Al-ways beside YoU-Ky

3.4K 319 12
                                    

"mana sepedah gue?".

sambil membulatkan mata mengamati sekitar yang nampak kosong dan hanya menyisakan benda tumpul bekas tawuran tadi masih tergeletak berserahkan.

Yuki menghela nafas panjang kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas aspal dengan posisi duduk.

"Shittt....lengkap banget penderitaan gue pagi ini".Yuki mengumpat dalam hati sambil memijat pelipisnya yang mulai terasa pening.
Ingin menangispun sudah sangat lelah menurutnya,yang hanya bisa ia lakukan hanya diam merenungi kejadian demi kejadian sial menimpa dirinya.

Al melihat gadis cantik itu merenung ikut merasakan kesedihan di hatinya,terasa sesak jika melihat gadis itu terluka atau menangis,bahkan Al rela melakukan apapun demi membuat Yuki bahagia.
Gadis itu begitu berarti di hati Al,entah sebagai adik untuk menggantikan posisi Esa dengan dirinya karena di hantui rasa bersalah atau bahkan lebih dari sekedar perasaan adik kakak.

"Lo tenang aja..soal sepedah lo biar gue yang urus".ucap Al mencoba menenangkan Yuki.

Yuki masih diam dan tetap dengan posisinya membelakangi Al.

"Nanti gue akan nyuruh orang rumah buat beresin masalah ini,kalo perlu gue akan beliin lo sepedah baru?".ucap Al dengan hati-hati takut menyinggung perasaan Yuki.

Seperti dugaan Al meskipun dengan nada hati-hati ia mengucapkannya namun Yuki benar-benar merasa tersinggung mendengar itu.

Yuki menarik napas dalam-dalam kemudian mulai bangkit dari posisinya.

"Jangan pernah berpikir karna lo punya uang jadi lo bisa anggep semua masalah ini mudah Al..!!dan lo harus tau gue gak butuh bantuan lo".ucap Yuki lalu berlalu meninggalkan Al yang hanya diam menatap kepergiannya.

("Kenapa gue selalu salah di mata lo Yuki,apa lo gak bisa maafin gue sedikitpun?apa ini kesalahan sangat fatal sampai lo begitu benci sama gue.gue kangen lo yang dulu,yang selalu ceria,selalu nyapa gue duluan selalu manja sama gue saat Esa marahin lo,gue kangen banget lo yang dulu,I MISS YOU MY LITTLE DEAR,SO MUCH".)ucap Al dalam hati.

Al berjalan di belakang Yuki sampai gadis itu berhenti tepat di depan gerbang sekolah,karena jam menunjukkan pukul 07.45 pantas saja gerbang sudah di tutup.ini sudah sangat terlambat jika gadis itu tetap memaksa masuk ke sekolah dan jelas-jelas Yuki akan mendapat sanksi karena telat 45 menit dari jam normal.
Sebenarnya Al ingin membolos saja namun ia merasa tak tega jika meninggalkan gadis itu sendirian,Al tidak mau Yuki mendapatkan masalah lebih berat lagi.

("Hemmmm...masalah lagi..semangat Yuk)".gumam Yuki dalam hati saat melihat jam di tangannya.
"Pak...pak mamat bukain gerbangnya dong".pinta Yuki dengan nada memelas sambil menempelkan wajahnya di sela-sela pintu gerbang yang memang lebih tinggi dari tubuh gadis itu.

Satpam penjaga sekolah itu bangkit dari duduknya kemudian menengok ke arah pintu gerbang.

"Waduh..neng Yuki to...ini jam berapa neng..iki wes siang tenan loh...".ucap pak mamat dengan nada khas jawanya.

"Hemmmm...maaf pak..Yuki boleh masuk gak?".tanya Yuki tetap dengan ekspresi memelas.

"Walah..kok tumben neng Yuki telat biasanya pagi-pagi uda dateng,trus iki gimana pak mamat gak berani bukain?".sambil menggaruk-garuk kepala satpam yang bernama Mamat itu bingung harus gimana antara kasihan melihat Yuki dan ia harus mentaati peraturan.

Satpam itu sangat mengenal Yuki karena selama sebulan ini gadis itu selalu datang lebih awal dari siswa/siswi lainnya apalagi Yuki berangkat ke sekolah naik sepedah sementara kebanyakkan anak lainnya membawa motor atau sekedar diantarkan keluarganya ada juga yang membawa mobil,maklum sekolah BM 400 cukup terkenal di jakarta sebagai sekolah elit karena banyak anak para pejabat atau kolongmerat yang sekolah di sana.

AL-ways For YoU-KYWhere stories live. Discover now