1

115K 3.5K 47
                                    

KEYRA POV

Kring ... Kring ...

Huam ... ya itu jam bekerku telah berbunyi, sekarang jam menunjukkan pukul 05:30.

Tak butuh waktu lama aku langsung bangun, lalu merapikan tempat tidur. Dan aku langsung masuk ke kamar mandi. Setelah itu aku mengkepang rambutku menjadi 2 dan menggunakan kacamata besar tanpa minus. Aku menggunakan kacamata itu hanya untuk mendukung penampilanku menjadi nerd. setelah itu aku turun ke bawah untuk sarapan. Kira-kira aku menghabiskan waktu 30 menit sendiri untuk mandi dan berdandan menjadi nerd.

KEY POV

"Key bangun!" suara Reynan.

"Sebentar, Kak, aku masih mengantuk," jawabku.

"Key segera bangun dan mandilah!" perintah Reynan lagi.

"Aku benar-benar masih mengantuk, Kak. Gimana kalau kakak saja yang bangun dan mandi terlebih dahulu," jawabku.

"Key bangun dan segera mandi! Jangan bergurau, aku sudah bangun. Sudah jam 05:45 Atau kamu akan aku tinggal berangkat ke-" balas Reynan.

"Ya, aku sudah bangun," selaku sambil berjalan dengan kesadaran yang bum terkumpul penuh.

Duk

"Aduh kepalaku, sakit sekali!" eluhku.

"Hua ... ha ... ha .... Makanya kalau jalan itu jangan sambil tidur!" ucap Reynan.

"Akukan masih ngatuk, Kak. Bye ... aku mau mandi dan berhentilah tertawa Kak!" ucapku sebal.

"Baiklah, aku tunggu di meja makan," ucap Reynan.

***

Di meja makan

"Pagi, Pa, Ma!" sapa Rey.

"Pagi Rey!" balas David dan Emily.

"Kamu bukannya masih libur, Rey?" tanya David.

"Ya, tapi akukan ketua osis jadi harus masuk. Belum lagi akukan ketua extrakulikuler karate, jadi harus mempromosikannya," ucap Rey.

"Hah iya, papa lupa kalau kamu jadi anggota OSIS," ucap David.

"Pagi, Pa, Ma!" sapa Key.

"Pagi Key!" balas David dan Emily.

"Cepat juga ternyata mandimu, hanya 10 menit," ucap Rey.

"Ya cepatlah, emang Kak Rey pikir aku cewek apa yang mandinya sejam sendiri?!" omel Key.

"Ya bukan gitu, tapikan mana tau kamu tidur lagi di kamar mandi," ucap Rey.

"Enak aja, ya gaklah!" bantah Key.

"Oh ya kata adiknya mama a.k.a Sera, Airine juga masuk di Housten ya?" tanya Emily.

"Iya, malahan kalau gak salah mosnya dia satu kelompok dengan Key dan akan satu kelas," jawab Rey.

"Wah ... ini bagus," jawab Key.

"Emangnya apanya yang bagus? Bukannya kalian memang sudah biasa satu sekolah?" tanya David.

"Ya bagus, Pa, jadi Key ada yang bantu buat onar lagi. Karena bakal sekolah di satu tempat lagi, apalagi satu kelas," ucap Rey.

"Pagi, Pa, Ma, Kak Rey, dan my twin!" sapa Keyra.

"Pagi, Princess!" balas mereka berempat.

"Kenapa kamu berpakaian seperti itu, My Twin?" tanya Key.

"Ya ... karena aku gak mau jadi orang populer," jawab Keyra.

"Memangnya kenapa?" tanya Rey.

"Bosan," jawab Keyra singkat yang membuat keluarganya mengangga tak percaya.

"Come on! Gak usah segitukagetnya bisa, kan?" ujar Keyra yang menyadarkan mereka.

"Kids kalian segera habiskan roti dan susunya lalu berangkat ke sekolah," ujar Emily.

"Pa, Ma apakah aku gak boleh naik mobilku sendiri?" tanya Key.

"Tidak, selama mos. Nanti kalau sudah selesai mos papa akan ijinkan. Tapi syaratnya harus berangkat pagi, karena pagi hari masih sepi," ujar David.

"Baik, Pa," ucap Key.

"Pa, Ma kami berangkat sekolah!" pamit mereka bertiga.

***

Dalam perjalanan

"Kak, aku turun di sini aja," ucap Keyra.

"Kok turun di sini? Sekolahkan masih jauh, Princess?" tanya Rey sambil menepikan mobilnya.

"Iya, masih sekitar 1km," ucap Key.

"Gak papa, akukan berpenampilan nerd. Masa kesekolah bareng dengan most wanted guy sekolahan, apa kata mereka coba," jawab Keyra.

"Iya juga sih," balas Key sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau gitu, aku turun dulu ya," ucap Keyra.

"Ya udah, kamu hati-hati." ucap Rey.

Setelah itu Keyra berjalan kaki ke sekolah, sambil mendengarkan lagu menggunakan handfree-nya. Saat dia mau masuk ke dalam sekolah tiba-tiba di belakangnya ada mobil yang membunyikan klason, tapi Keyra tidak mendengarnya.

Tin ... tin ... -bunyi klason mobil-

Tin ... tin ... -klason mobil di bunyikan sekali lagi- tapi Keyra masih berjalan dengan santainya, karena tidak dengar bunyi klasonnya.

"Woi!" ujar Jasen - orang yang mengemudikan mobil itu, sambil turun dari mobilnya dan seketika mereka jadi pusat perhatian. Tetapi tetap saja Keyra masih tidak mendengarnya sehingga Jasen melepas handfree-nya.

"Hey! Ngapain kamu melepas handfree-ku?" tanya Keyra.

"Lo bilang ngapain?" tanya Jasen balik dengan nada sinisnya.

"Hmm ... kok pada melihat kita ke sini semua?" tanya Keyra pada dirinya sendiri.

"Hey, lo itu!" ujar Jasen.

"Kakak bicara dengan aku?" tanya Keyra.

"Apa lo pikir gue sudah gila berbicara sendiri, hah?" tanya Jasen lagi.

"Ya kali, mana aku tau? Orang aku aja gak kenal kamu itu siapa, secara aku ini anak baru," jawab Keyra.

"Aduh pusing kepala gue, segera menepilah! Mobil gue gak bisa lewat, daripada gue beneran gila berbicara dengan lo!" ucap Jasen.

"Ya udah, emangnya aku peduli kalau kamu jadi gila! Kalau kamu jadi gila, tinggal pergi aja ke rumah sakit jiwa. Gitu aja kok susah," ujar Keyra, lalu langsung menuju kekelas dengan jalan lebih ke tepi.

'Tapi kalau dipikir-pikir anak tadi memang beda dari yang lain. Kalau anak lain pasti sudah akan minggir dan terpesona dengan ketampananku (wkwkwk ... narsis sedikit gak papakan). Tapi kalau dia gak, dia bahkan berani melawan gue tanpa takut sedikitpun. Apakah dia segitu ketinggalan berita, bahwa gue termasuk salah satu siswa yang di takuti. Sepertinya gue telah jatuh cinta pada pandangan pertama dan cepat atau lambat gue akan menjadikan dia pacar gue untuk yang pertama dan yang terakhir selama bisa. Siap-siap aja nerd, bentar lagi gue akan bawa lo masuk ke dalam lingkaran gue,' pikir Jasen sambil mengeluarkan seringai liciknya.

Houten High SchoolWhere stories live. Discover now