My Little Angel: Chapter 37

4.1K 305 17
                                    

I got all I need when I got you and I

I look around me, and see sweet life

I'm stuck in the dark but you're my flashlight

You're gettin' me, gettin' me through the night

Can't stop my heart when you shinin' in my eyes

Can't lie, it's a sweet life

I'm stuck in the dark but you're myflashlight

You're gettin' me, gettin' me through the night

Cause you're my flash light

You're my flash light, you're my flash light

Flashlight - Jessie J -

[[ Selamat Membaca ]]

"Tentang dia, aku yang melakukannya, dia bukan darah dagingmu Iqbaal dank au sudah mengetahui hal itu" Bastian kembali menatap Iqbaal yang masih tidak merubah posisinya seperti tadi. Marah mungkin? Lalu?

(Check My Little Angel Part 12, Paragraf 21.)

"Jika kau sudah mengetahuinya kenapa kau memintaku menjelaskan lagi kepadamu" Bastian kembali mengucapkannya dengan tegas ketika Iqbaal hanya terdiam tanpa suaranya.

"Aku akan menikahinya secepatnya, dia tanggung jawabku" Bastian menghembuskan nafasnya dan tetap saja dia diacuhkan oleh Iqbaal.

"Ulangi, apa yang kau ucapkan Bas?" Bastian mendongakkan kepalanya melihat sosok wanita baru saja memasuki ruang inap Iqbaal.

"Bella" Bastian langsung berdiri dan mendekat kearah Bella mencoba menenangkan Bella yang terlihat begitu shock dan genangan air matanya yang begitu menyesakkan hatinya.

"Maafkan aku, aku harus membicarakan ini. Jujur aku tak ingin menjadi pengecut dan aku sangat mencintaimu Bella. Dengan tulus, dan aku ingin dia dibesarkan dengan kasih sayang kita, aku ingin kita menjadi sepasang suami istri yang bahagia nantinya. Berhentilah mencintai Iqbaal, kau harus sadar. Aku lebih mencintaimu dan itu tulus untukmu. Aku hanya ingin aku memilikmu seutuhnya. Maafkan aku jika aku harus merusak semua rencanamu. " Bastian tertunduk ketika kakinya tak bisa lagi menopang badannya, tepat di depan Bella yang terisak tak henti hentinya.

"Jika ada seseorang yang lebih tulus mencintaimu, kenapa kau harus memaksa orang yang kau sukai untuk bersamamu. Kau hanya akan melukai hati orang disekitarmu, melakukan semuanya atas dasar keinginanmu saja. Aku yakin dia lebih bisa mencintaimu dan bisa menjagamu Bella" Iqbaal berucap dan pergi mengambil jaket miliknya. Bella sangat shock ketika Iqbaal berjalan dengan tenangnya, setahu dia Iqbaal belum sembuh total dan sekarang?

"Aku butuh Tes DNA anak itu Bas. Aku ingin datanya berada ditanganku besok. "

Iqbaal memakai jaketnya dan membenarkan posisi rambutnya setelah keluar dari ruang inap miliknya, lebih baik memberikan mereka waktu untuk bisa memperbaiki keadaan dan perasaan masing - masing.

Iqbaal terdiam dalam mobil ketika dia harus berfikir ingin pergi kemana, tak ada tujuan. Aku ingin aku berada disampinya sekarang. Tapi aku rasa jangan sekarang. Ini bukan waktunya.

Bagaimana kabarmu (Namakamu). Kau menghilang dariku begitu saja. Maafkan aku jika membuatmu larut dalam kesedihan dan kau menganggapku seorang yang begitu brengsek. Ku akui aku sangat brengsek. Maafkan aku.

"Tuan, kita akan pergi kemana?" Sopir itu membuyarkan lamunannya, Iqbaal tetap dalam posisinya menatap kearah luar jendela dan terdiam.

"Arena balapan"

Angelic (MLA - 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang