya. Dia sudah pernah pergi makan beberapa kali di tempat ini sebelumnya. Mereka memiliki makanan yang lezat dan sangat tertutup mengingat ada banyak sekali paparazzi yang menunggu di pintu masuk. Harry tidak tahu itu tentunya. Dia hanya memahami itu ketika Kendall berkata dengan penuh rasa takut agar mereka memutar saja dan menggunakan pintu belakang, juga berbicara dengan tidak jelas ketika dia menjelaskan soal paparazzi. Harry ingin menghantamkan kepalanya sendiri ke setirnya dan mengutuk dirinya sendiri karena tidak mengetahui detail-detail kecil semacam itu. Dia menginginkan malam ini terasa senyata mungkin bagi keduanya dan tentunya menyiarkan keberadaan mereka ketika mereka masih berada disana bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Mengapa dia merasa seperti itu? Dia sendiri tidak bisa menjelaskannya semenjak dia bertemu Kendall beberapa jam yang lalu.

Perjalanan menuju Craig's begitu hening. Nyatanya, memberitahu Harry dimana dia harus memarkirkan mobilnya adalah hal pertama dan satu-satunya yang Kendall katakan. Bukan berarti Harry tidak mengatakan apa-apa mengingat Harry terus menerus meminta maaf soal mobilnya yang berantakan, serta beberapa pakaian yang dia gunakan untuk pekerjaannya yang tergeletak di kursi penumpang. Itu sudah sangat memalukan baginya hingga membuat Kendall menunggu sementara Harry mencoba untuk melipat pakaian-pakaian itu secara rapih, tetapi Kendall juga membantunya menggantung salah satu kaus bergaris miliknya di kursi belakang. Harry melakukan semuanya dengan salah namun kelihatannya Kendall tidak menyadari itu. Dia hanya menatap ponselnya dan Harry sadar bahwa sedari tadi gadis itu hanya menggeser layarnya ke atas ke bawah tanpa membaca apapun.

"Selamat datang, sir. Apa kau sudah memesan tempat sebelumnya?" seorang gadis dalam rok pensil dan rambut yang setengah tergerai bertanya padanya di depan. Penjaga keamaan yang bekerja untuk restoranlah yang mengantar mereka kesana, dia nampak terbiasa untuk meladeni orang-orang yang datang melalui pintu belakang.

Harry menengok pada Kendall lalu tersipu, mengingat bahwa malam ini justru jadi berjalan di luar rencana. "Maaf, tapi apa kau memiliki meja yang masih kosong?" Harry bertanya dengan sopan, mengusap belakang lehernya dengan canggung dan menyilangkan kedua jari di tangan satunya yang dia sembunyikan di dalam kantung celananya.

"Uhm, kami mengambil pesanan atas nama Khloe Kardashian." Ucap Kendall di sebelah gadis itu, penuh percaya diri, sulit dipercaya bahwa dia adalah gadis yang sama yang tidak mau menatap mata Harry di mobilnya tadi.

"Itu adalah meja nomor empat." Resepsionisnya berkata seraya menatap keduanya secara bergantian.

"Begitu? Tidak masalah, kurasa." Jawab Kendall. Resepsionisnya mengangguk dan menginstruksikan seseorang untuk mengantar mereka ke meja tersebut.

"Aku meminta Khloe untuk membatalkan makan malamnya dengan teman-temannya malam ini disini. Aku mengirimnya pesan." Kendall menjelaskan sambil berjalan.

"Ini memalukan." Bisik Harry. "Aku minta maaf karena malam ini justru jadi seperti ini."

Kendall tersenyum padanya. "Kurasa ini terlalu cepat untuk berkata demikian. Dan mengapa kau terus-terusan meminta maaf? Kurasa ini berjalan dengan baik, semuanya menjadi sangat... tidak terkira." Dia menggidikkan bahu.

Ketika keduanya sampai di meja mereka, Harry cepat-cepat menarikkan kursinya untuk Kendall. Gadis itu sedikit terkejut dan berpikir 'aku tidak tahu kalau orang-orang masih melakukan itu.'

"Paling tidak aku melakukan bagian itu dengan baik." Ucap Harry begitu dia duduk. Dia tersenyum murahan melalui bulu matanya pada Kendall.

"Kau bisa berhenti bertingkah layaknya seorang gentleman kalau kau mau, aku tidak akan terus menontonmu setiap kali kau membukakan pintu untukku atau menarikkan kursiku." Dia tergelak.

Hendall Imagines (Indonesian Translation)Where stories live. Discover now