Bab XXIII

18.9K 916 9
                                    

Special part Dante Pov

Namaku dante. Sejak kecil aku sudah di bentuk oleh ayahku sebagai calon pemimpin organisasi terlarangnya. Dimana-mana aku selalu diperlakukan sebagai bos kecil mereka. Semua keinginanku adalah perintah yang mutlak bagi mereka. Semua yang aku inginkan akan dengan mudah aku dapatkan. Tapi satu keinginanku yang tak pernah aku dapatkan. Kasih sayang..

Dari semenjak aku lahir aku tak pernah disuguhi kasih sayang. Walaupun itu hanya sedikit. Ibu kandungku langsung dibunuh oleh ayahku sendiri begitu aku lahir. Ayahku selalu memperlakukanku layaknya barang. Dia selalu berlaku kasar terhadapku jika aku tak menuruti keinginannya. Dia selalu membunuh semua makhluk hidup yang aku sayangi. Dari mulai temanku sampai binatang peliharaanku. Parahnya dia selalu menyuruhku sendiri untuk membunuhnya. Mereka yang aku sayangi akan berakhir tak bernyawa di tanganku sendiri. Semua karena suruhan ayahku.

"Kau tak boleh menanamkan kasih sayang pada hatimu dante. Itu hanya akan membuatmu lemah. Kau tau banyak yang mengincar kita? Dan kau pasti tau mereka akan menyerang kelemahanmu. Maka dari itu kau tak boleh punya kelemahan sedikitpun"

Itulah yang selalu ditanamkan di otakku sejak aku kecil oleh ayahku. Ditambah dengan perlakuan2 kasarnya yang selalu dia perlihatkan padaku sejak kecil secara otomatis ikut membentuk kepribadianku menjadi pribadi yang kasar. Bahkan aku adalah pengidap BDSM di kehidupan sex ku. Banyak wanita yang menjadi cacat bahkan mati saat sesudah berhubungan sex denganku. Yeah merekalah yang menyodorkan tubuhnya sendiri padaku. Jadi bukan salahku mereka harus meregang nyawa di tanganku. Hingga puncaknya aku membunuh ayah kandungku sendiri karena tak tahan atas sifat otoriternya. Tetapi aku tak merasa bersalah sedikitpun telah membunuh ayahku. Karena jika dia mati. Sudah tak akan ada lagi yang akan mengontrolku. Aku bebas melakukan apa saja.

Bagiku nyawa manusia bagaikan daun yang memang seharusnya berguguran. Entah sudah berapa nyawa yang mati di tanganku. Aku tak mengenal dosa. Yang aku tau aku adalah bos mereka dan mereka harus patuh terhadapku.

Namun ...

aku selalu merasa kosong. Selalu merasa kesepian meskipun semua keinginanku dapat dengan mudah aku dapatkan.

Sampai ...

Aku melihat mata hazel itu. Mata berwarna coklat dan jernih. Aku selalu melihat mata itu memandang siapapun dengan sayang. Aku ingin dipandang seperti itu. Aku ingin dia juga memandangku dengan sayang. Aku juga ingin diperlakuan seperti itu. Diperlakukan dengan sayang. Penuh perhatian yang tulus. Sama seperti dia memperlakukan orang sekelilingnya dengan sayang dan tulus. Dia ..

Prilly Consina Putri Hermawan

Wanita yang sederhana dengan paras yang lembut dan prilaku yang keibuan. Yang celakanya adalah Kekasih dari seorang Ali Farenza Syarief. Rival terberatku. Musuh yang paling susah aku kalahkan. Dia selalu menghalangi semua bisnis gelapku.

Pertama kali aku melihat prilly saat aku menyuruh anak buahku memata-matai ali. Mencari kelemahan ali. Karena ingin merebut alat yang telah diciptakannya yg bernama eagel eye Dan anak buahku menyerahkan foto prilly sebagai titik terlemah seorang Ali Farenza. Pertama kali aku melihat wajahnya aku sudah tertarik walapun memang hanya sebatas tertarik.

Hingga aku bertemu dengan prilly langsung saat secara tak sengaja aku bertabrakan dengannya yang sedang bersenda gurau bersama keluarganya di taman kota. Tatapannya yang lembut saat menatapku secara tak langsung telah menghanyutkanku.

"Maaf tuan aku tak memperhatikan jalan tadi" itulah kata2 pertama yang dikelurkannya untuku suaranya lembut. Dia selalu memperlakukan baik semua makhluk hidup disekitarnya. Aku melihatnya sedang memangku anak kucing yang menghampirinya meminta makan karena dia sedang memakan roti. Dia tak risih dengan kucing yg kotor itu. Dia tak takut bajunya menjadi kotor.

I Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang