Prolog

73 0 0
                                    

Cassie Alexandra Vannise
13 september 1995- 19th
UK, London

Ponsel ku berdering sedari tadi, aku sedang ulangan ekonomi di kampus deringan ponsel sialan itu. Aku sekolah dari hasil jerih payah ku bekerja sebagai barista starbucks. Dad ku adalah seorang pedagang, ia memiliki Kedai Coffee di ujung lampu merah persimpangan kota. Sedangkan mom ku bekerja sebagai penjahit di boutique yang terkenal di kota.

Ulangan selesai Dosen tersebut memperboleh kan para mahasiswi nya untuk pulang. Aku membuka ponsel ku terdapat 30 panggilan tak terjawab dari Chappie adik bungsu ku, 27 panggilan tak terjawab dari mom, 13 panggilan tak terjawab dari joe anak tetangga ku/kekasih Chappie. Mereka kangen atau gimana? Ku scroll lagi ponsel ku terdapat banyak panggilan takterjawab lainnya. Ku telepon lagi mom dan ia tidak menjawab, akh menelpon chappie ia juga tak menjawab. Aku menelpon Joe ia menjawab.

"Hallo joe?"
"Cassie!! Dad mu!"
"Kenapa dengan dad?"
"Cepat kerumah sakit persimpangan kampusmu"

Aku cepat cepat menyusun perlengkapan ku dengan secepat mungkin aku berjalan ke rumah sakit yang jarak nya hanga 4 blok dari kampus ku. Ponsel ku kembali bergetar dan pesan masuk dari Chappie yang bertulisan.

Cepat atau kau tak sempat berbicara dengan dad!!

Perasaan ku semakin tak enak. Aku berlari dan menyebrang jalanan untuk mencapai rumah sakit itu. Aku hampir tertabrak mobil saat menyebrang tadi, syukur nya aku berlari sangat kencang. Aku memasuki kawasan rumah sakit tersebut yang tampak ramai. Aku terus berlari menabrak-i semua orang yang menghalangi jalan ku. Perasaan ku semakin tak tenang saat ponsel ku kembali bergetar.

Saat aku melihat Chappie yang menangis dalam pelukan Joe dan mom yang menangis ntah dalam pelukan wanita ntah siapa aku mendekat. "kenapa dad mom?" Ia tidak menjawab. Tak lama pintu terbuka dan beberapa perawat menyorong tempat tidr dengan orang yang tertidur pulas ditutupi kain putih. Aku mendatangi tempat tidur itu membuka nya dan itu orang yang sangat kusayangi. Dad.

"Kenapa dengan dad ku? KENAPA?" Aku mencerit sekencang kencang nya tetapi tak ada yang merespon. "Mum kenapa dad?" Bukan nya menjawab mum malah pingsan. "Chappie?" Tanya ku "dad terkena serangan jantung Cass" lutut ku lemas. Kurasa tidak ada kehidupan diriku. Wanita yang sedari tadi memeluk mom memberi ku sebuah amplop coklat. "Dadmu ingin aku memberi kan ini pada mu" aku mengangguk dan memberi terima kasih padanya lalu pergi mencari taman. Aku membuka amplop itu dan membaca surat dari dad.

Cassie anak ku.. Maaf kan dad ya nak!! Dad telah menjodohkan mu pada anak teman ku anak dari uncle Des. Dad telah membuat perjanjian dengan des. Dad menjodohkan mu dengan Harry anak Des jika dad tidak bisa melunasi hutang pihutang dad dengan des. Bukan nya dad tidak bisa membayar nya tetapi dad tahu jika umur dad tidak akan lama, justru dari itu dad ingin kau membahagiakan dad karena bisa memberi dad cucu. Maaf kan dad ya nak.. Pernikahan mu dan Harry dilaksanakan 2 bulan lagi. Maafkan dad nak. Mungkin dad tidak berani membilang ini pada mu secara langsung karena dad tidak ingin melihat mu menangis. Sebenarnya dad memiliki kangker paru paru sejak Chappie masuk junior high school. Dad sungguh menyesal nak. Jika kau ingin membahagiakan dad turuti kali ini permintaan terakhir dad, menikah lah dengan harry anak des. Dad sangat sayang padamu Cassie Alexandra Vannise. Love you so much pinces Xx

Terkutuk lah anak seperti ku, di waktu saat dad di jemput oleh tuhan aku tidak ada disisinya! Aku bodoh sungguh aku bodoh!!! Dad jangan tinggalkan aku dad!! JANGAN!!!

***

Satu persatu orang meninggalkan pusara milik dad, hanga tinggal keluarga ku, joe, dan keluarga Styles. Masalah perjodohan itu aku serahkan saja pada des, anne dan mum. Mum yang duduk di kursi roda dengan mulut nya ya g merot kekanan sangat lah mengerikan. Mum terkena Struk ringan, ia menangis di depean batu nisan dad yang di belakang nya terdapam Anne yang sibuk menenangi mum, di sebelah mum ada joe dan chappie yang sibuk menangis, aku duduk disamping putri Des yang bernama Gemma.

Des dan anak nya yang bernama Harry tampak berbincang dan Harry yang tampak melawan perkataan dadnya aku tidak mengambil pusing. Sekarang dad telah tenang disana bersama tuhan. Padahal baru kemarin dad menyuruh ku pergi ke minimarket membeli acar kesukaan dad. Aku kasian melihat keadaan mom lebih baik ia kami tempatkan di rumah omah dan aunty marisha saja dari pada disini tidak ada yang me rawat nya. Bukan nya menjadi anak durhaka tetapi siapa mau orang tua nya ditelantatkan dirumah sedangkan anak nya harus kuliah dan bersekolah menengah?

Yah mungkin aku akan memulai kehidupan ku yang baru tanpa kedua orang tua. Tanpa dad tanpa mom. Ntah kapan pernikahan itu terjadi yang penting Chappie bisa sekolah.

***
To be continued!!

- Cassie Alexandra Vannise a.k.a Martha hunt

- Chappie Alexandra Vannise a.k.a Zendaya

Hate UWhere stories live. Discover now