BFA's (Part 2)

6.6K 400 161
                                    

Kendall berjongkok dan menyambar lengan Harry di bawah ketiaknya, kemudian mendorong dengan kakinya agar dia bisa mengangkatnya. "Ayolah." Omelnya ketika akhirnya dia berhasil menarik Harry. Namun itu tidak bertahan untuk waktu yang lama, Harry tidak bisa mengatur keseimbangannya lalu terjatuh lagi. Kendall berjuang mati-matian untuk menjaga pijakkan kakinya, memeluk Harry dalam upayanya.

"Kau sangat hangat dan wangimu seperti kue kering." Harry berbicara lambat-lambat. Kata-katanya sangat panjang akibat mabuk.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak beraroma seperti kue. Aku bahkan tidak pergi kemana pun yang dekat dengan kue kering malam ini." Kendall mencoba menaruh lengan Harry di pundaknya, membuat satu lengannya yang lain berada di dinding untuk menopang kedua sisi tubuhnya. Dia mulai berjalan ke arah kamarnya, dia baru sekali kemari ketika mereka masih berhubungan. Itu adalah hari yang tidak bisa dia lupakan dengan mudah.

Saat itu adalah perjalanannya ke London yang tidak terencana. Ibunya bahkan tidak tahu jika Kendall pergi. Dia mengatakan pada ayahnya bahwa dia ingin melatih kemandiriannya. Dia bukanlah gadis yang sering melakukan berbagai macam hal untuk menunjukkan itu. Kylie selalu menjadi sosok seorang anak yang demikian, sementara Kendall tidak. Namun nyatanya hal itu juga tumbuh dalam dirinya. Begitu pun dengan Harry. Harry selalu cukup mandiri. Dan mungkin sampai sekarang pun masih.

"Tapi kau memang wangi seperti marshmallow dan coklat dan gula dan tepung dan telur yang dicampur menjadi satu. Sangat manis." Harry tertawa. Dia memalingkan wajahnya pada Kendall dan melihat jika gadis itu juga tertawa. Harry mendapati jika leluconnya itu tidaklah lucu, benar-benar tidak. Dia bahkan tidak tahu mengapa dia tertawa. Dia terkejut ketika matanya bertemu dengan mata coklat Kendall yang berwarna besar, lebar, dan berwarna coklat. Mata yang sama yang telah membuatnya tersesat berkali-kali sebelumnya, seperti ketika dia berada di tempat yang paling tinggi dan di saat yang bersamaan berada di dalam dirinya, ketika penglihatannya kabur namun pikirannya sangatlah jernih, ketika dia berada di keadaan yang rentan bersamanya.

"Kau benar-benar wangi seperti kue, sayang." Jantung Kendall berhenti berdetak ketika Harry berbisik di telinganya. Dia sudah berkali-kali melakukan itu malam ini, berbisik di telinga Kendall. Apakah pria itu ingat betapa Kendall menyukainya ketika dia melakukan ini? Ketika dia mengatakan hal-hal yang hanya tertuju untuknya? Ketika Kendall merasa bahwa pikiran Harry hanyalah untuknya?

Dia berkedip dua kali sebelum menarik napas panjang, mencoba untuk mengumpulkan dirinya lagi. "Kau mabuk." Dia tidak yakin jika dia mengatakan ini karena dia ingin Harry berhenti atau karena dia ingin dirinya berhenti berpikir bahwa Harry benar-benar memaksudkannya.

Kendall lebih merasakan ketimbang melihat ketika Harry mencondongkan tubuhnya menjauh darinya dan membuang muka. "Ya, kurasa aku memang mabuk." Dia tergelak dan mulai berjalan lagi. Kendall bahkan tidak sadar bahwa dirinya berhenti melangkah.

Dia tidak tahu apa yang harus dia rasakan, dia tidak tahu perasaannya. Sudah cukup lama. Lebih tepatnya sudah tujuh bulan lamanya. Dan sekarang, yang Harry lakukan adalah memunguti pecahan-pecahan hatinya dan menaruhnya kembali di tempat yang tidak seharusnya. Namun dia akan senang membiarkan Harry melakukan itu jika hal ini dapat membuatnya merasa baik seperti sekarang. Karena dia tahu bahwa saat ini dia memang bahagia, berada di sini bersamanya, dia hanya tidak yakin apakah ini hal yang benar.

Mereka tiba di kamar tidurnya dan pintunya tidak tertutup. Dia menyalakan lampu sebelum menuntun Harry ke kasurnya. Kendall mengistirahatkan lengannya sendiri agar Harry bisa berbaring di tempat tidurnya namun Harry menariknya bersamanya. Dia berada di atasnya, rambutnya jatuh tergerai seperti sebuah tirai di antara mereka seraya menopang tubuhnya sendiri dengan tangannya yang ada di dada Harry. Dadanya yang hangat, kukuh, dan berdetak.

Hendall Imagines (Indonesian Translation)Where stories live. Discover now