Malam Natal (2)

2.9K 214 11
                                    

"Maksudku kau jangan khawatir, kau tak menyusahkanku. Jadi kau mau yang mana?"

"Yang itu, iyaaa yang itu!"

"Yang ini?"

"Ih bukan, liat telunjukku dong!"

"Ribet ih!"

Saat kami berdua sedang ribut memilih kalung, Misaki menemui seorang cowok.

"Ehh, kak Kei sedang apa disini?" Tanya Misaki.

"Tidak, aku hanya ingin membeli sesuatu untuk seseorang" jawabnya sambil tersenyum, memang senyumnya sangat membuat para gadis meleleh.

"Untuk pacar kakak ya?"

"Ada deh, hahaha. Oh iya kau kesini sendiri juga?" Tanya Kei.

"Tidak, aku bersama Nagisa dan Ryuu"

Akhirnya aku membeli kalung bergambar kartun kesukaanku, aku sangat senang.

"Terima kasih Ryuu"

"Iya sama-sama" jawabnya tersenyum.

"Nagisa! Ryuu! Aku disini!" Teriak Misaki.

"Eeee.. kak Kei? Kakak sedang apa? Sendirian?" Ucapku banyak tanya.

"Aku ingin mau beli sesuatu untuk ibuku, iya aku sendirian"

"Ohh untuk ibu, kalau sudah selesai bagaimana kalau kakak ikut berkeliling bersama kami?" Tanyaku lagi.

"Hei kau yakin?" Bisik Misaki.

Ryuu hanya terdiam memandangku.

"Ya aku mau saja asal kalian membolehkan aku ikut"

"Bolehkan? Ya kan Ryuu? Misaki?" Tanyaku kepada Ryuu dan Misaki.

"Aku sih terserah saja" jawab Ryuu.

"Boleh kok" jawab Misaki.

Akhirnya Kei ikut bersama kami, aku sangat penasaran dengan kak Kei, aku ingin mengetahui tentangnya lebih banyak lagi. Di sepanjang jalan aku bertanya-tanya tentangnya, ternyata kak Kei seru untuk di ajak bicara.

"Ryuu, kau kenapa diam saja?" Tanya Misaki.

"Lihat saja, Nagisa nyuekin gitu. Dia sibuk ngobrol sama kakak kelas gak jelas itu" jawab Ryuu kesal.

"Nagisaaaa!" Teriak Misaki.

Aku tak sadar kalau Misaki memanggilku, aku sedang seru-serunya ngobrol dengan kak Kei.

"Ah sudahlah, aku pulang saja. Aku tidak ada mood lagi di malam ini" ucap Ryuu.

"Ta.. tapi bagaimana dengan Nagisa?" Tanya Misaki.

"Bilang padanya, aku pulang duluan. Lalu bilang padanya, jangan mengkhawatirkanku" jawab Ryuu, lalu ia pergi dan menghilang di tengah keramaian.

Misaki segera mendorongku, aku pun kaget. Misaki menceritakan semuanya, aku merasa bersalah pada Ryuu. Semua salahku, aku mendiamkan dia dan asik mengobrol dengan kak Kei. Aku pun akhirnya terpaksa meninggalkan Misaki dan kak Kei, mereka pun tak keberatan. Ryuu, aku tak bermaksud begitu. Gomen..

Aku mencarinya di setiap toko, tapi tak ada. Aku bertanya pada orang-orang sekitar, tapi tak ada yang melihatnya. Aku melihat pohon natal yang sangat besar, yang menerangi malam ini. Aku menghampiri pohon itu, ku harap ada keajaiban disana. Aku terus memanggil namanya, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.

"Nagisa, maaf membuatmu khawatir" ucap Ryuu yang merasa bersalah.

"Ryuu.." aku menangis, aku tak bisa menahan air mataku.

"Aku tak bermaksud mendiamkanmu, gomen, gomen.." ucapku lagi.

"Iya iya, sudah jangan kau pikirkan lagi. Hhmm, sepertinya akan ada keajaiban di malam ini" ucap Ryuu tersenyum sambil melihat pohon natal yang ada di depan kami berdua.

"Sepertinya begitu" jawabku tersenyum.

Kami mendekatkan wajah kami berdua, lalu berciuman di depan pohon natal itu, di malam yang indah ini. Inikah keajaiban yang terjadi? Aku sangat bahagia, Aku mencintaimu.

VOTENYA JANGAN LUPA SENPAI :* #SalamAnakLoli ( ^ 3 ^)♡
KALAU ADA KEKURANGAN SAMA CERITANYA KOMENTAR SARAN DAN KRITIKNYA YA! ^3^
To be continued! :3

Gomen Ne, Gomen NeWhere stories live. Discover now