[4]

8.4K 765 4
                                    

Happy Reading!

Iqbaal pov's

"Jadi, cewe yang sering liatin gua di kampus pas lagi jalan sama Zidny itu adeknya bangkiki? (Namakamu) namanya. Cantik juga yaa dia, imut-imut gimana gitu. Eh astaghfirullah! Iqbaal apa-apaan sih! Lu kan udah punya Zidny!" Batin Iqbaal.

"Ayo (namakamu) bunda antar kekamar kamu" Terdengar suara Bunda Rike yang muncul dari dapur sambil membawa dua gelas minuman.

"Eh iya, ayo bun" balas (namakamu)

Lantai 2 rumah Iqbaal.

"Nah ini kamar kamu. Dan sebelah kiri ini kamar Iqbaal. Terus yang diujung sana kamarnya teh Ody. Tapi, teh Ody nya lagi pergi jadi sepi gini. Anggap aja bunda dan ayah itu pengganti orangtua kamu sekarang. Gausah canggung yaa." Bunda Rike berbicara panjang lebar sambil masuk kedalam kamar. "Bunda tinggal dulu yaa" Sambung Bunda.

"Iya bun, makasi ya. Maaf kalau aku sama bangkiki ngerepotin bunda" Balas (namakamu) dengan wajah yang murung.

"Iya sayang gapapa. Bunda udah anggap kalian kaya anak Bunda sendiri. Udah sekarang kamu beres-beres terus tidur yaa" Balas bunda kembali sambil mengecup keningku. Nyaman. Itulah satu kata yang gua rasain sekarang. Bunda bener-bener udah kaya orangtua gua. Gua nyaman disini.

(Namakamu) pov's

Bunda udah keluar kamar. Sekarang tinggal gua sendiri disini. Sedih banget yaa gua harus tinggal dirumah orang. Tapi gua gaboleh sedih, gua harus buat bunda sama ayah bahagia. Iya!gua harus bahagiain mereka. Karena, sekarang cuma mereka yang mau ngurus gua sama abang gua.
Udahlah kenapa jadi mellow gini, mending gua beres-beresin baju ke lemari dulu.

Skip

Author pov's

Pagi telah tiba, sang surya memancarkan cahaya indahnya. Gadis cantik nan imut ini segera bangun. Karena ia ingat, ia ada jam kuliah pagi ini. Setelah selesai mandi ia bergegas menuju lemari dan mencari baju apa yang akan ia kenakan hari ini. [Cek mulmed]

Simple. Itulah satu kata yang pantas untuk (namakamu) pagi ini. Dengan memakai celana merah. Cantik. Ia sangat cantik pagi ini. Dapat membuat siapapun yang melihat terbuai akan kecantikannya. Ya, memang di kampus banyak pria yang menyukainya, tapi sampai saat ini (namakamu) belum bisa membuka hatinya untuk siapapun.

(Namakamu) pov's

Gua udah mandi. Udah cantik lah pokoknya hehe. Gua whatsapp Dianty dulu deh.

Dant,bangun sekarang kan ada jam kuliah pagi 07.00 ✔✔

Iya, ini gua udah bangun bawel lo. Gua tunggu lo dikantin ya. Muach. [Read]

Emang bener-bener yaa, Dianty bisa bikin gua senyum-senyum dipagi hari haha. Udahlah mending gua kebawah sekarang.

Skip

Di meja makan

"Eh (namakamu) udah rapi" sapa Om Herry.

"Iyanih Om-- eh ayah aku ada jam kuliah pagi ini" Balas (namakamu) kikuk.

"Oh gitu. Pas dong sama kaya Iqbaal. Yaudah kamu berangkat bareng aja sama Iqbaal. Iya kan baal?"

"Eh- i--iya yah"

Iqbaal pov's

Mampus! Gimana ini. Gua kan udah janji mau jemput Zidny. Aduhh bego bego bego emang gua. Runtuk Iqbaal dalam hati.

"Yaudah ya yah, Iqbaal sama (namakamu) berangkat sekarang." Lanjut Iqbaal.

"Oh yaudah hati-hati ya kalian. Iqbaal bawa mobil nya jangan ngebut" Peringat Om Herry.

"Sip yah!" Balas Iqbaal. Lalu kami berdua [read: (namakamu)&Iqbaal] salam pada Om Herry.

Perjalanan

(Namakamu) pov's

Sumpah. Gua gugup parah. Absurb. Ganyangka bisa satu mobil sama idola. Duduk sebelahan lagi. Mamaaaa (namakamu) gakuat pengen pingsan.

"(Namakamu)" suara Iqbaal membuyarkan lamunan (nam..)

"Eh a--apa b-aal?" Balas (nam..) gugup.

"Gausah gugup juga kali, gua tau gua ganteng" Sambung Iqbaal terkekeh.

"Pede gila lu baal wkwk" Sambung (nam..) sambil tertawa.

"(Nam..) eum-- i-ituu gu---gua mau ngomong. Maaf sebelumnya. Gua hari ini ada janji buat jemput Zidny dirumahnya. Gua mau berangkat bareng dia." Iqbaal berbicara canggung.

Jleb.

(Namakamu) pov's

"(Nam..) eum-- i-ituu gu---gua mau ngomong. Maaf sebelumnya. Gua hari ini ada janji buat jemput Zidny dirumahnya. Gua mau berangkat bareng dia."

Sakit.

Itulah kata yang pantes buat gua haha. Lu udah buat gua terbang terus lu jatuhin gua lagi. Emang sih gua ga ada hak buat cemburu. Karna apa?gua cuma sebatas fans nya yang beruntung bisa satu rumah sama dia.

"(Namakamu) kok lu bengong?" Tanya Iqbaal sambil melambai-lambaikan tangannya tepat di depan muka (namakamu)

"Eh ma--af baal kalau gua cuma bisanya ngerepotin lu sama keluarga lu,maaf juga kalau gua udah ngerusak semua rencana lu sama Zidny. Gua emang suka sama lo, tapi gua sadar seorang (namakamu) yang cuma anak yatim piatu mana mungkin bisa menjadi kekasih seorang Iqbaal Dhiafakhri yang notabenenya adalah idola gua. Gua sadar itu baal! Sekarang lu jemput Zidny, kasian dia pasti udah nungguin lu dan sekarang turunin gua disini. Biar gua naik taksi" Jelas (namakamu) panjang lebar sambil menitikan airmata.

Iqbaal pov's

Kenapa jadi gini urusannya. Gua ga bermaksud buat bikin (namakamu) jadi nangis. Ya allah (namakamu) maafin gua. Batin Iqbaal.

"(Nam..) gu--gua minta maaf, gu--gua ga bermaksud bikin lo.." Gua bilang turunin gua sekarang! Ucapan Iqbaal terpotong oleh suara parau (namakamu). Dengan cepat (namakamu) membuka pintu mobil dan menutupnya dengan kencang. Lalu berjalan di pinggiran trotoar sambil menunggu taksi berhenti. Sementara Iqbaal?dia sudah pergi entah kemana. Mungkin ia berniat untuk menjemput kekasih tercintanya.

a/n

Gua bingung. Makin hari makin dikit aja yang vote. Apa susahnya si buat ngevote? Apa kalian gatau gimana caranya ngevote? Tinggal pencet yang ada di pojok sebelah kiri kalian. Itu doang apa susahnya sih? Walaupun karya gua abal-abal gini, seenggaknya vote, hargai karya orang. Dan kenapa gua jarang update? Karena gua pikir kalian gasuka sama cerita gua ini, yang ngevote aja makin dikit, jadi gaada penyemangat buat gua next cerita ini.

Okelah,cukup sampe disini ceramah gua wkwk.

See you di chapter selanjutnya gais. Muachh

-dhfkhr-

Relationship Goals [idr]Where stories live. Discover now