Kakak Kelas

2.8K 182 13
                                    

Pagi yang cukup dingin, aku berharap musim dingin cepat selesai. tak ada yang spesial di musim dingin, aku lebih menyukai musim semi, dimana pohon sakura mulai bermekaran dengan indah.

Pelajaran olahraga, berlari dengan jarak 500m. Ah sungguh menyusahkan!
Selesai berlari, aku duduk di pinggiran lapangan olahraga sambil meminum air mineral yang ku beli.

"Nagisa! Pulang sekolah nanti temani aku ke cafe ya" ucap Misaki.

"Hah?" Tanyaku.

"Maukan? Aku sudah lama tidak mampir kesana. Nanti kau aku traktir!"

"Yeayyy! Oke oke"

*pulang sekolah*

Kami pun pergi bersama ke cafe tersebut, lalu memesan makanan yang kami inginkan.

"Silahkan ini pesanannya" ucap pelayan cafe dengan sopan, lalu pergi.

"Hei! Pelayannya ganteng juga ya" kata Misaki sambil menyikutku.

"Haha, kau ini ada-ada saja"

Anehnya aku seperti pernah melihat pelayan tadi, tapi dimana?
Ah sudahlah, lebih baik aku makan.
Tiba-tiba handphoneku berbunyi, saat kulihat ternyata Ryuu.

*bip*

"Ya halo?" Kataku.

"Nagisa, kau sedang apa?" Tanyanya.

"Aku sedang ke cafe bersama Misaki, memangnya kenapa?"

"Ah tidak apa, yasudah, bye" jawabnya lalu mematikan teleponnya.

"Siapa?" Tanya Misaki.

"Ah! Si Ryuu"

"Kau sudah menerimanya?" Tanya misaki heboh.

"Iya, jangan heboh dong. Malu tau banyak orang"

"Haha, iya iya. Langgeng ya!"

Aku hanya tersenyum simpul, setelah selesai makan kami pulang ke rumah masing-masing.

*di rumah*

"Nagisa! Kesini sebentar!" perintah mamaku.

"Ya ada apa ma?"

"Tolong belikan telur di supermarket ya!"

"Iya ma!" Jawabku, sebenarnya aku malas sekali pergi keluar. tapi apa boleh buat, jika tidak kuturuti mama pasti marah.

Aku menaiki sepeda menuju supermarket, sesampainya disana aku langsung membeli telur dan membayarnya. Saat pulang, rantai sepedaku lepas. Entah kenapa bisa jadi begini. tapi aku merasa ada anak-anak kecil sepertinya anak SD, mereka mengerubungi sepedaku, jangan-jangan mereka yang menjailiku. Ah menyebalkan!
Aku mencoba untuk memperbaikinya, tapi tidak bisa, tanganku penuh dengan oli.

"Hei! Mau aku bantu?" Ucap seseorang.

"Eehh, benarkah kakak bisa membantuku?" Tanyaku penuh harap. Aku kaget, ternyata pelayan cowok yang di cafe tadi.

"Ya, aku bisa" jawabnya, lalu langsung memperbaiki rantai sepedaku.

"Bolehkah aku bertanya?"

"Ya, boleh"

"Sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya, kau yang menjatuhkan handphoneku di stasiun kan? Dan kau pelayan cafe yang aku datangi tadi?" Tanyaku panjang×lebar×tinggi.

"Hhhmm, sepertinya iya" jawabnya sambil tersenyum.

"Aaaa... senyumnya manis sekali, ahhh tidakk tidakk! Aku sudah punya Ryuu!" Kataku dalam hati.

"Hei kenapa kau senyum-senyum sendiri?" Tanyanya.

"Ah tidak tidak!" Jawabku. Ah tidak! Bagaimana ini.

"Rantainya sudah terpasang, sekarang kau bisa pulang. Cepatlah pulang, sudah mau malam" katanya, lalu pergi meninggalkanku.

"Eeee.. tunggu dulu, terima kasih telah membantuku. Nama kakak siapa? Sepertinya kita satu sekolah?" Ucapku sambil menarik baju seragam yang masih ia pakai.

"Ya sama-sama, namaku Kei Hiroshi. mungkin kita satu sekolah, aku dari kelas 3A"

"Namaku Nagisa Mizuno, aku dari kelas 1A. Salam kenal!"

"Hei! kenapa kau malah memberi tau namamu dan kelasmu, aku kan tidak bertanya" ucapnya sambil tertawa.

"Bakaaa!!" Teriakku kesal, lalu segera menaiki sepedaku dan meninggalkan kakak kelas menyebalkan itu, tapi bagaimanapun dia telah menolongku.

Kei hanya menggelengkan kepala saat melihatku kesal, padahal dia hanya bercanda mengatakan itu.

Gomen Ne, Gomen NeWhere stories live. Discover now